Kesalahan Orang Tua Dalam Menyiapkan Dana Pendidikan
Kesalahan apa saja yang dilakukan orang tua ketika sedang menyiapkan dana dan biaya pendidikan untuk anaknya? Adakah kekeliruan mindset orang tua yang masih melekat dalam dirinya dalam kewajiban memberikan pendidikan untuk anaknya? Hal-hal apa saja yang biasa dianggap sepele oleh para orang tua mengenai pendidikan untuk anaknya?
Memberikan pendidikan yang layak kepada anak merupakan kewajiban orang tua. Sedangkan yang menyiapkan segala fasilitas pendidikan merupakan tugas negara. Pendidikan bagi anak merupakan kebutuhan mendasar yang harus dipenuhi. Terutama ketika usia anak sudah mencapai masa usia sekolah. Masa tersebut adalah masa di mana masa emas anak untuk menyerap ilmu pendidikan. Maka sangat disayangkan apabila usia emas anak tidak diisi dengan menuntut ilmu melainkan anak harus bekerja untuk hidup. Banyak hal yang menyebabkan anak tidak bisa masuk ke bangku sekolah. Mulai dari orang tua yang tidak mampu untuk membiayai sekolah anaknya ataupun biaya pendidikan yang saat ini sudah tergolong mahal.
Oleh karena itu untuk mengantisipasi hal tersebut (kekurangan biaya) para orang tua sudah ada yang memulai untuk menginvestasikan sebagian penghasilannya untuk biaya anak sekolah. Caranya beragam, ada yang menabung, ada yang ikut program asuransi pendidikan, ada juga yang menginvestasikan dananya ke reksadana atau usaha lainnya. Apapun caranya hal tersebut merupakan sinyal positif bahwa orang tua ingin agar anaknya dapat sekolah lebih tinggi.
Tapi dalam rangka untuk menyiapkan dana pendidikan untuk anak ada beberapa kesalahan yang biasa dilakukan oleh para orang tua. Hal ini penting untuk dikaji dan dibahas lebih lanjut agar niat orang tua bisa benar dan tidak ada tujuan lainnya yang bersifat duniawi. Karena aktifitas mengumpulkan biaya pendidikan dan meyekolahkan anak ke bangku sekolah merupakan amal ibadah yang berpahala besar. Oleh karena itu perlu diluruskan niatnya agar tidak melenceng.
Setidaknya ada dua kesalahan yang umum dilakukan oleh orang tua dalam menyiapkan dana pendidikan untuk anaknya yaitu
1. Kesalahan Psikologis
2. Kesalahan Keuangan
A. Untuk kesalahan yang pertama yaitu kesalahan psikologis
Kesalahan psikologis ini merupakan dominasi dan umum yang biasa terjadi kepada para orang tua. Banyak anggapan-anggapan keliru yang selama ini dipegang atau dijadikan acuan akan tetapi pada kenyataanya ada perbedaaan bahkan bisa berlawanan arah. Ada 4 hal kekeliruan mindset orang tua yaitu
1. Kebanyakkan para orang tua menganggap bahwa anak adalah investasi yang harus kembali. Maksudnya adalah bahwa anak nantinya akan bisa mengembalikan seluruh biaya yang pernah dikeluarkan baik itu bisa dengan keharusan anak menafkahi orang tua, menjaga ank dikala orang tua sudah senja dan lain sebagainya. Hal tersebut memang betul merupakan kewajiban anak akan tetapi memberikan pendidikan untuk anak juga merupakan kewajiban orang tua. Yang harus dipahami dan disadari adalah kesalahan orang tua dalam meminta harapan/balasan kepada anak. Sebetulnya meminta balasan tidak perlu terjadi karena anak juga mempunyai kewajiban untuk merawat orang tua. Maka dari itu agar anak paham dan sadar sendiri akan kewajibannya maka tugas kita adalah menjadikan anak agar anak menjadi anak yang shaleh dan shalehah. Ya minimal anak dekat dengan ilmu agama.
2. Masih banyak para orang tua yang berharap ketika anaknya sekolah kemudian lulus maka anak terus bekerja. Jadi ada pemahaman lulus sekolah ya cari uang. Seharusnya hal tersebut bukan dijadikan niat. Karena bisa jadi ada beberapa orang tua dan anak/siswa menghalalkan segala cara yang penting nilainya bagus terus akhirnya dapat pekerjaan bagus. Yang harus digaris bawahi adalah proses selama mengenyam pendidikan ini. Karena selama mengenyam bangku pendidikan ini masih banyak yang melakukan kecurangan. Mengenai uang bukan tujuan dari diadakannya pendidikan. Kalau tujuannya uang maka sekolah-sekolah dan perguruan-perguruan tinggi merupakan bisnis yang harus mencari untung. Kalau tujuannya seperti ini maka kacaulah dunia pendidikan.
