Menghadapi Anak yang Malas Belajar
Menyuruh anak belajar memang gampang-gampang susah. Kadang-kadang anak mau belajar sendiri, terkadang juga anak sangat malas sekali untuk belajar. Bahkan anak mau belajar kadang harus diancam ataupun digalakkin dulu baru anak mau belajar. Tapi hasilnyapun ternyata tidak bisa maksimal. Ternyata efek paksaan juga tidak memiliki efek positif untuk anak.
Menumbuhkan semangat belajar anak adalah masalah tersendiri yang harus bisa diselesaikan oleh para orang tua. Mengingat belajar merupakan salah satu sarana yang efektif untuk membantu anak agar anak tetap berprestasi. Ya minimal anak tidak akan ketinggalan pelajaran dan nilainyapun tidak akan terlalu jatuh. Memberikan motivasi belajar pada anak hendaknya sering dilakukan agar anak tetap semangat untuk belajar.
Pada umumnya para orang tua mengeluhkan anaknya yang enggan belajar. Anak cenderung menghabiskan waktunya untuk bermain. Pulang sekolah, waktu sore hari dan waktu lainnya anak cenderung memilih bermain dengan teman-temannya. Kalau dilarang anak malah mogok dan tidak mau belajar. Seandainya mau belajar, gaya belajarnya juga asal-asalan. Memang serba salah untuk menyuruh anak belajar, dikerasin malah hasilnya begitu, dilembutin malah anak pintar mencari alasan.
Setelah dipelajari lebih lanjut, ternyata anak enggan dan malas untuk belajar ternyata ada beberapa faktor yang mempengaruhinya. Anak tidak mau belajar harus dicari faktor penyebabnya. Karena anak tidak mau belajar bisa jadi karena anak memiliki alasan tersendiri yang mana anak belum bisa menyampaikan alasannya dengan benar.
Penyebab anak malas dan tidak mau belajar antara lain
1. Waktu bermain yang sedikit
Anak yang sudah banyak menghabiskan waktu di sekolah akan cenderung malas untuk belajar. Beban pikiran di sekolah membuat anak harus mencari hiburan tersendiri yaitu dengan bermain. Oleh karena itu para orang tua juga harus memahami kondisi anak. Kalau anak ditekan belajar di rumah maka nantinya di sekolah anak malah akan banyak bermainnya, karena di rumah anak merasa sudah cukup belajar.
2. Kondisi di rumah yang tidak mendukung
Kondisi dan suasana di rumah juga akan mempengaruhi mood belajar anak. Suasana rumah yang kacau akan membuat anak tidak betah sehingga anak akan mencari penyegaran dengan bermain. Orang tua yang tidak bisa menciptakan suasana yang kondusif juga akan membuat anak malas belajar. Orang tua menyuruh anak belajar namun orang tua malah asyik menonton tv juga akan menjadi masalah untuk anak.
3. Masalah di sekolah
Ada beberapa anak yang memiliki sikap seperti phobia sekolah. Hal ini bisa terjadi karena lingkungan sekolah yang membuat anak tidak nyaman. Mulai dari teman-temannya, gurunya yang galak atau memang karena pelajarannya yang memang menyulitkan anak sehingga anak menjadi tidak percaya diri dengan pelajaran tersebut. Oleh karena itu memahami kondisi di sekolah sebaiknya ditanyakan kepada anak.
4. Kondisi kesehatan anak
Kondisi badan yang sedang sakit juga akan membuat anak untuk enggan belajar. Rasa capek yang berlebihan akan cenderung memicu anak untuk memilih beristirahat dan enggan untuk belajar. Selain itu kondisi hati yang sedang bersedih juga bisa membuat anak malas belajar. Entah itu karena sedang berantem dengan temannya ataupun anak sedang kehilangan benda kesayangannya.
5. Memang anak malas
Ada juga anak memang punya sifat malas untuk belajar. Bisa jadi karena anak memang kebanyakkan main sehingga tidak punya alasan anak untuk belajar.
Penyakit malas bisa melanda siapa saja, baik itu orang dewasa maupun anak-anak. Pengertian malas bisa diartikan sebagai: tidak mau berbuat sesuatu, segan, tak suka, tak bernafsu. Malas belajar berarti tidak mau, enggan, tak suka, tak bernafsu untuk belajar. Anak yang memiliki sifat malas belajar dan lebih suka bermain bisa jadi dikarenakan bermain merupakan kegiatan yang menyenangkan bagi anak. Dan belajar bagi anak merupakan kegiatan yang sangat menjemukan dan tidak menarik. Anak tidak memiliki alasan yang cukup kuat untuk tetap semangat belajar.
