Pentingnya Pendidikan Anak Usia Dini PAUD
Pendidikan anak untuk usia dini adalah salah satu hal yang penting. Tapi betulkah itu penting untuk anak? Apakah anak sebaiknya langsung dimasukkan saja ke sekolah dasar? Lantas kelebihan apa saja yang bisa diterima anak apabila anak dimasukkan ke sekolah pendidikan anak usia dini atau PAUD?
Memberikan pendidikan kepada anak merupakan kewajiban orang tua. Karena dengan pendidikan merupakan modal dasar untuk anak baik itu tumbuh kembangnya dan bekal setelah anak tumbuh dewasa. Dengan pendidikan yang mencukupi maka anak akan lebih bisa untuk bertahan hidup dan mengolah segala potensi yang dimilikinya untuk bersaing di masa yang akan datang.
Tak disangsikan lagi bahwa masa yang terbaik untuk memberikan pendidikan dan stimulasi yang baik adalah ketika anak masih berumur di bawah 8 tahun. Dengan pemberian stimulasi dan pendidikan yang pas akan bisa menghasilkan anak yang life ready. Tapi masih disayangkan para orang tua masih menganggap bahwa anak masuk sekolah pendidikan anak usia dini (PAUD) hanya bertujuan agar anak bisa membaca dan menulis. Sehingga ketika materi ini hanya sedikit diberikan di ruang pembelajaran PAUD banyak orang tua yang mengeluhkan. "Lho bu guru kapan anak saya mau diajarkan membaca dan menulis?"
Membaca dan menulis memang penting dan perlu untuk anak. Akan tetapi para orang tua khususnya para wali murid harus memahami bahwa semua materi tersebut ada tahapannya. Ketika anak yang masih usia dini diberi pembelajaran membaca dan menulis atau bahkan CALISTUNG maka hal yang mungkin terjadi adalah nantinya anak akan merasa bosan dan jenuh. Mungkin ketika masih sekolah PAUD anak tidak akan merasa bosan. Lantas kapan anak akan merasa bosan dan jenuh? Rasa tersebut akan muncul manakala anak sudah masuk bangku sekolah dasar. Apabila diusia dini (khususnya PAUD) anak dibebani dengan materi yang itu-itu saja yaitu membaca dan menulis maka nantinya anak akan ketemu lagi pembelajaran tersebut di bangku sekolah dasar. Para bunda akan bisa menebak, lantas apa yang akan terjadi dengan anak kita? Ya.. tentunya anak akan bosan. Itu lagi itu lagi. Sehingga hal ini akan menyebabkan anak tidak akan bisa berpikir lebih cerdas dan kreatif.
Pendidikan anak untuk usia dini adalah hal yang sangat penting. Mengapa penting? Karena dalam sekolah PAUD anak akan diajarkan tentang cara mengembangkan perkembangan fisik (koordinasi motorik halus dan kasar), kecerdasan (daya pikir, daya cipta, kecerdasan emosi, kecerdasan spiritual), sosio emosional (sikap dan perilaku serta agama) bahasa dan komunikasi.
Semua materi perkembangan tersebut tentunya tidak akan ditemui anak ketika anak masuk bangku sekolah dasar. Yang ada adalah anak akan langsung praktek sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya. Bahasa mudahnya adalah bahwa anak ketika sekolah PAUD maka sesungguhnya sedang belajar tentang teori dasar-dasar cara berpikir sedangkan bangku sekolah dasar adalah praktek atau menyelesaikan dari uraian masalah yang diberikan guru.
Oleh karena itu para orang tua harus menyadari apabila materi di sekolah pendidikan anak usia dini (PAUD) kelihatannya hanya seperti bermain. Tapi para bunda jangan khawatir karena meskipun sekilas seperti bermain sesungguhnya anak sedang membangun kerangka berpikirnya. Mengapa kerangka tersebut harus dibangun sejak anak usia dini melalui media PAUD?
Berikut alasannya
Berdasarkan kajian tentang hakikat anak usia dini, khususnya anak TK diantaranya oleh Bredecam dan Copple, Brener, serta Kellough (dalam Masitoh dkk., 2005: 1.12 – 1.13) sebagai berikut.
1. Anak bersifat unik.
2. Anak mengekspresikan perilakunya secara relative spontan.
3. Anak bersifat aktif dan enerjik.
4. Anak itu egosentris.
5. Anak memiliki rasa ingin tahu yang kuat dan antusias terhadap banyak hal.
6. Anak bersifat eksploratif dan berjiwa petualang.
7. Anak umumnya kaya dengan fantasi.
8. Anak masih mudah frustrasi.
9. Anak masih kurang pertimbangan dalam bertindak.
10.Anak memiliki daya perhatian yang pendek.
11.Masa anak merupakan masa belajar yang paling potensial.
12.Anak semakin menunjukkan minat terhadap teman.
Dari data di atas tentunya bagi orang tua yang minim pendidikan tentang anak akan tidak efektif untuk memberikan stimulasi ataupun pendidikan yang benar apabila hanya dilakukan sendiri. Makanya salah satu tujuan didirikannya PAUD adalah untuk membantu para ibu yang menginginkan anaknya tumbuh kembang dengan baik.
Yang perlu kita ingat bahwa salah satu tujuan PAUD adalah untuk menyiapkan anak agar anak lebih siap untuk memasuki tahapan pendidikan selanjutnya yaitu bangku sekolah dasar. Anak yang lulusan PAUD maka akan lebih siap daripada anak yang tidak dikutkan dalam PAUD. Jadi keputusannya adalah bahwa Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) sangat diperlukan anak agar anak menjadi generasi yang siap dan berprestasi.
