Mendidik dan Membina Anak Dalam Masyarakat
Cara efektif mendidik anak agar memiliki jiwa sosial yang tinggi butuh waktu dan kesabaran. Jiwa sosial dan jiwa kemasyarakatan anak bisa diarahkan sejak anak usia dini. Pengarahan dan pendidikan yang benar akan bisa membantu anak menjadi anak yang berpengaruh terutama di lingkungannya. Keberanian anak untuk ikut bergabung dengan dunia masyarakat tidak hanya akan terbina begitu saja, tapi membutuhkan perhatian yang cukup terutama peran orang tua.
Masih ada saja anak-anak yang masih malu dan takut ketika anak berada di lingkungan sosial. Baik itu ketika berkumpul dengan temannya sendiri ataupun ketika si anak bersosialisasi dengan para orang tua. Si anak cenderung hanya bersembunyi dibalik ibunya dan malu untuk berinteraksi dengan orang yang lebih dewasa. Hal ini kadang membuat para bunda jengkel kepada anak karena si anak memiliki sikap yang berbeda. Ketika anak berada di rumah si anak dengan perilaku yang lihai bisa menggembirakan orang tua. Namun ketika berkumpul dengan orang lain malah banyak bersembunyi.
Membangun jiwa sosial dan jiwa bermasyarakat anak perlu waktu dan stimulasi yang baik. Peran orang tua sangat besar untuk mendidik anak agar anak memiliki sifat dan jiwa bermasyarakat. Oleh karena itu jangan lupa untuk mengajak anak ketika para orang tua sedang beraktifitas di kegiatan bermasyarakat. Hal ini akan memiliki dampak yang baik untuk perkembangan anak.
Mengapa membangun jiwa sosial dan jiwa masyarakat untuk anak menjadi sangat penting? Salah satunya yang menjadi dasar adalah bahwa kita dan anak kita tidak akan lepas dengan hubungan bermasyarakat. Tak mungkin anak nantinya akan hidup sendiri tanpa lingkungan masyarakat. Karena sifat yang dimiliki manusia adalah sebagai makhluk sosial.
Masih ingat dengan obrolan para tetangga yang biasanya membicarakan orang ataupun anak yang jarang berinteraksi dengan masyarakat. Kita pasti pernah mendengarkan keluhan para tetangga. "Kok si itu tidak pernah kelihatan ya?" dan masih ada lagi kalimat sejenis yang ditujukan kepada anak ataupun kita yang jarang bergabung di dalam masyarakat.
Ada beberapa keluarga ataupun anak yang memang sibuk urusan sendiri sehingga jarang berinteraksi dengan masyarakat. Ada juga karena memang keluarga atau anak tersebut memiliki kekurangan dalam segi jiwa sosial dan masyarakat. Keluarga atau anak tersebut malu untuk bergabung di dalam masyarakat padahal sebenarnya keluarga tersebut ingin sekali untuk ikut berinteraksi dengan tetangga yang lain.
Agar hal ini tidak terjadi, maka kita bisa mendidik anak kita agar anak kita menjadi anak yang memiliki kepekaan sosial dan memiliki kepercayaan diri untuk terjun ke dalam masyarakat. Lalu bagaimana cara yang efektif agar anak menjadi anak yang mudah untuk bergaul dan bermasyarakat. Berikut adalah cara efektif membina anak dalam bermasyarakat yang bisa dilakukan oleh para orang tua
1. Mengajak anak dalam kegiatan atau perkumpulan orang dewasa
Para orang tua pasti memiliki agenda untuk berkumpul dengan tetangga lainnya. Bisa acara rapat RT, rapat DKM, arisan dan lain sebagainya. Manfaatkan kesempatan seperti ini untuk mengajak anak. Hal ini akan bisa menjadi tes buat anak. Kita evaluasi apa yang telah dilakukan anak dan kekurangan anak ketika sedang berkumpul dalam acara tersebut. Dengan begitu maka kita akan bisa memberikan pendidikan dan pengarahan selanjutnya sesuai dengan kekurangan yang dimiliki anak.
2. Memberi tugas kepada anak untuk menyelesaikan pekerjaan rumah
Berilah kepercayaan kepada anak untuk menyelesaikan tugas-tugas pekerjaan rumah. Jangan biarkan anak tidak punya aktifitas di rumah. Jangan biasakan anak untuk diladeni. Berilah anak perhatian apabila anak tidak bisa menyelesaikan pekerjaan rumah. Anak yang bisa menyelesaikan tugas di rumah dengan baik akan lebih memiliki kepercayaan diri sehingga akan mejadi modal baginya untuk percaya diri di dalam bermasyarakat
3. Membiasakan anak mengucapkan salam kepada orang lain
Mengucapkan salam adalah cara yang efektif untuk membuka pembicaraan dengan orang lain. salam adalah alat yang bagus untuk mengawali pembicaraan kepada orang yang belum dikenal. Oleh sebab itu biasakanlah anak untuk mengucapkan salam.
