Penyebab Gagalnya Pendidikan Karakter

Pendidikan yang berkarakter untuk anak adalah hal yang sangat penting. Mengingat pendidikan adalah salah satu cara membentuk anak untuk mempunyai kepribadian yang baik. Oleh karena itu perlu diperhatikan hal-hal yang dapat menyebabkan gagalnya pendidikan yang berkarakter bagi anak. Karena ternyata di sekitar kita ada banyak hal yang dapat menyebabkan gagalnya pendidikan berkarakter. Oleh karena itu diperlukan kerja sama yang baik antara pihak sekolah dengan pihak orang tua. Keduanya harus memiliki kontrol yang baik terhadap si anak agar pendidikan berkarakter bisa diterima anak dengan baik.

Adapun penyebab gagalnya pendidikan berkarakter adalah sebagai berikut

Video game yang bertemakan kekerasan

Anak sangat menyenangi dengan video game. Bahkan video game adalah hiburan yang menarik bagi anak. Menghabiskan waktu liburan dengan bermain video game merupakan aktivitas anak-anak jaman sekarang. Tapi tahukah anda bahwa video game juga bisa mempengaruhi karakter anak. Video game yang baik akan bisa membantu anak mengasah otak anak, namun permainan video game yang bertemakan kekerasan akan bisa juga membentuk kepribadian anak berkarakter keras dan kasar.

Video game juga bisa menyebabkan anak kecanduan sebagaimana narkotika bisa menyebabkan kecanduan bagi penggunanya. Di china diberitakan bahwa ada seorang anak yang tega membunuh orang tuanya karena dilarang untuk bermain video game.

Dampak yang lain dari video game bertemakan kekerasan adalah akan menyebabkan anak untuk melakukan tindak kekerasan terhadap temannya sendiri, karena si anak biasanya akan mengambil inspirasi dari tokoh yang di tontonnya/dimainkannya.

Oleh sebab itu kontrol dari orang tua memegang peranan penting. Orang tua juga harus bisa mengatur kegiatan anak di rumah terutama tentang hiburan sianak.

Tindak kekerasan orang tua terhadap anak

Penyebab gagalnya pendidikan berkarakter yang lain adalah sikap orang tua yang suka memukul anaknya. Banyak sekali masyarakat yang melakukan pemukulan terhadap anak, hanya karena sianak melakukan hal yang salah. Padahal seharusnya hal yang dilakukan ketika anak melakukan kesalahan adalah dengan komunikasi terhadap si anak bukan dengan melakukan pemukulan. Anak akan mengalami tekanan mental, sehingga akan mempengaruhi bepikir anak ketika di sekolah. Selama orang tua masih melakukan tindakan kekerasan terhadap anak maka pendidikan berkarakter tidak akan tercapai.

Agar pendidikan berkarakter dapat tercapai dengan baik maka du hal ini harus diperhatikan dengan baik. Memang keberhasilan untuk sang anak diperlukan kerja keras antara pihak sekolah dan pihak orang tua.