Hindari Ucapan Buruk Di Depan Anak
Kemampuan otak anak-anak sangatlah luar biasa. Anak-anak akan menyerap informasi yang masuk dan menyimpan dalam memorinya. Makanya jangan heran ketika kita sedang berinteraksi dengan anak-anak, maka dengan lucunya anak-anak terkadang membalikkan ucapan yang pernah kita ucapkan. Bahkan ada beberapa anak-anak yang mampu mengingat suatu tayangan televisi, padahal cuma mendengar suaranya saja.
Oleh karena itu kita sebagai orang tua harus ekstra hati-hati terhadap ucapan dan tingkah laku kita di depan anak-anak. Anak akan mampu merekam kejadian yang di sekelilingnya. Dan anak akan mengeluarkan rekamannya setelah mulai beranjak dewasa.
Ada beberapa hal ucapan dan perkataan yang sebaiknya tidak kita ucapkan kepada anak-anak kita yaitu
1. Mengusir anak dengan ucapan "Keluar atau pergi sana! Ayah atau ibu mau istirahat!"
Bagi para orang tua yang kedua-duanya kerja di luar rumah biasanya melontarkan kata seperti ini karena alasan capek. Walhasil si anak akan merespon dalam otaknya bahwa saya tidak berguna berbicara sama ayah atau ibu. Hal tersebut akan diingat dan ketika sudah dewasa maka anak akan meniru perilaku yang dilakukan oleh orang tuanya. Sebaiknya adalah kita komunikasi terlebih dahulu dengan anak dan berikan penjelasan dan pengertian agar anak juga bisa memahami kita sebagai orang tua.
2. Melarang anak dengan "Jangan menangis"
Ada beberapa kata yang sepadan dengan kata tersebut seperti itu "Jangan rewel" , "nangis melulu sih" , "Jangan bawel". Bila anak-anak kita larang dengan kata tersebut maka si anak akan merespon bahwa emosi seperti ini tidak boleh, tidak boleh merasa sedih dan takut. Usia anak-anak memang hanya bisa mengekspresikan melalui hal tersebut karena anak-anak belum bisa berkata-kata. Apabila anak kita sedang menangis cobalah untuk menenangkannya dengan hal yang lain. Berilah hal yang bisa membuat anak merasa tenang dan nyaman. Sebagai contoh apabila si anak merasa takut untuk masuk dalam air maka kita bisa menenangkannya dengan kata "Ibu akan menemani"
3. Mengomong-ngomongkan keburukkan anak
Kebiasaan orang tua ketika anak mempunyai kekurangan kita suka memberi label wah anak saya memang penakut, atau anak saya memang suka cengeng. Ketika anak mendengar hal tersebut maka si anak akan merekam dalam ingatannya yang kemudian akan menjadi kepribadiannya. Hal tersebut juga akan menjadi doa secara tidak langsung, karena kita sering kali mengucapkannya di hadapan orang lain.
4. Membandingkan anak dengan anak yang lain
Seringkali juga ada beberapa orang tua yang membanding-bandingkan anaknya. "Kenapa sih kamu tidak seperti si dia?". Kita sebagai orang tua harusnya bisa bersikap bijaksana. Kita harus paham bahwa sifat dan bakat anak-anak itu berbeda. Tidak mungkin untuk menjadikan anak-anak menjadi anak yang memiliki sifat dan kelakuan yang sama. Semua anak pasti mempunyai kelebihan dan kekurangan.
Itulah beberapa kata yang seringkali dilontarkan orang tua kepada anak-anak. Banyak sekali orang tua yang mencontohkan perilaku buruk di depan anaknya. Maka jangan salahkan anak, ketika sudah dewasa si anak tidak menjadi manusia seperti apa yang kita harapkan, karena kita memang tidak bisa menjadi contoh yang nyata dalam kehidupan sehari-hari.
Oleh karena itu kita sebagai orang tua harus ekstra hati-hati terhadap ucapan dan tingkah laku kita di depan anak-anak. Anak akan mampu merekam kejadian yang di sekelilingnya. Dan anak akan mengeluarkan rekamannya setelah mulai beranjak dewasa.
Ada beberapa hal ucapan dan perkataan yang sebaiknya tidak kita ucapkan kepada anak-anak kita yaitu
1. Mengusir anak dengan ucapan "Keluar atau pergi sana! Ayah atau ibu mau istirahat!"
Bagi para orang tua yang kedua-duanya kerja di luar rumah biasanya melontarkan kata seperti ini karena alasan capek. Walhasil si anak akan merespon dalam otaknya bahwa saya tidak berguna berbicara sama ayah atau ibu. Hal tersebut akan diingat dan ketika sudah dewasa maka anak akan meniru perilaku yang dilakukan oleh orang tuanya. Sebaiknya adalah kita komunikasi terlebih dahulu dengan anak dan berikan penjelasan dan pengertian agar anak juga bisa memahami kita sebagai orang tua.
2. Melarang anak dengan "Jangan menangis"
Ada beberapa kata yang sepadan dengan kata tersebut seperti itu "Jangan rewel" , "nangis melulu sih" , "Jangan bawel". Bila anak-anak kita larang dengan kata tersebut maka si anak akan merespon bahwa emosi seperti ini tidak boleh, tidak boleh merasa sedih dan takut. Usia anak-anak memang hanya bisa mengekspresikan melalui hal tersebut karena anak-anak belum bisa berkata-kata. Apabila anak kita sedang menangis cobalah untuk menenangkannya dengan hal yang lain. Berilah hal yang bisa membuat anak merasa tenang dan nyaman. Sebagai contoh apabila si anak merasa takut untuk masuk dalam air maka kita bisa menenangkannya dengan kata "Ibu akan menemani"
3. Mengomong-ngomongkan keburukkan anak
Kebiasaan orang tua ketika anak mempunyai kekurangan kita suka memberi label wah anak saya memang penakut, atau anak saya memang suka cengeng. Ketika anak mendengar hal tersebut maka si anak akan merekam dalam ingatannya yang kemudian akan menjadi kepribadiannya. Hal tersebut juga akan menjadi doa secara tidak langsung, karena kita sering kali mengucapkannya di hadapan orang lain.
4. Membandingkan anak dengan anak yang lain
Seringkali juga ada beberapa orang tua yang membanding-bandingkan anaknya. "Kenapa sih kamu tidak seperti si dia?". Kita sebagai orang tua harusnya bisa bersikap bijaksana. Kita harus paham bahwa sifat dan bakat anak-anak itu berbeda. Tidak mungkin untuk menjadikan anak-anak menjadi anak yang memiliki sifat dan kelakuan yang sama. Semua anak pasti mempunyai kelebihan dan kekurangan.
Itulah beberapa kata yang seringkali dilontarkan orang tua kepada anak-anak. Banyak sekali orang tua yang mencontohkan perilaku buruk di depan anaknya. Maka jangan salahkan anak, ketika sudah dewasa si anak tidak menjadi manusia seperti apa yang kita harapkan, karena kita memang tidak bisa menjadi contoh yang nyata dalam kehidupan sehari-hari.
0 Response to "Hindari Ucapan Buruk Di Depan Anak"
Post a Comment