Mendidik dan Hukuman Anak Nakal dan Bandel
Adakah cara terbaik untuk meluruskan perilaku anak yang nakal? Bolehkah memberikan pukulan kepada anak yang bandel? Cara dan tips yang efektif untuk mendidik anak super bandel apakah bisa diterapkan di dalam keluarga? Apakah anak bandel bisa dicegah sejak usia dini? Bagaimanakah tips mudah mendidik anak agar anak tidak tumbuh menjadi anak yang nakal dan bandel?
Meluruskan perilaku anak yang nakal bukanlah pekerjaan mudah. Butuh kesabaran untuk menghadapi anak yang suka berbuat onar. Penanganan yang salah terhadap perilaku anak nakal malah akan membuat perbuatan dan tingkah laku anak semakin menjadi. Anak nakal dan bandel memang membuat resah para orang tua. Tapi anak bandel sebenarnya juga merupakan anak yang cerdas hanya saja si anak bandel meluapkan kecerdasannya dalam hal yang negatif.
Banyak hal yang menyebabkan anak menjadi bandel dan nakal. Bisa jadi orang tuanya yang salah dalam memberikan pendidikan kepada anaknya. Anak dibiarkan tumbuh begitu saja dan tanpa pengarahan dan pengawasan juga bisa menyebabkan menjadi anak yang bandel dan nakal. Dalam kasus tertentu penyebab anak bandel disebabkan karena perhatian orang tua yang sangat minim kepada anaknya. Bisa jadi karena terjadi perceraian di dalam keluarga ataupun karena orang tuanya yang sibuk bekerja diluar. Dan bisa jadi karena nafkah yang diberikan kepada keluarganya banyak dari harta haram sehingga akan menjadi penyebab anak menjadi nakal.
Menangani dan membetulkan anak yang bandel dan nakal harus dimulai sejak anak usia dini. Orang tua harus menerapkan kedisiplinan sejak kecil. Fungsinya adalah agar anak mengetahui dan memahami dampak ketika anak melakukan hal-hal negatif. Tanpa ada pemahaman ini maka anak tidak akan mengenal kata jera dan akan senantiasa berbuat nakal.
Yang perlu diperhatikan adalah tahapan dan cara penerapan disiplin ini. Hukuman kepada anak bandel harus disesuaikan dengan usia anak dan cara pemberian hukuman pun juga tidak sembarangan. Ada kaidah dan cara yang benar dalam mendidik anak nakal dan bandel. Lalu bagaimanakah cara mendidik anak nakal dan cara meluruskan perilaku anak yang bandel?
Tips dan cara mengantisipasi agar anak tidak tumbuh menjadi anak yang nakal dan bandel
1. Dalam keluarga dipajang/diperlihatkan cemeti
Setiap anak pasti akan takut dengan namanya hukuman. Apalagi kalau sampai diperlihatkan alat buat menghukum si anak. Alat yang bisa digunakan adalah semacam cambuk ataupun pemukul. Alat ini bisa digantungkan di dinding ataupun di tempat lainnya yang terpenting bahwa alat tersebut bisa dilihat khususnya anak.
Maksudnya adalah bukan untuk membuat anak menjadi takut. Tapi diharapkan anak akan berpikir lebih arif lagi dalam bertindak. Sebagaimana pesan sahabat Nabi yaitu Ibnu Abbas mengatakan
"Gantungkan cemeti di tempat yang mudah dilihat oleh ahli keluarga, karena itu dapat meluruskan perilaku mereka."
Para orang tua sebaiknya membuat kesepakatan dengan anak. Diskusikan dengan baik aturan di dalam keluarga dan anakpun menyepakatinya agar tidak terjadi kesan orang tua diktator.
2. Menjewer telinga anak
Apabila anak tetap masih berbuat nakal dan bandel maka sebagai hukuman fisik pertama adalah dengan menjewer telinga anak. Jeweran ke telinga anak jangan sampai membuat anak luka serius. Jeweran ini hanya sekedar untuk mengingatkan anak bahwa si anak telah berbuat salah dan jangan lupa untuk memberikan pemahaman terhadap kenakalan yang dilakukan anak.
