Cara Memilih Mainan Berdasarkan Usia Anak
Tips memilih mainan sesuai usia anak. Mainan adalah salah satu kegemaran anak-anak. Dalam memilih mainan untuk anak haruslah diperhatikan dengan benar. Yang paling utama yang harus diperhatikan dalam memilih mainan untuk anak adalah faktor keamanan dari mainan tersebut. Karena banyak aneka mainan yang tersedia di toko mainan namun mainan yang berbahaya juga banyak terpajang. Memilih mainan yang sesuai untuk anak harus diperhatikan dengan benar. Salah satunya adalah mainan yang masuk kategori anak-anak yang bisa kita lihat di tabel yang dipasang pada kemasan mainan.
Ketika kita masuk ke toko-toko mainan maka kita akan melihat begitu banyak aneka jenis mainan yang dipajang. Karena banyaknya kadang bingung mau memilih mainan yang cocok untuk anak kita. Atau kita malah asyik sendiri dengan aneka jenis mainan tersebut dikarenakan kita dahulu tidak disediakan mainan dengan model-model yang sangat bagus dan menarik perhatian. Kebingungan tersebut semakin bertambah manakala si kecil kita ajak untuk ikut serta masuk ke toko mainan. Si kecil pasti akan merengek-rengek minta mainan yang menarik menurut si dia.
Menurut Alvin Eden, M.D., profesor klinis di jurusan Pediatrics, Weil Medical College of Cornell University, New York, saat memilih mainan anak, para orangtua harus mempertimbangkan tingkat safety atau keamanan mainan. Sebaiknya mainan tidak boleh memiliki sudut yang tajam, bagian-bagian yang gampang dilepas dan dicopot, tidak mudah patah atau pecah, mainan harus berukuran cukup besar sehingga tidak dapat dimasukkan ke mulut dan ditelan.
Berikut adalah tips mainan yang sesuai dengan usia anak
1. Anak usia 0 hingga 1 tahun
Untuk mainan usia 0-1 tahun sebaiknya mainan tersebut adalah mainan yang tidak mudah terbakar, tidak mengandung racun (cat mainan), dan bisa dicuci. Apabila mainannya adalah sebuah boneka baik itu bentuk binatang ataupun yang lainnya pastikan bahwa mainan tersebut merupakan satu bagian dan tidak mudah untuk dilepas. Baik itu bagian kepala boneka yang biasanya ada bentuk mata, mulut, hidung. Bagian ini pilih yang bukan terbuat dari bahan yang mudah lepas. Yang bisa lepas biasanya untuk matanya terbuat dari kancing baju. Pilih mainan yang bisa dipeluk dan dipegang dengan mudah oleh si anak.
Untuk anak usia 0-1 tahun mainan yang bisa mengeluarkan suara atau bisa bergerak boleh diberikan dengan catatan bagian-bagian tersebut tidak boleh mudah untuk dilepas. Mainan untuk merangsang pertumbuhan giginya juga banyak tersedia, pastikan bahwa mainan tersebut tidak mudah patah, tidak ada yang longgar serta mainan tersebut dapat dicuci agar tidak kotor.
2. Anak usia 12 hingga 18 bulan
Anak pada usia 12-18 tahun sudah ada yang bisa duduk dan berdiri, meskipun ada beberapa yang belum bisa berdiri. Anak usia ini lebih senang dengan mainan yang bisa dipindah-pindah atau memindahkan barang. Anak akan suka dengan mainan yang bisa ditarik ulur, menekan tombol yang bersuara, menyusun kotak. Untuk anak yang suka naik mobil-mobilan kecil pastikan bahwa anak memang sudah mampu untuk berdiri.
3. Anak usia 18 hingga 24 bulan
Anak pada usia ini sudah mulai bisa berbicara. Anak juga akan tertarik dengan mainan dengan ukuran yang lebih besar. Menyusun kotak dengan ukuran besar mungkin akan menarik baginya. Untuk menarik perhatiannya maka kita bisa memberikan dengan ukuran yang lebih kecil baru kemudian memberikan dengan ukuran yang lebih besar.
Mainan bayi dengan trolinya juga bisa membantu anak untuk mengembangkan daya imajinasinya. Dokter-dokteran dan mainan telepon juga bisa untuk membantu perkembangannya baik itu perkembangan sosialnya dan kemampuan motoriknya. Agar anak tidak pusing, pilihlah mainan dengan bagian-bagian yang terlalu banyak.
4. Anak usia 3 hingga 5 tahun
Anak pada usia ini juga mulai tertarik dengan menggambar, mencoret-coret dan memberikan warna pada gambar. Hal ini bisa membantu anak untuk bisa menulis, dan mengekspresikan daya imajinasi, kreativitas dan emosinya.
Mainan lain yang bisa diberikan adalah board games, ular tangga. Jangan lupa untuk memberikan anak cerita, dan dongeng.
Mainan untuk anak adalah sarana yang efektif untuk membantu tumbuh kembangnya. Dengan memberikan mainan yang pas untuk usianya maka kita telah membantu mengembangkan daya kreatifitas, daya imajinasi, kemampuan sosial dan kemampuan motoriknya. Memilih mainan untuk anak usianya diusahakan jangan berlebihan, karena rangsangan yang berlebih malah akan membuat anak nanti cepat bosan. Terkadang tidak memberikan mainan untuk anak juga baik untuk perkembangannya karena anak akan berkreasi sendiri ketika tidak ada mainan. Dengan anak berkreasi sendiri maka anak tidak akan tergantung dengan mainan yang diberikan orangtuanya.