Oleh karena itu untuk menanamkan agar anak tetap semangat belajar maka perlu diberikan dorongan ataupun insentif agar anak memiliki semangat belajar. Motivasi yang cukup akan membuat anak untuk mau meluangkan waktu untuk belajar. Kuncinya adalah bagaimana caranya agar anak tertarik untuk belajar, entah itu karena ada insentif atau karena ada motivasi lainnya yang cukup kuat.
Cara untuk menumbuhkan semangat belajar anak yang sedang malas
1. Memberikan insentif
Ternyata memberikan insentif cukup untuk memberikan semangat belajar anak. Insentif bukan berarti dalam bentuk materi. Kita bisa memberikan insentif dalam bentuk penghargaan dan pujian kepada anak. Insentif langsung ini akan bisa menumbuhkan semangat belajar anak. Berikan penghargaan manakala anak memiliki nilai prestasi yang bagus agar anak tetap semangat.
2. Memberikan Motivasi
Memberikan motivasi dan pengertian tentang manfaat belajar juga memiliki efek positif. Jelaskan dan terangkan tentang manfaat belajar. Untuk menjadi anak pintar harus dilalui dengan belajar karena pintar tidak datang sendiri. Ia harus dijemput dan diasah. menjadi anak pintar lebih memiliki banyak positifnya mulai dari disayang oleh guru dan akan lebih disukai teman.
3. Gaya belajar
Gaya belajar anak harus dirubah manakala anak sudah bosan dengan metode belajar konvensional. Oleh karena itu para orang tua juga harus memahami macam-macam gaya belajar anak. Salah satu metode gaya belajar yaitu dengan Active Learning, Learning by Doing, dan Learning Through Playing. Bermain sambil belajar merupakan metode yang efektif. Berilah pertanyaan-pertanyaan tentang pelajaran di sekolah ketika sedang bermain dengan anak. Dan masih banyak lagi contoh lainnya yang bisa dikreasikan. Intinya adalah orang tua juga harus mengambil peran.
4. Menciptakan Suasana yang menyenangkan
Tetapkanlah jam belajar dalam keluarga. Ketika sedang waktu belajar maka para orang tua juga harus mematikan segala aktifitas yang bisa mengganggu belajar anak. Ikutlah untuk belajar dengan anak dan menemaninya. Kondisi yang mendukung tentunya juga akan membuat semangat belajarnya menjadi meningkat.
Itulah beberapa kiat dan tips praktis dalam menumbuhkan semangat belajar anak yang sedang malas. Kerjasama yang baik antara orang tua dan anak akan lebih memaksimalkan potensi anak daripada dengan memberikan omelan dan paksaaan kepada anak.
Menumbuhkan semangat belajar anak adalah masalah tersendiri yang harus bisa diselesaikan oleh para orang tua. Mengingat belajar merupakan salah satu sarana yang efektif untuk membantu anak agar anak tetap berprestasi. Ya minimal anak tidak akan ketinggalan pelajaran dan nilainyapun tidak akan terlalu jatuh. Memberikan motivasi belajar pada anak hendaknya sering dilakukan agar anak tetap semangat untuk belajar.
Pada umumnya para orang tua mengeluhkan anaknya yang enggan belajar. Anak cenderung menghabiskan waktunya untuk bermain. Pulang sekolah, waktu sore hari dan waktu lainnya anak cenderung memilih bermain dengan teman-temannya. Kalau dilarang anak malah mogok dan tidak mau belajar. Seandainya mau belajar, gaya belajarnya juga asal-asalan. Memang serba salah untuk menyuruh anak belajar, dikerasin malah hasilnya begitu, dilembutin malah anak pintar mencari alasan.
Setelah dipelajari lebih lanjut, ternyata anak enggan dan malas untuk belajar ternyata ada beberapa faktor yang mempengaruhinya. Anak tidak mau belajar harus dicari faktor penyebabnya. Karena anak tidak mau belajar bisa jadi karena anak memiliki alasan tersendiri yang mana anak belum bisa menyampaikan alasannya dengan benar.
Penyebab anak malas dan tidak mau belajar antara lain
1. Waktu bermain yang sedikit
Anak yang sudah banyak menghabiskan waktu di sekolah akan cenderung malas untuk belajar. Beban pikiran di sekolah membuat anak harus mencari hiburan tersendiri yaitu dengan bermain. Oleh karena itu para orang tua juga harus memahami kondisi anak. Kalau anak ditekan belajar di rumah maka nantinya di sekolah anak malah akan banyak bermainnya, karena di rumah anak merasa sudah cukup belajar.
2. Kondisi di rumah yang tidak mendukung
Kondisi dan suasana di rumah juga akan mempengaruhi mood belajar anak. Suasana rumah yang kacau akan membuat anak tidak betah sehingga anak akan mencari penyegaran dengan bermain. Orang tua yang tidak bisa menciptakan suasana yang kondusif juga akan membuat anak malas belajar. Orang tua menyuruh anak belajar namun orang tua malah asyik menonton tv juga akan menjadi masalah untuk anak.
