Tumbuh Kembang Bayi Anak yang Diwaspadai
Setiap orangtua pasti menginginkan anaknya tumbuh kembang dengan baik. Baik itu tumbuh kembang mulai bayi hingga tumbuh kembang sampai anak-anak usia 5 tahun. Tumbuh kembang anak-anak pada usia tersebut akan berkembang dengan cepat. Tapi para orangtua harus waspada apabila melihat anaknya tumbuh kembang dengan lambat, terutama mulai usia bayi hingga usia 5 tahun. Karena ada beberapa anak yang mengalami tumbuh kembang dengan sangat lambat.
Pada dasarnya tumbuh kembang bayi mengacu pada standar yang telah dibakukan. Meskipun standar tersebut merupakan data statistik yang dialami anak pada umumnya. Walaupun begitu standar tumbuh kembang ini bisa dijadikan bahan evaluasi untuk anak kita apakah tumbuh kembangnya mengalami masalah atau tidak. Karena ada beberapa anak yang mengalami kelainan dan mengidap penyakit tertentu. Baik itu terbelakang mental atau penyakit-penyakit lainnya yang bisa berupa cacat bawaan.
Hal yang abnormal atau kelainan pada tumbuh kembang anak harus dideteksi sejak usia dini. Bisa jadi kelainan yang terjadi pada anak dikarenakan orangtuanya yang salah dalam mendidiknya. Oleh karena itu, kita harus waspada terhadap anak yang mengalami abnormal atau kelainan. Lalu standar baku untuk tumbuh kembang anak apa saja? Yuk, kita lihat standar baku tumbuh kembang anak di bawah ini dan waspada apabila tumbuh kembangnya tidak sesuai dan segera konsultasikan ke dokter anak.
1. Konsultasikan ke dokter apabila usia anak atau bayi 8-12 bulan belum bisa:
a. Bayi belum bisa merangkak
b. Bayi belum bisa tengkurap sendiri
c. Bayi tidak dapat mencari benda yang ditaruh di depan bayi tersebut.
d. Bayi atau anak belum bisa mengikuti gerakan tubuh misalnya melambaikan tangan atau menggelengkan kepalanya.
e. Bayi tidak bisa menunjuk benda atau bentuk gambar
2. Konsultasikan ke dokter apabila bayi 2 tahun belum bisa melakukan:
a. Bayi belum bisa berjalan dengan kakinya
b. Bayi bisa jalan akan tetapi cara jalannya ada kelainan
c. Bayi atau anak belum bisa berucap pada usia 18 bulan.
d. Bayi belum bisa menyusun kalimat minimal dengan 2 kata saat anak usia 2 tahun
e. Anak tidak tahu kegunaan alat-alat sederhana yang ada dirumah, misalnya sendok, sapu, pisau, gunting dan lain-lain
f. Tidak bisa meniru gerakan sederhana atau kata-kata simpel
g. Tidak bisa mengikuti tugas yang sangat sederhana
h. Anak tidak mampu menggerakan mainan yang ada rodanya
3. Untuk anak yang berusia 3 tahun dinilai ada kelainan apabila terdapat hal-hal berikut
a. Ketika anak berjalan, sering jatuh dan anak tidak mampu menaiki anak tangga
b. Pengucapannya tidak bisa dimengerti/cadel banget. (Karena orangtuanya suka ngomong cadel kepada anaknya)
c. Tidak bisa membuat menara yang dirangkai dari balok-balokan
d. Anak tidak bisa diajak komunikasi dengan kalimat yang sederhana.
e. Tidak bisa berimajinasi dalam bermain ibu-ibuan atau ayah-ayahan bersama temannya atau sendiri.
f. Tidak mengerti ketika diberi kata perintah sederhana
g. Anak tidak mau bergaul dengan anak yang lain atau seusianya
h. Anak maunya sama ibunya terus dan tak mau dilepas
4. Untuk tumbuh kembang anak pada usia 4 tahun harus diwaspadai apabila anak tersebut tidak bisa:
a. Anak tidak bisa melempar bola dengan tangannya
b. Anak tidak bisa melompat dengan kedua kakinya.
c. Anak tidak bisa naik dan bermain dengan sepeda roda tiga
d. Apabila ditinggal pergi orangtuanya anak masih saja menangis.
e. Tidak memberikan respon apabila si anak diajak bermain permainan yang sifatnya interaktif
g. bersikap cuek dan acuh terhadap anak lain baik itu yang seusianya.
5. Anak pada usia 5 tahun seharusnya tumbuh kembangnya lebih matang dari pada usia dibawahnya. Tanda-tanda apabila anak mengalami kelainan. Tandanya yaitu
a. Si anak memiliki sikap sangat penakut
b. Anak bertingkah laku sangat agresif dan hiper
c. Suka protes apabila ditinggal pergi orangtuanya sebentar
d. Daya konsentrasi anak sangat sebentar dan tidak lebih dari 5 menit dan terus berganti aktivitas
e. Tingkat pergaulannya dengan anak lain sangat rendah dan cenderung tidak peduli
f. Memiliki reaksi yang rendah kepada orang-orang terdekatnya.
Itulah beberapa standar baku tumbuh kembang pada anak dan bayi yang harus diketahui oleh para orangtua. Ketika ada kelainan pada tumbuh kembang tersebut maka sebaiknya orangtua segera konsultasikan dengan dokter anak atau ahlinya. Dengan penanganan yang cepat maka tumbuh kembang anak dapat diatasi dengan diberi stimulasi-stimulasi yang cocok dan diberi nutrisi-nutrisi makanan berkualitas untuk membantu tumbuh kembang anak dan bayi.