4. Menemani anak menjenguk temannya yang sakit
Fungsi dari menjenguk ini sangat banyak. Selain membantu proses penyembuhan anak yang sakit dengan menjenguk anak yang sakit juga akan membangun dan membina ikatan hubungan bermasyarakat yang baik. Hal ini akan mejalin tali hubungan yang kuat dengan orang lain.
5. Mencarikan teman yang baik untuk anak
Tak diragukan lagi bahwa teman sangat berpengaruh terhadap kepribadian anak. Anak yang tidak baik akan bisa menularkan keburukkannya kepada anak yang lain. Oleh karena itu berhati-hatilah memilihkan teman untuk anak. Maksudnya bukanlah untuk membatasi pergaulan anak akan tetapi untuk menjaga anak.
6. Mengajak anak untuk berdagang
Jangan salah dengan kegiatan berdagang ini. Mengingat berdagang juga merupakan kegiatan yang berinteraksi dengan orang lain. Berdagang akan melatih anak untuk mampu bersosialisasi lebih dengan orang lain. Kalau memang orang tua tidak memiliki profesi berdagang maka kita bisa melatihnya untuk menawar barang dagangan. Berdagang juga akan melatih rasa percaya diri anak dan membangun mental jiwanya.
7. Mengajak anak menginap ke rumah saudara yang shaleh
Jangan lupa untuk mengajak anak apabila kita menginap di rumah saudara yang shaleh. Tujuannya adalah agar anak belajar dengan orang lain mengenai kesehariannya yang baik. Hal ini akan bisa menjadi bahan evaluasi dan menjadi sumber inspirasi yang bermanfaat untuk perkembangan anak.
8. Mengajak anak dalam acara perayaan
Ajaklah anak ketika kita menghadiri acara yang tidak mengandung maksiat. Biarkan anak melihat dan mempelajari lingkungan perayaan. Tujuannya adalah agar si anak belajar mengenai event organizer. Anak-anak harus belajar bagaimana caranya mengelola sebuah kegiatan. Karena nantinya anak akan bergaul dengan masyarakat.
Membina dan mendidik anak agar pandai bergaul merupakan tanggung jawab orang tua. Membiasakan anak berkumpul dengan orang lain akan membantu untuk meningkatkan perkembangan emosinya. Dengan emosi yang baik maka anak akan lebih mampu untuk mengelola dirinya sendiri dan tentunya anak akan lebih mudah untuk bersosialisasi dengan anak yang lain.
Masih ada saja anak-anak yang masih malu dan takut ketika anak berada di lingkungan sosial. Baik itu ketika berkumpul dengan temannya sendiri ataupun ketika si anak bersosialisasi dengan para orang tua. Si anak cenderung hanya bersembunyi dibalik ibunya dan malu untuk berinteraksi dengan orang yang lebih dewasa. Hal ini kadang membuat para bunda jengkel kepada anak karena si anak memiliki sikap yang berbeda. Ketika anak berada di rumah si anak dengan perilaku yang lihai bisa menggembirakan orang tua. Namun ketika berkumpul dengan orang lain malah banyak bersembunyi.
Membangun jiwa sosial dan jiwa bermasyarakat anak perlu waktu dan stimulasi yang baik. Peran orang tua sangat besar untuk mendidik anak agar anak memiliki sifat dan jiwa bermasyarakat. Oleh karena itu jangan lupa untuk mengajak anak ketika para orang tua sedang beraktifitas di kegiatan bermasyarakat. Hal ini akan memiliki dampak yang baik untuk perkembangan anak.
Mengapa membangun jiwa sosial dan jiwa masyarakat untuk anak menjadi sangat penting? Salah satunya yang menjadi dasar adalah bahwa kita dan anak kita tidak akan lepas dengan hubungan bermasyarakat. Tak mungkin anak nantinya akan hidup sendiri tanpa lingkungan masyarakat. Karena sifat yang dimiliki manusia adalah sebagai makhluk sosial.
Masih ingat dengan obrolan para tetangga yang biasanya membicarakan orang ataupun anak yang jarang berinteraksi dengan masyarakat. Kita pasti pernah mendengarkan keluhan para tetangga. "Kok si itu tidak pernah kelihatan ya?" dan masih ada lagi kalimat sejenis yang ditujukan kepada anak ataupun kita yang jarang bergabung di dalam masyarakat.
Ada beberapa keluarga ataupun anak yang memang sibuk urusan sendiri sehingga jarang berinteraksi dengan masyarakat. Ada juga karena memang keluarga atau anak tersebut memiliki kekurangan dalam segi jiwa sosial dan masyarakat. Keluarga atau anak tersebut malu untuk bergabung di dalam masyarakat padahal sebenarnya keluarga tersebut ingin sekali untuk ikut berinteraksi dengan tetangga yang lain.