3. Masalah di sekolah
Ada beberapa anak yang memiliki sikap seperti phobia sekolah. Hal ini bisa terjadi karena lingkungan sekolah yang membuat anak tidak nyaman. Mulai dari teman-temannya, gurunya yang galak atau memang karena pelajarannya yang memang menyulitkan anak sehingga anak menjadi tidak percaya diri dengan pelajaran tersebut. Oleh karena itu memahami kondisi di sekolah sebaiknya ditanyakan kepada anak.
4. Kondisi kesehatan anak
Kondisi badan yang sedang sakit juga akan membuat anak untuk enggan belajar. Rasa capek yang berlebihan akan cenderung memicu anak untuk memilih beristirahat dan enggan untuk belajar. Selain itu kondisi hati yang sedang bersedih juga bisa membuat anak malas belajar. Entah itu karena sedang berantem dengan temannya ataupun anak sedang kehilangan benda kesayangannya.
5. Memang anak malas
Ada juga anak memang punya sifat malas untuk belajar. Bisa jadi karena anak memang kebanyakkan main sehingga tidak punya alasan anak untuk belajar.
Penyakit malas bisa melanda siapa saja, baik itu orang dewasa maupun anak-anak. Pengertian malas bisa diartikan sebagai: tidak mau berbuat sesuatu, segan, tak suka, tak bernafsu. Malas belajar berarti tidak mau, enggan, tak suka, tak bernafsu untuk belajar. Anak yang memiliki sifat malas belajar dan lebih suka bermain bisa jadi dikarenakan bermain merupakan kegiatan yang menyenangkan bagi anak. Dan belajar bagi anak merupakan kegiatan yang sangat menjemukan dan tidak menarik. Anak tidak memiliki alasan yang cukup kuat untuk tetap semangat belajar.
Oleh karena itu untuk menanamkan agar anak tetap semangat belajar maka perlu diberikan dorongan ataupun insentif agar anak memiliki semangat belajar. Motivasi yang cukup akan membuat anak untuk mau meluangkan waktu untuk belajar. Kuncinya adalah bagaimana caranya agar anak tertarik untuk belajar, entah itu karena ada insentif atau karena ada motivasi lainnya yang cukup kuat.
Cara untuk menumbuhkan semangat belajar anak yang sedang malas
1. Memberikan insentif
Ternyata memberikan insentif cukup untuk memberikan semangat belajar anak. Insentif bukan berarti dalam bentuk materi. Kita bisa memberikan insentif dalam bentuk penghargaan dan pujian kepada anak. Insentif langsung ini akan bisa menumbuhkan semangat belajar anak. Berikan penghargaan manakala anak memiliki nilai prestasi yang bagus agar anak tetap semangat.
2. Memberikan Motivasi
Memberikan motivasi dan pengertian tentang manfaat belajar juga memiliki efek positif. Jelaskan dan terangkan tentang manfaat belajar. Untuk menjadi anak pintar harus dilalui dengan belajar karena pintar tidak datang sendiri. Ia harus dijemput dan diasah. menjadi anak pintar lebih memiliki banyak positifnya mulai dari disayang oleh guru dan akan lebih disukai teman.
3. Gaya belajar
Gaya belajar anak harus dirubah manakala anak sudah bosan dengan metode belajar konvensional. Oleh karena itu para orang tua juga harus memahami macam-macam gaya belajar anak. Salah satu metode gaya belajar yaitu dengan Active Learning, Learning by Doing, dan Learning Through Playing. Bermain sambil belajar merupakan metode yang efektif. Berilah pertanyaan-pertanyaan tentang pelajaran di sekolah ketika sedang bermain dengan anak. Dan masih banyak lagi contoh lainnya yang bisa dikreasikan. Intinya adalah orang tua juga harus mengambil peran.
4. Menciptakan Suasana yang menyenangkan
Tetapkanlah jam belajar dalam keluarga. Ketika sedang waktu belajar maka para orang tua juga harus mematikan segala aktifitas yang bisa mengganggu belajar anak. Ikutlah untuk belajar dengan anak dan menemaninya. Kondisi yang mendukung tentunya juga akan membuat semangat belajarnya menjadi meningkat.
Itulah beberapa kiat dan tips praktis dalam menumbuhkan semangat belajar anak yang sedang malas. Kerjasama yang baik antara orang tua dan anak akan lebih memaksimalkan potensi anak daripada dengan memberikan omelan dan paksaaan kepada anak.
0 Response to "Menghadapi Anak yang Malas Belajar"
Post a Comment