3. Memukul anak yang nakal
Orang tua bisa memberikan tingkat hukuman yang berikutnya apabila dirasa anak tidak berubah dari perilaku buruknya. Dalam memukul anak ini juga perlu diperhatikan kaidah-kaidahnya. Jadi tidak sembarang dalam memberikan hukuman memukul kepada anak. Syarat-syarat memberikan hukuman pukulan/sabetan kepada anak
a. Memukul anak yang nakal setelah anak berumur 10 tahun
“Perintahkanlah anak untuk shalat ketika telah mencapai usia tujuh tahun. Dan bila telah berusia sepuluh tahun, pukullah dia bila enggan menunaikannya.” (HR. Abu Dawud)
b. Banyaknya pukulan
Untuk meluruskan perilaku anak yang salah dan nakal maka bisa diberikan pukulan sebanyak 3 kali sabetan sedangkan anak yang melakukan kesalahan dan kenakalan yang super bandel tidak melebihi dari 10 kali. Hukuman pukulan yang lebih dari 10 kali hanyalah untuk menegakkan hukuman seperti hukuman HAD.
"Tidak boleh memukul lebih dari 10 kali sabetan, kecuali karena untuk menegakkan hukuman Had." (HR. Abu Hurairah)
Dalam meluruskan perilaku anak yang nakal yang sangat perlu diperhatikan adalah tujuan dari hukuman tersebut. Tujuannya adalah hanya untuk mendidik anak. Dan perlu diingat pukulan atau sabetan yang diberikan hanyalah bentuk kasih sayang orang tua kepada anak.
“Hendaklah engkau bersikap lembut. Karena tidaklah kelembutan itu ada pada sesuatu, kecuali pasti memperindahnya. Dan tidaklah kelembutan itu tercabut dari sesuatu, kecuali pasti memperjeleknya.” (HR. Muslim)
Hukuman memukul ini akan menjadi dholim manakala hukuman tersebut diberikan layaknya orang yang berbuat kejahatan. Ada persyaratan kapan harus berhenti memukul kepada anak yang nakal. (tunggu artikel selanjutnya). Maka dari itu sangat disayangkan ada sebagian dari orang tua yang memberikan hukuman kepada anaknya secara berlebihan. Hal ini malah akan membuat anak trauma dan bisa jadi anak akan terganggu tumbuh kembangnya.
Bijaklah dalam memberikan hukuman kepada anak kita. Sesuaikan dengan umurnya. Anak yang masih dini harus dididik dengan kasih sayang bukan dengan kekerasan. Berikan perhatian yang cukup kepada anak usia dini. Ada saatnya anak harus diluruskan dan dibenarkan perilakunya agar anak tidak tumbuh menjadi ank yang nakal dan bandel. Berilah tahapan-tahapan dalam memberikan pukulan kepada anak. Dan yang terakhir jangan lupa untuk meluangkan waktu kepada anak meskipun kita banyak pekerjaan.
Meluruskan perilaku anak yang nakal bukanlah pekerjaan mudah. Butuh kesabaran untuk menghadapi anak yang suka berbuat onar. Penanganan yang salah terhadap perilaku anak nakal malah akan membuat perbuatan dan tingkah laku anak semakin menjadi. Anak nakal dan bandel memang membuat resah para orang tua. Tapi anak bandel sebenarnya juga merupakan anak yang cerdas hanya saja si anak bandel meluapkan kecerdasannya dalam hal yang negatif.
Banyak hal yang menyebabkan anak menjadi bandel dan nakal. Bisa jadi orang tuanya yang salah dalam memberikan pendidikan kepada anaknya. Anak dibiarkan tumbuh begitu saja dan tanpa pengarahan dan pengawasan juga bisa menyebabkan menjadi anak yang bandel dan nakal. Dalam kasus tertentu penyebab anak bandel disebabkan karena perhatian orang tua yang sangat minim kepada anaknya. Bisa jadi karena terjadi perceraian di dalam keluarga ataupun karena orang tuanya yang sibuk bekerja diluar. Dan bisa jadi karena nafkah yang diberikan kepada keluarganya banyak dari harta haram sehingga akan menjadi penyebab anak menjadi nakal.
Menangani dan membetulkan anak yang bandel dan nakal harus dimulai sejak anak usia dini. Orang tua harus menerapkan kedisiplinan sejak kecil. Fungsinya adalah agar anak mengetahui dan memahami dampak ketika anak melakukan hal-hal negatif. Tanpa ada pemahaman ini maka anak tidak akan mengenal kata jera dan akan senantiasa berbuat nakal.
Yang perlu diperhatikan adalah tahapan dan cara penerapan disiplin ini. Hukuman kepada anak bandel harus disesuaikan dengan usia anak dan cara pemberian hukuman pun juga tidak sembarangan. Ada kaidah dan cara yang benar dalam mendidik anak nakal dan bandel. Lalu bagaimanakah cara mendidik anak nakal dan cara meluruskan perilaku anak yang bandel?
