Pentingnya Kecerdasan Emosional untuk Keberhasilan Anak
Pentingnya kecerdasan emosional untuk masa depan anak. Kecerdasan emosional memegang peranan penting dalam menyukseskan dan membentuk anak yang berhasil. Kecerdasan emosional memiliki porsi yang sangat besar dari pada kecerdasan intelektual anak. Kecerdasan intelektual atau yang bisa kita sebut dengan Intellegence Quotient (IQ) hanya memiliki porsi sekitar 20 persen untuk membantu mensukseskan anak. Selebihnya atau sekitar 80 persen dipengaruhi oleh kecerdasan emosional atau EQ dan kecerdasan lainnya.
Oleh karena itu faktor kecerdasan emosional anak harus diperhatikan sejak anak usia dini. Segala lingkungan yang ada di sekitar anak harus dikondisikan sedemikian rupa agar kondusif dalam membentuk kecerdasan emosi anak. Biasanya sikap para orang tua adalah seolah tidak peduli dengan perkembangan kecerdasan emosi anak. Maksudnya tidak peduli adalah bahwa para orang tua meremehkan keadaan lingkungan karena pastinya tak akan berpengaruh terhadap anak. Anggapannya adalah karena anak masih kecil dan tentunya anak juga pasti belum mengerti.
Anggapan seperti ini adalah salah satu sikap salah besar. Karena sebenarnya anak usia dini memiliki kemampuan untuk menangkap dan mengingat segala kejadian yang dilihatnya. Memang saat itu anak tidak akan langsung mengungapkan apa yang dilihatnya, namun suatu saat bisa jadi anak akan mengungkapkan dan mengekspresikan memori yang pernah disimpannya. Tentunya ini akan menjadi masalah manakala yang diingat anak adalah hal-hal yang berbau negatif.
Alasan kenapa kecerdasan emosional menjadi penting dikarenakan kebanyakkan orang pasti akan menggunakan sisi emosionalnya dulu bila dibandingkan dengan sisi logisnya. Gambarannya adalah sebagai berikut, Ketika melihat seseorang yang berpenampilan kusut maka kita akan menganggap bahwa orang tersebut adalah orang yang miskin. Pada hal bisa jadi orang tersebut adalah orang yang memiliki banyak uang. Contoh realitasnya adalah cobalah untuk menunggu sebentar di depan kasir bank dan lihatlah apa yang dilakukan para nasabah bank dan perhatikan juga pakaian yang dikenakannya. Pasti anda akan melihat sesuatu yang ganjil. Kira-kira begitulah cara kerja kecerdasan kita. Kecerdasan emosional kita akan lebih menonjol bila dibandingkan dengan kecerdasan otak kita.
Pendidikan yang salah kepada anak akan bisa mengganggu perkembangan kecerdasan emosional anak. Dan saat ini kalau kita perhatikan dengan seksama, justru pendidikan yang kita berikan kepada anak cenderung hanya menitikberatkan pada kecerdasan intelektual semata. Sangat sedikit sekali pendidikan yang kita berikan dalam lingkup untuk meningkatkan kecerdasan emosional anak.
Untuk mengetahui tingkat kecerdasan emosional anak maka kita bisa melihatnya dari perilakunya. Kecerdasan emosional yang baik akan bisa kita lihat dari:
1. Kemampuan anak untuk mengidentifikasi dan menentukan perasaan dan kemauan yang ada pada dirinya. Anak akan bisa mengontrol rasa takut, rasa cemas, bahagia, susah dan perasaan lainnya dan tidak serta merta anak mengungkapkan rasa yang bersifat negatif dengan melakukan hal yang tidak terpuji.
2. Anak yang memiliki kecerdasan emosional yang baik akan bisa mengungkapkan perasaan terutama kepada orang lain jikalau memang hal tersebut memang harus dilakukan. Anak akan bisa menentukan kapan waktu yang pas, dan manfaat apa yang bisa didapatkan ketika mengungkapkan perasaan tersebut, khususnya terhadap anak lain.
3. Anak akan bisa mengatur suasana hatinya dan tidak akan melukai perasaan orang lain.
4. Kemampuan anak dalam berbagi dan berempati kepada orang lain terutama kepada orang yang membutuhkan. Anak akan bisa menentukan bentuk bantuan positif yang bisa diberikannya sesuai dengan kemampuannya.
5. Anak siap menghadapi masalah yang mendera dalam dirinya dan anak mampu untu mengatasinya dengan baik.
6. Anak memiliki rasa optimisme dan anak mampu untuk memotivasi dirinya sendiri manakala sedang down.
7. Anak memiliki jiwa kemandirian yang kuat.
Pendidikan untuk meningkatkan intelektual anak juga sangat perlu, akan tetapi kecerdasan emosional anak juga harus dibangun secara terus menerus. Banyak hal yang bisa kita lakukan untuk mendidik anak agar anak memiliki kecerdasan emosional anak. Minimal kita sebagai orang tua adalah tidak menciptakan lingkungan yang menyeramkan untuk anak. hilangkan umpatan, cacian dan kata-kata kotor lainnya di depan anak. rutinkanlah aktifitas yang telah dilakukan bersama anak. Mulai dari makan dan aktifitas positif lainnya. Kegiatan positif yang dilakukan secara disiplin akan sangat mempengaruhi perkembangan kecerdasan emosional anak.
