Menegur Anak Tetangga yang Nakal
Anak-anak memang dunia yang sangat indah. Dunia yang penuh dengan keceriaan dan kegembiraan. Melihat anak-anak bermain bersama dengan anak tetangga merupakan hal biasa. Karena tak mungkin anak-anak akan bermain sendiri. Anak-anak yang mau berkumpul dengan anak yang lainnya merupakan suatu pertanda bahwa anak kita memiliki kemampuan sosial yang baik. Berbeda dengan kondisi anak yang tidak mau bergabung dengan anak lainnya, bisa jadi anak yang cenderung menyendiri akan lebih rentan terkena penyakit psikologis.
Tapi perlu dicermati bahwa kadang dalam pergaulan anak-anak ada saja hal yang membuat sesama anak-anak saling bertengkar. Entah karena berebut mainan ataupun karena hal lainnya yang membuat anak harus ada salah satu yang menangis. Meskipun demikian yang menjadi hal hebat adalah manakala anak-anak saling bertengkar akhirnya anak-anak cepat untuk saling berbaikan kembali. Tentunya ini akan menjadi hal berbeda apabila kejadian tersebut menimpa pada orang dewasa, bisa jadi keributan yang terjadi pada orang dewasa butuh waktu untuk saling berbaikan kembali.
Ketika mendengar anak kita menangis karena sedang bermain bersama, bisa jadi kita akan berpikir bahwa anak kita sedang disakiti. Sehingga kemudian yang timbul dalam benak kita bahwa anak tetangga kita memang terlalu usil sehingga anak kita harus menangis karena ulahnya. Anak bermain dengan anak usil kadang membuat hati kita tidak tenang, tahu-tahu anak kita menangis dibuatnya.
Menegur anak tetangga yang usil ternyata juga perlu kesabaran. Karena bisa jadi niat baik kita dalam menegur anak tetangga malah menjadi awal keributan sesama tetangga. Tentu hal ini akan menjadi masalah tersendiri yang akan membuat masalah tambah rumit, padahal hanya karena hal yang sepele yang dilakukan oleh anak-anak.
Dalam menegur anak tetangga yang nakal maka kita perlu kehati-hatian. Cara menegur anak tetangga yang nakal dengan cara yang baik
1. Bersikap netral
Ini merupakan hal yang sulit untuk dilakukan. Karena setiap orang tua pasti akan memberikan pembelaan dan akan melindungi anaknya sendiri. Bersikaplah netral dalam menyelesaikan pertengkaran anak-anak. Anak kita yang menangis keras bisa jadi karena ulahnya sendiri namun kemudian anak kita menyalahkan anak lain. Oleh karena itu jangan langsung menyalahkan anak orang lain, obati terlebih dahulu kalau memang ada anak yang sakit.
2. Berkomunikasi dengan tetangga
Komunikasi ini penting agar tidak terjadi kesalah pahaman. Terangkan dan jelaskan dengan baik atas kejadian yang terjadi. Syukur-syukur malah bisa saling menasehati terhadap sesama anak.
3. Berikan pengawasan dan perhatian
Anak-anak yang bermain bersama memang suatu waktu perlu diberikan pengawasan. Manakala ada anak yang mulai tidak beres maka kita sedini mungkin memberikan pengertian dan penjelasan bahwa hal tersebut tidak boleh dilakukan. Karena ada beberapa anak yang nakal dan suka bicara kotor dikarenakan kurangnya perhatian orang tuanya.
Menegur anak tetangga yang nakal memang sebuah hal yang bisa menjadi simalakama. Kita bisa saja dituduh oleh orang tua yang lain karena kita lebih banyak membela anak kita, karena bisa jadi anak kita yang memang bersalah. Mengedepankan positif thinking adalah hal yang sangat baik untuk dilakukan. Tujuannya adalah agar keributan yang terjadi pada anak-anak tidak akan melebar sampai tingkat orang tua.