Memberikan pendidikan kepada anak merupakan kewajiban orang tua. Karena dengan pendidikan merupakan modal dasar untuk anak baik itu tumbuh kembangnya dan bekal setelah anak tumbuh dewasa. Dengan pendidikan yang mencukupi maka anak akan lebih bisa untuk bertahan hidup dan mengolah segala potensi yang dimilikinya untuk bersaing di masa yang akan datang.
Tak disangsikan lagi bahwa masa yang terbaik untuk memberikan pendidikan dan stimulasi yang baik adalah ketika anak masih berumur di bawah 8 tahun. Dengan pemberian stimulasi dan pendidikan yang pas akan bisa menghasilkan anak yang life ready. Tapi masih disayangkan para orang tua masih menganggap bahwa anak masuk sekolah pendidikan anak usia dini (PAUD) hanya bertujuan agar anak bisa membaca dan menulis. Sehingga ketika materi ini hanya sedikit diberikan di ruang pembelajaran PAUD banyak orang tua yang mengeluhkan. "Lho bu guru kapan anak saya mau diajarkan membaca dan menulis?"
Membaca dan menulis memang penting dan perlu untuk anak. Akan tetapi para orang tua khususnya para wali murid harus memahami bahwa semua materi tersebut ada tahapannya. Ketika anak yang masih usia dini diberi pembelajaran membaca dan menulis atau bahkan CALISTUNG maka hal yang mungkin terjadi adalah nantinya anak akan merasa bosan dan jenuh. Mungkin ketika masih sekolah PAUD anak tidak akan merasa bosan. Lantas kapan anak akan merasa bosan dan jenuh? Rasa tersebut akan muncul manakala anak sudah masuk bangku sekolah dasar. Apabila diusia dini (khususnya PAUD) anak dibebani dengan materi yang itu-itu saja yaitu membaca dan menulis maka nantinya anak akan ketemu lagi pembelajaran tersebut di bangku sekolah dasar. Para bunda akan bisa menebak, lantas apa yang akan terjadi dengan anak kita? Ya.. tentunya anak akan bosan. Itu lagi itu lagi. Sehingga hal ini akan menyebabkan anak tidak akan bisa berpikir lebih cerdas dan kreatif.
Pendidikan anak untuk usia dini adalah hal yang sangat penting. Mengapa penting? Karena dalam sekolah PAUD anak akan diajarkan tentang cara mengembangkan perkembangan fisik (koordinasi motorik halus dan kasar), kecerdasan (daya pikir, daya cipta, kecerdasan emosi, kecerdasan spiritual), sosio emosional (sikap dan perilaku serta agama) bahasa dan komunikasi.
Semua materi perkembangan tersebut tentunya tidak akan ditemui anak ketika anak masuk bangku sekolah dasar. Yang ada adalah anak akan langsung praktek sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya. Bahasa mudahnya adalah bahwa anak ketika sekolah PAUD maka sesungguhnya sedang belajar tentang teori dasar-dasar cara berpikir sedangkan bangku sekolah dasar adalah praktek atau menyelesaikan dari uraian masalah yang diberikan guru.
Oleh karena itu para orang tua harus menyadari apabila materi di sekolah pendidikan anak usia dini (PAUD) kelihatannya hanya seperti bermain. Tapi para bunda jangan khawatir karena meskipun sekilas seperti bermain sesungguhnya anak sedang membangun kerangka berpikirnya. Mengapa kerangka tersebut harus dibangun sejak anak usia dini melalui media PAUD?
Berikut alasannya
Berdasarkan kajian tentang hakikat anak usia dini, khususnya anak TK diantaranya oleh Bredecam dan Copple, Brener, serta Kellough (dalam Masitoh dkk., 2005: 1.12 – 1.13) sebagai berikut.
1. Anak bersifat unik.
2. Anak mengekspresikan perilakunya secara relative spontan.
3. Anak bersifat aktif dan enerjik.
4. Anak itu egosentris.
5. Anak memiliki rasa ingin tahu yang kuat dan antusias terhadap banyak hal.
6. Anak bersifat eksploratif dan berjiwa petualang.
7. Anak umumnya kaya dengan fantasi.
8. Anak masih mudah frustrasi.
9. Anak masih kurang pertimbangan dalam bertindak.
10.Anak memiliki daya perhatian yang pendek.
11.Masa anak merupakan masa belajar yang paling potensial.
12.Anak semakin menunjukkan minat terhadap teman.
Dari data di atas tentunya bagi orang tua yang minim pendidikan tentang anak akan tidak efektif untuk memberikan stimulasi ataupun pendidikan yang benar apabila hanya dilakukan sendiri. Makanya salah satu tujuan didirikannya PAUD adalah untuk membantu para ibu yang menginginkan anaknya tumbuh kembang dengan baik.
Yang perlu kita ingat bahwa salah satu tujuan PAUD adalah untuk menyiapkan anak agar anak lebih siap untuk memasuki tahapan pendidikan selanjutnya yaitu bangku sekolah dasar. Anak yang lulusan PAUD maka akan lebih siap daripada anak yang tidak dikutkan dalam PAUD. Jadi keputusannya adalah bahwa Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) sangat diperlukan anak agar anak menjadi generasi yang siap dan berprestasi.
0 Response to "Pentingnya Pendidikan Anak Usia Dini PAUD"
Post a Comment