3. Orang tua menganggap bahwa ketika anak bisa masuk ke sekolah yang bagus maka anak akan dapat pekerjaan yang bagus pula. Pekerjaan yang bagus adalah pekerjaan yang bisa menghasilkan penghasilan tinggi. Sekolah bagus bukan jaminan anak akan menjadi pandai, tergantung dari daya serap dan kemampuan anak. Tapi memang sekolahan yang bagus akan memiliki fasilitas dan perhatian yang lebih kepada siswa-siswinya. Tapi yang perlu diingat adalah sekolah bagus bukan jaminan nanti bahwa anak akan berpenghasilan besar.
4. Kesalahan selanjutnya adalah anggapan orang tua bahwa semakin tinggi anak sekolah maka akan tinggi pula penghasilannya. Bukan ini pengertiannya akan tetapi semakin tinggi sekolah yang dienyam maka akan semakin tinggi pula ilmu yang dimiliki. Mengenai penghasilan tinggi seseorang masih ada faktor lain yang mempengaruhi. Bisa jadi anak yang sekolahnya cuma pendek karena memiliki dedikasi, loyalitas tinggi, performance bagus akan lebih layak mendapatkan penghasilan yang lebih tinggi dilingkup perusahaan.
B. Kesalahan Keuangan orang tua
Menyisihkan sebagian tabungan untuk biaya pendidikan anak merupakan tugas mulia dan langkah yang sangat bijak. Tapi harus diketahui oleh para orang tua agar dalam mengumpulkan dana pendidikan tidak mata buta dan ngoyo. Hal yang membuat ngoyo adalah sebagai berikut
1. Orang tua tidak menghitung dengan cermat biaya pendidikan untuk anaknya dimasa mendatang. Tidak memiliki target sekolah yang dituju sehingga keuangannyapun seakan sebisanya. Hal ini tentunya bisa menyebabkan dana pendidikan bisa kurang atau tidak cukup.
2. Orang tua tidak memiliki terhadap proteksi tabungan pendidikan mereka. Kenapa proteksi menjadi penting, karena hal-hal yang terjadi diluar perkiraan bisa saja terjadi. Musibah lah, orang tua meninggal, kebakaran dan faktor-faktor lainnya sehingga tabungan pendidikan harus dipakai.
Dengan memahami dengan benar kesalahan-kesalahan berpikir tentang menyiapkan dana pendidikan untuk anak akan membuat orang tua lebih bijak lagi dalam melangkah. Kesalahan-kesalahan tersebut bisa diminimalisir sehingga kejadian-kejadian yang tidak kita inginkan bisa kita hindari dengan sedini mungkin. Jaman sekarang merupakan jaman yang menuntut kecerdasan orang tua. Akhir kata selamat menabung biaya pendidikan untuk anak.
Memberikan pendidikan yang layak kepada anak merupakan kewajiban orang tua. Sedangkan yang menyiapkan segala fasilitas pendidikan merupakan tugas negara. Pendidikan bagi anak merupakan kebutuhan mendasar yang harus dipenuhi. Terutama ketika usia anak sudah mencapai masa usia sekolah. Masa tersebut adalah masa di mana masa emas anak untuk menyerap ilmu pendidikan. Maka sangat disayangkan apabila usia emas anak tidak diisi dengan menuntut ilmu melainkan anak harus bekerja untuk hidup. Banyak hal yang menyebabkan anak tidak bisa masuk ke bangku sekolah. Mulai dari orang tua yang tidak mampu untuk membiayai sekolah anaknya ataupun biaya pendidikan yang saat ini sudah tergolong mahal.
Oleh karena itu untuk mengantisipasi hal tersebut (kekurangan biaya) para orang tua sudah ada yang memulai untuk menginvestasikan sebagian penghasilannya untuk biaya anak sekolah. Caranya beragam, ada yang menabung, ada yang ikut program asuransi pendidikan, ada juga yang menginvestasikan dananya ke reksadana atau usaha lainnya. Apapun caranya hal tersebut merupakan sinyal positif bahwa orang tua ingin agar anaknya dapat sekolah lebih tinggi.
Tapi dalam rangka untuk menyiapkan dana pendidikan untuk anak ada beberapa kesalahan yang biasa dilakukan oleh para orang tua. Hal ini penting untuk dikaji dan dibahas lebih lanjut agar niat orang tua bisa benar dan tidak ada tujuan lainnya yang bersifat duniawi. Karena aktifitas mengumpulkan biaya pendidikan dan meyekolahkan anak ke bangku sekolah merupakan amal ibadah yang berpahala besar. Oleh karena itu perlu diluruskan niatnya agar tidak melenceng.