Kalau memang menegur anak orang lain dirasa perlu maka perhatikan dengan baik kaidah-kaidahnya. Kalau dirasa perlu maka kita bisa mencari orang lain untuk menjadi saksi agar tidak terjadi kesalahpahaman. Jadi menegur anak yang kurang baik merupakan salah satu contoh dalam nasehat menasehati dalam kebaikan.
Tapi perlu dicermati bahwa kadang dalam pergaulan anak-anak ada saja hal yang membuat sesama anak-anak saling bertengkar. Entah karena berebut mainan ataupun karena hal lainnya yang membuat anak harus ada salah satu yang menangis. Meskipun demikian yang menjadi hal hebat adalah manakala anak-anak saling bertengkar akhirnya anak-anak cepat untuk saling berbaikan kembali. Tentunya ini akan menjadi hal berbeda apabila kejadian tersebut menimpa pada orang dewasa, bisa jadi keributan yang terjadi pada orang dewasa butuh waktu untuk saling berbaikan kembali.
Ketika mendengar anak kita menangis karena sedang bermain bersama, bisa jadi kita akan berpikir bahwa anak kita sedang disakiti. Sehingga kemudian yang timbul dalam benak kita bahwa anak tetangga kita memang terlalu usil sehingga anak kita harus menangis karena ulahnya. Anak bermain dengan anak usil kadang membuat hati kita tidak tenang, tahu-tahu anak kita menangis dibuatnya.
Menegur anak tetangga yang usil ternyata juga perlu kesabaran. Karena bisa jadi niat baik kita dalam menegur anak tetangga malah menjadi awal keributan sesama tetangga. Tentu hal ini akan menjadi masalah tersendiri yang akan membuat masalah tambah rumit, padahal hanya karena hal yang sepele yang dilakukan oleh anak-anak.
Dalam menegur anak tetangga yang nakal maka kita perlu kehati-hatian. Cara menegur anak tetangga yang nakal dengan cara yang baik
1. Bersikap netral
Ini merupakan hal yang sulit untuk dilakukan. Karena setiap orang tua pasti akan memberikan pembelaan dan akan melindungi anaknya sendiri. Bersikaplah netral dalam menyelesaikan pertengkaran anak-anak. Anak kita yang menangis keras bisa jadi karena ulahnya sendiri namun kemudian anak kita menyalahkan anak lain. Oleh karena itu jangan langsung menyalahkan anak orang lain, obati terlebih dahulu kalau memang ada anak yang sakit.
2. Berkomunikasi dengan tetangga
Komunikasi ini penting agar tidak terjadi kesalah pahaman. Terangkan dan jelaskan dengan baik atas kejadian yang terjadi. Syukur-syukur malah bisa saling menasehati terhadap sesama anak.
3. Berikan pengawasan dan perhatian
Anak-anak yang bermain bersama memang suatu waktu perlu diberikan pengawasan. Manakala ada anak yang mulai tidak beres maka kita sedini mungkin memberikan pengertian dan penjelasan bahwa hal tersebut tidak boleh dilakukan. Karena ada beberapa anak yang nakal dan suka bicara kotor dikarenakan kurangnya perhatian orang tuanya.
Menegur anak tetangga yang nakal memang sebuah hal yang bisa menjadi simalakama. Kita bisa saja dituduh oleh orang tua yang lain karena kita lebih banyak membela anak kita, karena bisa jadi anak kita yang memang bersalah. Mengedepankan positif thinking adalah hal yang sangat baik untuk dilakukan. Tujuannya adalah agar keributan yang terjadi pada anak-anak tidak akan melebar sampai tingkat orang tua.
Kalau memang menegur anak orang lain dirasa perlu maka perhatikan dengan baik kaidah-kaidahnya. Kalau dirasa perlu maka kita bisa mencari orang lain untuk menjadi saksi agar tidak terjadi kesalahpahaman. Jadi menegur anak yang kurang baik merupakan salah satu contoh dalam nasehat menasehati dalam kebaikan.
0 Response to "Menegur Anak Tetangga yang Nakal"
Post a Comment