Tips dan cara mengantisipasi agar anak tidak tumbuh menjadi anak yang nakal dan bandel
1. Dalam keluarga dipajang/diperlihatkan cemeti
Setiap anak pasti akan takut dengan namanya hukuman. Apalagi kalau sampai diperlihatkan alat buat menghukum si anak. Alat yang bisa digunakan adalah semacam cambuk ataupun pemukul. Alat ini bisa digantungkan di dinding ataupun di tempat lainnya yang terpenting bahwa alat tersebut bisa dilihat khususnya anak.
Maksudnya adalah bukan untuk membuat anak menjadi takut. Tapi diharapkan anak akan berpikir lebih arif lagi dalam bertindak. Sebagaimana pesan sahabat Nabi yaitu Ibnu Abbas mengatakan
"Gantungkan cemeti di tempat yang mudah dilihat oleh ahli keluarga, karena itu dapat meluruskan perilaku mereka."
Para orang tua sebaiknya membuat kesepakatan dengan anak. Diskusikan dengan baik aturan di dalam keluarga dan anakpun menyepakatinya agar tidak terjadi kesan orang tua diktator.
2. Menjewer telinga anak
Apabila anak tetap masih berbuat nakal dan bandel maka sebagai hukuman fisik pertama adalah dengan menjewer telinga anak. Jeweran ke telinga anak jangan sampai membuat anak luka serius. Jeweran ini hanya sekedar untuk mengingatkan anak bahwa si anak telah berbuat salah dan jangan lupa untuk memberikan pemahaman terhadap kenakalan yang dilakukan anak.
3. Memukul anak yang nakal
Orang tua bisa memberikan tingkat hukuman yang berikutnya apabila dirasa anak tidak berubah dari perilaku buruknya. Dalam memukul anak ini juga perlu diperhatikan kaidah-kaidahnya. Jadi tidak sembarang dalam memberikan hukuman memukul kepada anak. Syarat-syarat memberikan hukuman pukulan/sabetan kepada anak
a. Memukul anak yang nakal setelah anak berumur 10 tahun
“Perintahkanlah anak untuk shalat ketika telah mencapai usia tujuh tahun. Dan bila telah berusia sepuluh tahun, pukullah dia bila enggan menunaikannya.” (HR. Abu Dawud)
b. Banyaknya pukulan
Untuk meluruskan perilaku anak yang salah dan nakal maka bisa diberikan pukulan sebanyak 3 kali sabetan sedangkan anak yang melakukan kesalahan dan kenakalan yang super bandel tidak melebihi dari 10 kali. Hukuman pukulan yang lebih dari 10 kali hanyalah untuk menegakkan hukuman seperti hukuman HAD.
"Tidak boleh memukul lebih dari 10 kali sabetan, kecuali karena untuk menegakkan hukuman Had." (HR. Abu Hurairah)
Dalam meluruskan perilaku anak yang nakal yang sangat perlu diperhatikan adalah tujuan dari hukuman tersebut. Tujuannya adalah hanya untuk mendidik anak. Dan perlu diingat pukulan atau sabetan yang diberikan hanyalah bentuk kasih sayang orang tua kepada anak.
“Hendaklah engkau bersikap lembut. Karena tidaklah kelembutan itu ada pada sesuatu, kecuali pasti memperindahnya. Dan tidaklah kelembutan itu tercabut dari sesuatu, kecuali pasti memperjeleknya.” (HR. Muslim)
Hukuman memukul ini akan menjadi dholim manakala hukuman tersebut diberikan layaknya orang yang berbuat kejahatan. Ada persyaratan kapan harus berhenti memukul kepada anak yang nakal. (tunggu artikel selanjutnya). Maka dari itu sangat disayangkan ada sebagian dari orang tua yang memberikan hukuman kepada anaknya secara berlebihan. Hal ini malah akan membuat anak trauma dan bisa jadi anak akan terganggu tumbuh kembangnya.
Bijaklah dalam memberikan hukuman kepada anak kita. Sesuaikan dengan umurnya. Anak yang masih dini harus dididik dengan kasih sayang bukan dengan kekerasan. Berikan perhatian yang cukup kepada anak usia dini. Ada saatnya anak harus diluruskan dan dibenarkan perilakunya agar anak tidak tumbuh menjadi ank yang nakal dan bandel. Berilah tahapan-tahapan dalam memberikan pukulan kepada anak. Dan yang terakhir jangan lupa untuk meluangkan waktu kepada anak meskipun kita banyak pekerjaan.
0 Response to "Mendidik dan Hukuman Anak Nakal dan Bandel "
Post a Comment