Mengatasi Diare pada Anak
Merawat bayi adalah hal yang menyenangkan, namun juga terkadang membuat tidak tenang. Tidur menjadi tidak nyaman dan tentunya kegiatan menjadi tambah sibuk. Biasanya malam bisa tidur nyenyak tetapi dengan adanya si kecil harus membuat begadang malam. Biasanya hal tersebut dirasakan ketika kelahiran si bayi di tengah-tengah keluarga.
Bagi seorang keluarga yang sudah mempunyai anak lebih dari satu, hal tersebut mungkin sudah biasa dirasakan. Namun al tersebut akan berbeda ketika baru pengalaman pertama memiliki sang buah hati. Rasa tidak tenang tersebut makin bertambah manakala sang bayi sedang rewel.
Bayi rewel banyak penyebabnya. Salah satu penyakit yang bisa menyerang bayi adalah diare. Diare adalah salah satu penyakit pertama bayi. Oleh karena itu kita harus mengetahui tentang penyebab, gejala dan cara penanganan diare pada bayi.
Biasanya bayi yang baru terkena Diare disebabkan oleh virus. Virus tersebut biasanya disebut virus rotavirus. Akan tetapi ada beberapa bayi yang diare disebabkan karena bakteri, ada juga karena alergi dengan susu sapi. Bayi yang tidak cocok dengan salah satu merk susu bayi biasanya juga akan mengalami diare ataupun mencret-mencret. Makanan padat yang baru pertama kali diasup sang bayi juga bisa menyebabkan diare pada bayi.
Oleh karena itu kita harus memahami dengan benar tentang gejala-gejala bayi yang terkena diare. Biasanya gejala diare tersebut adalah sebagai berikut
1. Bentuk dari feses bayi berbentuk cair dan tidak seperti biasanya.
2. Meningkatnya frekuensi BAB sang bayi. Peningkatan frekuensi ini bisa tiga kali lipat dari BAB normalnya.
3. Ada juga gejala diare yang disertai dengan muntah dan kadang juga diiringi dengan demam pada bayi
4. Tanda-tanda bayi yang mengalami dehidrasi adalah berkurangnya dan jarangnya bayi untuk buang air kecil. Untuk bayi dibawah 1 tahun tanda ini bisa kita lihat dengan cekungnya ubun-ubun pada bayi.
Apabila kita menemukan gejala-gejala tersebut maka dipastikan bayi kita sedang terkena diare. Untuk para ibu janganlah cepat panik apabila menghadapi hal tersebut. Diare pada bayi bisa diatasi dengan cara berikut
1. Bayi tetap diberikan asi untuk menghindari bayi mengalami dehidrasi. Asi bisa diberikan secara perlahan-lahan
2. Apabila anda hendak memberikan oralit pastikan bahwa sesuai dengan petunjuk bidan anda atau baca petunjuk di kemasan oralit.
3. Apabila bayi sudah makan, kita bisa memberikan makanan yang mudah dicerna untuk bayi. Pisang dan kentang boleh untuk diberikan kepada bayi.
4. Untuk pengobatan alami bisa menggunakan daun jambu biji. Caranya ambil pucuk daun biji jambu yang masih segar kemudian ditumbuk sampai halus. Kemudian tambahkan air yang sudah dimasak secukupnya. Saring sari daun jambu biji tersebut dan minumkan kepada penderita diare. Air perasan ini bisa ditambahkan dengan sedikit madu agar rasanya tambah manis.
Apabila diare masih tetap berkelanjutan dan kondisi makin lemah segera dibawa ke klinik untuk diberi pengobatan lebih intensif.
Bagi seorang keluarga yang sudah mempunyai anak lebih dari satu, hal tersebut mungkin sudah biasa dirasakan. Namun al tersebut akan berbeda ketika baru pengalaman pertama memiliki sang buah hati. Rasa tidak tenang tersebut makin bertambah manakala sang bayi sedang rewel.
Bayi rewel banyak penyebabnya. Salah satu penyakit yang bisa menyerang bayi adalah diare. Diare adalah salah satu penyakit pertama bayi. Oleh karena itu kita harus mengetahui tentang penyebab, gejala dan cara penanganan diare pada bayi.
Biasanya bayi yang baru terkena Diare disebabkan oleh virus. Virus tersebut biasanya disebut virus rotavirus. Akan tetapi ada beberapa bayi yang diare disebabkan karena bakteri, ada juga karena alergi dengan susu sapi. Bayi yang tidak cocok dengan salah satu merk susu bayi biasanya juga akan mengalami diare ataupun mencret-mencret. Makanan padat yang baru pertama kali diasup sang bayi juga bisa menyebabkan diare pada bayi.
Oleh karena itu kita harus memahami dengan benar tentang gejala-gejala bayi yang terkena diare. Biasanya gejala diare tersebut adalah sebagai berikut
1. Bentuk dari feses bayi berbentuk cair dan tidak seperti biasanya.
2. Meningkatnya frekuensi BAB sang bayi. Peningkatan frekuensi ini bisa tiga kali lipat dari BAB normalnya.
3. Ada juga gejala diare yang disertai dengan muntah dan kadang juga diiringi dengan demam pada bayi
4. Tanda-tanda bayi yang mengalami dehidrasi adalah berkurangnya dan jarangnya bayi untuk buang air kecil. Untuk bayi dibawah 1 tahun tanda ini bisa kita lihat dengan cekungnya ubun-ubun pada bayi.
Apabila kita menemukan gejala-gejala tersebut maka dipastikan bayi kita sedang terkena diare. Untuk para ibu janganlah cepat panik apabila menghadapi hal tersebut. Diare pada bayi bisa diatasi dengan cara berikut
1. Bayi tetap diberikan asi untuk menghindari bayi mengalami dehidrasi. Asi bisa diberikan secara perlahan-lahan
2. Apabila anda hendak memberikan oralit pastikan bahwa sesuai dengan petunjuk bidan anda atau baca petunjuk di kemasan oralit.
3. Apabila bayi sudah makan, kita bisa memberikan makanan yang mudah dicerna untuk bayi. Pisang dan kentang boleh untuk diberikan kepada bayi.
4. Untuk pengobatan alami bisa menggunakan daun jambu biji. Caranya ambil pucuk daun biji jambu yang masih segar kemudian ditumbuk sampai halus. Kemudian tambahkan air yang sudah dimasak secukupnya. Saring sari daun jambu biji tersebut dan minumkan kepada penderita diare. Air perasan ini bisa ditambahkan dengan sedikit madu agar rasanya tambah manis.
Apabila diare masih tetap berkelanjutan dan kondisi makin lemah segera dibawa ke klinik untuk diberi pengobatan lebih intensif.
0 Response to "Mengatasi Diare pada Anak"
Post a Comment