Demikian tips dalam memilih mainan untuk anak yang sesuai dengan usianya. Semoga bermanfaat dan semoga keselamatan anak tetap terjaga.
Ketika kita masuk ke toko-toko mainan maka kita akan melihat begitu banyak aneka jenis mainan yang dipajang. Karena banyaknya kadang bingung mau memilih mainan yang cocok untuk anak kita. Atau kita malah asyik sendiri dengan aneka jenis mainan tersebut dikarenakan kita dahulu tidak disediakan mainan dengan model-model yang sangat bagus dan menarik perhatian. Kebingungan tersebut semakin bertambah manakala si kecil kita ajak untuk ikut serta masuk ke toko mainan. Si kecil pasti akan merengek-rengek minta mainan yang menarik menurut si dia.
Menurut Alvin Eden, M.D., profesor klinis di jurusan Pediatrics, Weil Medical College of Cornell University, New York, saat memilih mainan anak, para orangtua harus mempertimbangkan tingkat safety atau keamanan mainan. Sebaiknya mainan tidak boleh memiliki sudut yang tajam, bagian-bagian yang gampang dilepas dan dicopot, tidak mudah patah atau pecah, mainan harus berukuran cukup besar sehingga tidak dapat dimasukkan ke mulut dan ditelan.
Berikut adalah tips mainan yang sesuai dengan usia anak
1. Anak usia 0 hingga 1 tahun
Untuk mainan usia 0-1 tahun sebaiknya mainan tersebut adalah mainan yang tidak mudah terbakar, tidak mengandung racun (cat mainan), dan bisa dicuci. Apabila mainannya adalah sebuah boneka baik itu bentuk binatang ataupun yang lainnya pastikan bahwa mainan tersebut merupakan satu bagian dan tidak mudah untuk dilepas. Baik itu bagian kepala boneka yang biasanya ada bentuk mata, mulut, hidung. Bagian ini pilih yang bukan terbuat dari bahan yang mudah lepas. Yang bisa lepas biasanya untuk matanya terbuat dari kancing baju. Pilih mainan yang bisa dipeluk dan dipegang dengan mudah oleh si anak.
Untuk anak usia 0-1 tahun mainan yang bisa mengeluarkan suara atau bisa bergerak boleh diberikan dengan catatan bagian-bagian tersebut tidak boleh mudah untuk dilepas. Mainan untuk merangsang pertumbuhan giginya juga banyak tersedia, pastikan bahwa mainan tersebut tidak mudah patah, tidak ada yang longgar serta mainan tersebut dapat dicuci agar tidak kotor.
2. Anak usia 12 hingga 18 bulan
Anak pada usia 12-18 tahun sudah ada yang bisa duduk dan berdiri, meskipun ada beberapa yang belum bisa berdiri. Anak usia ini lebih senang dengan mainan yang bisa dipindah-pindah atau memindahkan barang. Anak akan suka dengan mainan yang bisa ditarik ulur, menekan tombol yang bersuara, menyusun kotak. Untuk anak yang suka naik mobil-mobilan kecil pastikan bahwa anak memang sudah mampu untuk berdiri.
3. Anak usia 18 hingga 24 bulan
Anak pada usia ini sudah mulai bisa berbicara. Anak juga akan tertarik dengan mainan dengan ukuran yang lebih besar. Menyusun kotak dengan ukuran besar mungkin akan menarik baginya. Untuk menarik perhatiannya maka kita bisa memberikan dengan ukuran yang lebih kecil baru kemudian memberikan dengan ukuran yang lebih besar.
Mainan bayi dengan trolinya juga bisa membantu anak untuk mengembangkan daya imajinasinya. Dokter-dokteran dan mainan telepon juga bisa untuk membantu perkembangannya baik itu perkembangan sosialnya dan kemampuan motoriknya. Agar anak tidak pusing, pilihlah mainan dengan bagian-bagian yang terlalu banyak.
4. Anak usia 3 hingga 5 tahun
Anak pada usia ini juga mulai tertarik dengan menggambar, mencoret-coret dan memberikan warna pada gambar. Hal ini bisa membantu anak untuk bisa menulis, dan mengekspresikan daya imajinasi, kreativitas dan emosinya.
Mainan lain yang bisa diberikan adalah board games, ular tangga. Jangan lupa untuk memberikan anak cerita, dan dongeng.
Mainan untuk anak adalah sarana yang efektif untuk membantu tumbuh kembangnya. Dengan memberikan mainan yang pas untuk usianya maka kita telah membantu mengembangkan daya kreatifitas, daya imajinasi, kemampuan sosial dan kemampuan motoriknya. Memilih mainan untuk anak usianya diusahakan jangan berlebihan, karena rangsangan yang berlebih malah akan membuat anak nanti cepat bosan. Terkadang tidak memberikan mainan untuk anak juga baik untuk perkembangannya karena anak akan berkreasi sendiri ketika tidak ada mainan. Dengan anak berkreasi sendiri maka anak tidak akan tergantung dengan mainan yang diberikan orangtuanya.
Demikian tips dalam memilih mainan untuk anak yang sesuai dengan usianya. Semoga bermanfaat dan semoga keselamatan anak tetap terjaga.
0 Response to "Cara Memilih Mainan Berdasarkan Usia Anak"
Post a Comment