Pada dasarnya tumbuh kembang bayi mengacu pada standar yang telah dibakukan. Meskipun standar tersebut merupakan data statistik yang dialami anak pada umumnya. Walaupun begitu standar tumbuh kembang ini bisa dijadikan bahan evaluasi untuk anak kita apakah tumbuh kembangnya mengalami masalah atau tidak. Karena ada beberapa anak yang mengalami kelainan dan mengidap penyakit tertentu. Baik itu terbelakang mental atau penyakit-penyakit lainnya yang bisa berupa cacat bawaan.
Hal yang abnormal atau kelainan pada tumbuh kembang anak harus dideteksi sejak usia dini. Bisa jadi kelainan yang terjadi pada anak dikarenakan orangtuanya yang salah dalam mendidiknya. Oleh karena itu, kita harus waspada terhadap anak yang mengalami abnormal atau kelainan. Lalu standar baku untuk tumbuh kembang anak apa saja? Yuk, kita lihat standar baku tumbuh kembang anak di bawah ini dan waspada apabila tumbuh kembangnya tidak sesuai dan segera konsultasikan ke dokter anak.
1. Konsultasikan ke dokter apabila usia anak atau bayi 8-12 bulan belum bisa:
a. Bayi belum bisa merangkak
b. Bayi belum bisa tengkurap sendiri
c. Bayi tidak dapat mencari benda yang ditaruh di depan bayi tersebut.
d. Bayi atau anak belum bisa mengikuti gerakan tubuh misalnya melambaikan tangan atau menggelengkan kepalanya.
e. Bayi tidak bisa menunjuk benda atau bentuk gambar
2. Konsultasikan ke dokter apabila bayi 2 tahun belum bisa melakukan:
a. Bayi belum bisa berjalan dengan kakinya
b. Bayi bisa jalan akan tetapi cara jalannya ada kelainan
c. Bayi atau anak belum bisa berucap pada usia 18 bulan.
d. Bayi belum bisa menyusun kalimat minimal dengan 2 kata saat anak usia 2 tahun
e. Anak tidak tahu kegunaan alat-alat sederhana yang ada dirumah, misalnya sendok, sapu, pisau, gunting dan lain-lain
f. Tidak bisa meniru gerakan sederhana atau kata-kata simpel
g. Tidak bisa mengikuti tugas yang sangat sederhana
h. Anak tidak mampu menggerakan mainan yang ada rodanya
3. Untuk anak yang berusia 3 tahun dinilai ada kelainan apabila terdapat hal-hal berikut
a. Ketika anak berjalan, sering jatuh dan anak tidak mampu menaiki anak tangga
b. Pengucapannya tidak bisa dimengerti/cadel banget. (Karena orangtuanya suka ngomong cadel kepada anaknya)
c. Tidak bisa membuat menara yang dirangkai dari balok-balokan
d. Anak tidak bisa diajak komunikasi dengan kalimat yang sederhana.
e. Tidak bisa berimajinasi dalam bermain ibu-ibuan atau ayah-ayahan bersama temannya atau sendiri.
f. Tidak mengerti ketika diberi kata perintah sederhana
g. Anak tidak mau bergaul dengan anak yang lain atau seusianya
h. Anak maunya sama ibunya terus dan tak mau dilepas
4. Untuk tumbuh kembang anak pada usia 4 tahun harus diwaspadai apabila anak tersebut tidak bisa:
a. Anak tidak bisa melempar bola dengan tangannya
b. Anak tidak bisa melompat dengan kedua kakinya.
c. Anak tidak bisa naik dan bermain dengan sepeda roda tiga
d. Apabila ditinggal pergi orangtuanya anak masih saja menangis.
e. Tidak memberikan respon apabila si anak diajak bermain permainan yang sifatnya interaktif
g. bersikap cuek dan acuh terhadap anak lain baik itu yang seusianya.
5. Anak pada usia 5 tahun seharusnya tumbuh kembangnya lebih matang dari pada usia dibawahnya. Tanda-tanda apabila anak mengalami kelainan. Tandanya yaitu
a. Si anak memiliki sikap sangat penakut
b. Anak bertingkah laku sangat agresif dan hiper
c. Suka protes apabila ditinggal pergi orangtuanya sebentar
d. Daya konsentrasi anak sangat sebentar dan tidak lebih dari 5 menit dan terus berganti aktivitas
e. Tingkat pergaulannya dengan anak lain sangat rendah dan cenderung tidak peduli
f. Memiliki reaksi yang rendah kepada orang-orang terdekatnya.
Itulah beberapa standar baku tumbuh kembang pada anak dan bayi yang harus diketahui oleh para orangtua. Ketika ada kelainan pada tumbuh kembang tersebut maka sebaiknya orangtua segera konsultasikan dengan dokter anak atau ahlinya. Dengan penanganan yang cepat maka tumbuh kembang anak dapat diatasi dengan diberi stimulasi-stimulasi yang cocok dan diberi nutrisi-nutrisi makanan berkualitas untuk membantu tumbuh kembang anak dan bayi.
0 Response to "Tumbuh Kembang Bayi Anak yang Diwaspadai"
Post a Comment