Setidaknya ada dua kesalahan yang umum dilakukan oleh orang tua dalam menyiapkan dana pendidikan untuk anaknya yaitu
1. Kesalahan Psikologis
2. Kesalahan Keuangan
A. Untuk kesalahan yang pertama yaitu kesalahan psikologis
Kesalahan psikologis ini merupakan dominasi dan umum yang biasa terjadi kepada para orang tua. Banyak anggapan-anggapan keliru yang selama ini dipegang atau dijadikan acuan akan tetapi pada kenyataanya ada perbedaaan bahkan bisa berlawanan arah. Ada 4 hal kekeliruan mindset orang tua yaitu
1. Kebanyakkan para orang tua menganggap bahwa anak adalah investasi yang harus kembali. Maksudnya adalah bahwa anak nantinya akan bisa mengembalikan seluruh biaya yang pernah dikeluarkan baik itu bisa dengan keharusan anak menafkahi orang tua, menjaga ank dikala orang tua sudah senja dan lain sebagainya. Hal tersebut memang betul merupakan kewajiban anak akan tetapi memberikan pendidikan untuk anak juga merupakan kewajiban orang tua. Yang harus dipahami dan disadari adalah kesalahan orang tua dalam meminta harapan/balasan kepada anak. Sebetulnya meminta balasan tidak perlu terjadi karena anak juga mempunyai kewajiban untuk merawat orang tua. Maka dari itu agar anak paham dan sadar sendiri akan kewajibannya maka tugas kita adalah menjadikan anak agar anak menjadi anak yang shaleh dan shalehah. Ya minimal anak dekat dengan ilmu agama.
2. Masih banyak para orang tua yang berharap ketika anaknya sekolah kemudian lulus maka anak terus bekerja. Jadi ada pemahaman lulus sekolah ya cari uang. Seharusnya hal tersebut bukan dijadikan niat. Karena bisa jadi ada beberapa orang tua dan anak/siswa menghalalkan segala cara yang penting nilainya bagus terus akhirnya dapat pekerjaan bagus. Yang harus digaris bawahi adalah proses selama mengenyam pendidikan ini. Karena selama mengenyam bangku pendidikan ini masih banyak yang melakukan kecurangan. Mengenai uang bukan tujuan dari diadakannya pendidikan. Kalau tujuannya uang maka sekolah-sekolah dan perguruan-perguruan tinggi merupakan bisnis yang harus mencari untung. Kalau tujuannya seperti ini maka kacaulah dunia pendidikan.
3. Orang tua menganggap bahwa ketika anak bisa masuk ke sekolah yang bagus maka anak akan dapat pekerjaan yang bagus pula. Pekerjaan yang bagus adalah pekerjaan yang bisa menghasilkan penghasilan tinggi. Sekolah bagus bukan jaminan anak akan menjadi pandai, tergantung dari daya serap dan kemampuan anak. Tapi memang sekolahan yang bagus akan memiliki fasilitas dan perhatian yang lebih kepada siswa-siswinya. Tapi yang perlu diingat adalah sekolah bagus bukan jaminan nanti bahwa anak akan berpenghasilan besar.
4. Kesalahan selanjutnya adalah anggapan orang tua bahwa semakin tinggi anak sekolah maka akan tinggi pula penghasilannya. Bukan ini pengertiannya akan tetapi semakin tinggi sekolah yang dienyam maka akan semakin tinggi pula ilmu yang dimiliki. Mengenai penghasilan tinggi seseorang masih ada faktor lain yang mempengaruhi. Bisa jadi anak yang sekolahnya cuma pendek karena memiliki dedikasi, loyalitas tinggi, performance bagus akan lebih layak mendapatkan penghasilan yang lebih tinggi dilingkup perusahaan.
B. Kesalahan Keuangan orang tua
Menyisihkan sebagian tabungan untuk biaya pendidikan anak merupakan tugas mulia dan langkah yang sangat bijak. Tapi harus diketahui oleh para orang tua agar dalam mengumpulkan dana pendidikan tidak mata buta dan ngoyo. Hal yang membuat ngoyo adalah sebagai berikut
1. Orang tua tidak menghitung dengan cermat biaya pendidikan untuk anaknya dimasa mendatang. Tidak memiliki target sekolah yang dituju sehingga keuangannyapun seakan sebisanya. Hal ini tentunya bisa menyebabkan dana pendidikan bisa kurang atau tidak cukup.
2. Orang tua tidak memiliki terhadap proteksi tabungan pendidikan mereka. Kenapa proteksi menjadi penting, karena hal-hal yang terjadi diluar perkiraan bisa saja terjadi. Musibah lah, orang tua meninggal, kebakaran dan faktor-faktor lainnya sehingga tabungan pendidikan harus dipakai.
Dengan memahami dengan benar kesalahan-kesalahan berpikir tentang menyiapkan dana pendidikan untuk anak akan membuat orang tua lebih bijak lagi dalam melangkah. Kesalahan-kesalahan tersebut bisa diminimalisir sehingga kejadian-kejadian yang tidak kita inginkan bisa kita hindari dengan sedini mungkin. Jaman sekarang merupakan jaman yang menuntut kecerdasan orang tua. Akhir kata selamat menabung biaya pendidikan untuk anak.
0 Response to "Kesalahan Orang Tua Dalam Menyiapkan Dana Pendidikan"
Post a Comment