Membantu Anak Ketika sedang Marah
Ketika anak marah, kadang anak merasa bingung untuk mengekspresikan amarahnya. Namun, terkadang ada anak yang terlalu bebas mengekspresikan amarahnya dan selalu dimengerti sehingga sukar mengendalikannya.
Pengendalian emosi anak sangatlah penting jika orang tua menginginkan buah hatinya mampu berkembang secara normal. Ada dua alasan mengapa pengendalian diri itu penting bagi anak. Pertama, masyarakat mengharapkan anak untuk mulai belajar mengendalikan emosi dan masyarakat menilai apakah anak berhasil melakukannya. Kedua, pola ekspresi emosi termasuk amarah telah dipelajari oleh buah hati sejak kecil. Semakin dini anak belajar mengendalikan emosinya, semakin mudah pula ia mengendalikan emosinya di masa yang akan datang.
Setelah kita mampu membuat anak mengerti tentang perasaannya, langkah selanutnya adalah menyelipkan nasehat kita ke dalam pengertian si anak yang mulai terbentuk dalam memahami emosinya.
1. Coba ingatkan anak saat marah secara negatif.
2. Ingatkan anak bagaimana mengatasi emosinya. Misalnya dengan berkata, "Eh adik.. masih ingat tidak kalau marah sebaiknya ngapain?"
3. Ajarkan secara positif untuk mengendalikan kemarahan, misalnya:
a. Menggambar, mencoret-coret kertas, mewarnai gambar untuk menunjukkan kemarahannya.
b. Merobek-robek kertas bekas dan membuangnya jauh-jauh
c. Berteriak di tempat sepi.
d. Melemparkan batu jauh-jauh ke sungai atau laut.
e. Ajarkan anak relaksasi, seperti menghela napas panjang dan menghembuskannya disaat kemarahannya memuncak.
f. Tunjukkan pula pada anak bahwa kta akan selalu siap dan rela mendengarkan keluhannya saat marah, sepanjang dia mengekspresikan kemarahannya dengan positif.
Sebagai orang tua kita harus mampu untuk mengendalikan anak ketika anak sedang marah. Kenalilah karakter anak ketika sedang marah, agar ketika sudah dewasa nanti, anak tidak mengekspresikan kemarahan tersebut menjadi hal yang negatif dan agar anak tidak berperilaku kasar ketika sedang marah. Untuk mengatasi anak yang berperilaku kasar bisa baca artikel Mengatasi Anak berperilaku kasar.
Semoga bermanfaat.
Pengendalian emosi anak sangatlah penting jika orang tua menginginkan buah hatinya mampu berkembang secara normal. Ada dua alasan mengapa pengendalian diri itu penting bagi anak. Pertama, masyarakat mengharapkan anak untuk mulai belajar mengendalikan emosi dan masyarakat menilai apakah anak berhasil melakukannya. Kedua, pola ekspresi emosi termasuk amarah telah dipelajari oleh buah hati sejak kecil. Semakin dini anak belajar mengendalikan emosinya, semakin mudah pula ia mengendalikan emosinya di masa yang akan datang.
Setelah kita mampu membuat anak mengerti tentang perasaannya, langkah selanutnya adalah menyelipkan nasehat kita ke dalam pengertian si anak yang mulai terbentuk dalam memahami emosinya.
1. Coba ingatkan anak saat marah secara negatif.
2. Ingatkan anak bagaimana mengatasi emosinya. Misalnya dengan berkata, "Eh adik.. masih ingat tidak kalau marah sebaiknya ngapain?"
3. Ajarkan secara positif untuk mengendalikan kemarahan, misalnya:
a. Menggambar, mencoret-coret kertas, mewarnai gambar untuk menunjukkan kemarahannya.
b. Merobek-robek kertas bekas dan membuangnya jauh-jauh
c. Berteriak di tempat sepi.
d. Melemparkan batu jauh-jauh ke sungai atau laut.
e. Ajarkan anak relaksasi, seperti menghela napas panjang dan menghembuskannya disaat kemarahannya memuncak.
f. Tunjukkan pula pada anak bahwa kta akan selalu siap dan rela mendengarkan keluhannya saat marah, sepanjang dia mengekspresikan kemarahannya dengan positif.
Sebagai orang tua kita harus mampu untuk mengendalikan anak ketika anak sedang marah. Kenalilah karakter anak ketika sedang marah, agar ketika sudah dewasa nanti, anak tidak mengekspresikan kemarahan tersebut menjadi hal yang negatif dan agar anak tidak berperilaku kasar ketika sedang marah. Untuk mengatasi anak yang berperilaku kasar bisa baca artikel Mengatasi Anak berperilaku kasar.
Semoga bermanfaat.
0 Response to "Membantu Anak Ketika sedang Marah"
Post a Comment