Agar hal ini tidak terjadi, maka kita bisa mendidik anak kita agar anak kita menjadi anak yang memiliki kepekaan sosial dan memiliki kepercayaan diri untuk terjun ke dalam masyarakat. Lalu bagaimana cara yang efektif agar anak menjadi anak yang mudah untuk bergaul dan bermasyarakat. Berikut adalah cara efektif membina anak dalam bermasyarakat yang bisa dilakukan oleh para orang tua
1. Mengajak anak dalam kegiatan atau perkumpulan orang dewasa
Para orang tua pasti memiliki agenda untuk berkumpul dengan tetangga lainnya. Bisa acara rapat RT, rapat DKM, arisan dan lain sebagainya. Manfaatkan kesempatan seperti ini untuk mengajak anak. Hal ini akan bisa menjadi tes buat anak. Kita evaluasi apa yang telah dilakukan anak dan kekurangan anak ketika sedang berkumpul dalam acara tersebut. Dengan begitu maka kita akan bisa memberikan pendidikan dan pengarahan selanjutnya sesuai dengan kekurangan yang dimiliki anak.
2. Memberi tugas kepada anak untuk menyelesaikan pekerjaan rumah
Berilah kepercayaan kepada anak untuk menyelesaikan tugas-tugas pekerjaan rumah. Jangan biarkan anak tidak punya aktifitas di rumah. Jangan biasakan anak untuk diladeni. Berilah anak perhatian apabila anak tidak bisa menyelesaikan pekerjaan rumah. Anak yang bisa menyelesaikan tugas di rumah dengan baik akan lebih memiliki kepercayaan diri sehingga akan mejadi modal baginya untuk percaya diri di dalam bermasyarakat
3. Membiasakan anak mengucapkan salam kepada orang lain
Mengucapkan salam adalah cara yang efektif untuk membuka pembicaraan dengan orang lain. salam adalah alat yang bagus untuk mengawali pembicaraan kepada orang yang belum dikenal. Oleh sebab itu biasakanlah anak untuk mengucapkan salam.
4. Menemani anak menjenguk temannya yang sakit
Fungsi dari menjenguk ini sangat banyak. Selain membantu proses penyembuhan anak yang sakit dengan menjenguk anak yang sakit juga akan membangun dan membina ikatan hubungan bermasyarakat yang baik. Hal ini akan mejalin tali hubungan yang kuat dengan orang lain.
5. Mencarikan teman yang baik untuk anak
Tak diragukan lagi bahwa teman sangat berpengaruh terhadap kepribadian anak. Anak yang tidak baik akan bisa menularkan keburukkannya kepada anak yang lain. Oleh karena itu berhati-hatilah memilihkan teman untuk anak. Maksudnya bukanlah untuk membatasi pergaulan anak akan tetapi untuk menjaga anak.
6. Mengajak anak untuk berdagang
Jangan salah dengan kegiatan berdagang ini. Mengingat berdagang juga merupakan kegiatan yang berinteraksi dengan orang lain. Berdagang akan melatih anak untuk mampu bersosialisasi lebih dengan orang lain. Kalau memang orang tua tidak memiliki profesi berdagang maka kita bisa melatihnya untuk menawar barang dagangan. Berdagang juga akan melatih rasa percaya diri anak dan membangun mental jiwanya.
7. Mengajak anak menginap ke rumah saudara yang shaleh
Jangan lupa untuk mengajak anak apabila kita menginap di rumah saudara yang shaleh. Tujuannya adalah agar anak belajar dengan orang lain mengenai kesehariannya yang baik. Hal ini akan bisa menjadi bahan evaluasi dan menjadi sumber inspirasi yang bermanfaat untuk perkembangan anak.
8. Mengajak anak dalam acara perayaan
Ajaklah anak ketika kita menghadiri acara yang tidak mengandung maksiat. Biarkan anak melihat dan mempelajari lingkungan perayaan. Tujuannya adalah agar si anak belajar mengenai event organizer. Anak-anak harus belajar bagaimana caranya mengelola sebuah kegiatan. Karena nantinya anak akan bergaul dengan masyarakat.
Membina dan mendidik anak agar pandai bergaul merupakan tanggung jawab orang tua. Membiasakan anak berkumpul dengan orang lain akan membantu untuk meningkatkan perkembangan emosinya. Dengan emosi yang baik maka anak akan lebih mampu untuk mengelola dirinya sendiri dan tentunya anak akan lebih mudah untuk bersosialisasi dengan anak yang lain.
0 Response to "Mendidik dan Membina Anak Dalam Masyarakat"
Post a Comment