Menjadikan Anak Berani
Mendidik
anak untuk menjadi berani adalah hal yang tidak mudah. Menjadi kebanggaan tersendiri apabila anak
kita menjadi anak yang pemberani untuk mencoba hal-hal baru. Dalam mendidik anak untuk menjadi anak
pemberani diperlukan kesabaran dari sang ibu sebagai orang tua dalam mendidik
anak. Setidaknya ada dua hal yang
mempengaruhi anak untuk menjadi berani.
Faktor yang
pertama adalah faktor internal dari anak tersebut. Faktor internal ini berkaitan erat dengan
faktor emosi dan psikologis anak.
Sedangkan untuk faktor yang kedua yaitu faktor eksternal. Faktor eksternal ini berhubungan dengan
dorongan dan motivasi yang diberikan oleh lingkungannya baik itu dari
lingkungan keluarga maupun teman-temannya.
Sebuah
keluarga yang bisa membangun rasa aman dengan baik terhadap anak akan
menumbuhkan rasa percaya diri anak.
Dalam membangun rasa aman ini diperlukan jalinan komunikasi dan jalinan
kedekatan yang baik dengan orang tua.
Sang anak harus memiliki rasa aman ketika merasa dirinya terancam atau
memerlukan bantuan dari orang tuanya.
Ketika sang
anak sudah mendapatkan rasa aman tersebut maka akan menumbuhkan rasa percaya
dirinya sehingga akan memiliki keberanian untuk mencoba hal baru dan seandainya
ada yang dirasa menakutkan terhadap hal baru tersebut maka sang anak akan
meminta bantuan kepada orang tuanya untuk mendapatkan rasa aman tersebut. Namun sebaliknya ketika rasa aman ini tidak
didapatkan oleh sang anak maka ketika anak merasa gagal dalam hal barunya maka
sang anak akan merasa takut untuk mencoba hal tersebut. Sehingga dalam dirinya yang tertanam adalah
rasa takut karena sang anak merasa tidak ada yang bisa menenangkannya.
Tentunya
untuk membangun kedekatan dan komunikasi yang baik harus dibangun sejak usia
kecil. Orang tua harus hadir ketika anak
membutuhkannya. Baik itu ketika anak
menangis, anak merasa lapar, bila hendak mandi ataupun berpakaian. Pada saat inilah momen yang penting untuk
berkomunikasi dengan anak dan menanamkan rasa aman pada anak. Walaupun dalam usia masih bayi, komunikasi
ini bisa terjalin dengan tatapan mata ibunya.
Lalu
bagaimana caranya agar anak memiliki keberanian?
Sebagai
langkah pertama adalah mendampingi anak.
Mendampingi
anak ketika mencoba hal baru akan memberikan rasa aman pada anak. Berikan motivasi-motivasi positif dan ajak
komunikasi mengenai hal barunya tersebut.
Untuk
langkah kedua bisa dengan mengajak teman-temannya ikut bermain
Berikanlah
kesempatan pada anak untuk memperhatikan temannya bermain. Dengan hal ini akan memberikan dorongan pada
anak untuk ikut mencoba. Biasanya hal yang dirasakan anak adalah rasa
takut. Oleh karena itu orang tua harus
bisa menenteramkannya ketika rasa takut tersebut muncul agar timbul rasa
aman. Lakukanlah hal tersebut
beruang-ulang.
Langkah
ketiga adalah memberikan pujian/penghargaan kepada anak
Ketika anak
sudah mulai berani mencoba hal baru tersebut,
berikanlah penghargaan dengan menciumnya atau memeluknya. Hal ini bertujuan agar anak merasa senang dan
akhirnya tidak takut lagi sehingga akan timbul keinginan untuk mancoba hal baru
yang lain.
Langkah
keempat adalah jangan pernah memaksa kepada anak
Ketika anak
belum berani untuk mencoba hal baru, janganlah kemudian memaksakannya. Hal ini apabila dipaksakan maka anak akan
merasa tertekan sehingga akan memunculkan rasa minder. Akibatnya anak akan
menyimpan memori atau pengalaman yang tidak menyenangkan. Lakukan terus
komunikasi yang baik dengan anak.
Menanyakan kepada anak kenapa tidak berani adalah hal yang baik untuk
dilakukan. Dengan mengetahui alasan anak
maka kita akan bisa mencari solusi lain yang mungkin bisa sesuai dengan kemauan
anak.
Lakukanlah
stimulasi-stimulasi tersebut secara berkelanjutan sampai anak berani untuk
mencoba sendiri. Tentunya hal ini perlu
kesabaran dan waktu. Memberikan waktu
kepada anak untuk senantiasa berkomunikasi adalah hal yang utama. Semoga dengan usaha-usaha ini akan membuahkan
hasil yang memuaskan.
0 Response to "Menjadikan Anak Berani"
Post a Comment