Perlu diingat kembali bahwa kecerdasan emosional memegang peranan penting dalam membantu anak agar anak sukses dunia dan akherat. Anak yang bersifat sabar, penyantun, sopan, lemah lembut akan menjadi pribadi yang disukai banyak orang daripada anak yang pandai namun bersikap sombong, meremehkan orang lain. Tentunya anak yang seperti ini akan dijauhi oleh teman-temannya. Siapa yang bisa membentuk anak seperti ini? Tentunya ya lingkungan di sekitarnya.
Oleh karena itu faktor kecerdasan emosional anak harus diperhatikan sejak anak usia dini. Segala lingkungan yang ada di sekitar anak harus dikondisikan sedemikian rupa agar kondusif dalam membentuk kecerdasan emosi anak. Biasanya sikap para orang tua adalah seolah tidak peduli dengan perkembangan kecerdasan emosi anak. Maksudnya tidak peduli adalah bahwa para orang tua meremehkan keadaan lingkungan karena pastinya tak akan berpengaruh terhadap anak. Anggapannya adalah karena anak masih kecil dan tentunya anak juga pasti belum mengerti.
Anggapan seperti ini adalah salah satu sikap salah besar. Karena sebenarnya anak usia dini memiliki kemampuan untuk menangkap dan mengingat segala kejadian yang dilihatnya. Memang saat itu anak tidak akan langsung mengungapkan apa yang dilihatnya, namun suatu saat bisa jadi anak akan mengungkapkan dan mengekspresikan memori yang pernah disimpannya. Tentunya ini akan menjadi masalah manakala yang diingat anak adalah hal-hal yang berbau negatif.
Alasan kenapa kecerdasan emosional menjadi penting dikarenakan kebanyakkan orang pasti akan menggunakan sisi emosionalnya dulu bila dibandingkan dengan sisi logisnya. Gambarannya adalah sebagai berikut, Ketika melihat seseorang yang berpenampilan kusut maka kita akan menganggap bahwa orang tersebut adalah orang yang miskin. Pada hal bisa jadi orang tersebut adalah orang yang memiliki banyak uang. Contoh realitasnya adalah cobalah untuk menunggu sebentar di depan kasir bank dan lihatlah apa yang dilakukan para nasabah bank dan perhatikan juga pakaian yang dikenakannya. Pasti anda akan melihat sesuatu yang ganjil. Kira-kira begitulah cara kerja kecerdasan kita. Kecerdasan emosional kita akan lebih menonjol bila dibandingkan dengan kecerdasan otak kita.
Pendidikan yang salah kepada anak akan bisa mengganggu perkembangan kecerdasan emosional anak. Dan saat ini kalau kita perhatikan dengan seksama, justru pendidikan yang kita berikan kepada anak cenderung hanya menitikberatkan pada kecerdasan intelektual semata. Sangat sedikit sekali pendidikan yang kita berikan dalam lingkup untuk meningkatkan kecerdasan emosional anak.
Untuk mengetahui tingkat kecerdasan emosional anak maka kita bisa melihatnya dari perilakunya. Kecerdasan emosional yang baik akan bisa kita lihat dari:
1. Kemampuan anak untuk mengidentifikasi dan menentukan perasaan dan kemauan yang ada pada dirinya. Anak akan bisa mengontrol rasa takut, rasa cemas, bahagia, susah dan perasaan lainnya dan tidak serta merta anak mengungkapkan rasa yang bersifat negatif dengan melakukan hal yang tidak terpuji.
2. Anak yang memiliki kecerdasan emosional yang baik akan bisa mengungkapkan perasaan terutama kepada orang lain jikalau memang hal tersebut memang harus dilakukan. Anak akan bisa menentukan kapan waktu yang pas, dan manfaat apa yang bisa didapatkan ketika mengungkapkan perasaan tersebut, khususnya terhadap anak lain.
3. Anak akan bisa mengatur suasana hatinya dan tidak akan melukai perasaan orang lain.
4. Kemampuan anak dalam berbagi dan berempati kepada orang lain terutama kepada orang yang membutuhkan. Anak akan bisa menentukan bentuk bantuan positif yang bisa diberikannya sesuai dengan kemampuannya.
5. Anak siap menghadapi masalah yang mendera dalam dirinya dan anak mampu untu mengatasinya dengan baik.
6. Anak memiliki rasa optimisme dan anak mampu untuk memotivasi dirinya sendiri manakala sedang down.
7. Anak memiliki jiwa kemandirian yang kuat.
Pendidikan untuk meningkatkan intelektual anak juga sangat perlu, akan tetapi kecerdasan emosional anak juga harus dibangun secara terus menerus. Banyak hal yang bisa kita lakukan untuk mendidik anak agar anak memiliki kecerdasan emosional anak. Minimal kita sebagai orang tua adalah tidak menciptakan lingkungan yang menyeramkan untuk anak. hilangkan umpatan, cacian dan kata-kata kotor lainnya di depan anak. rutinkanlah aktifitas yang telah dilakukan bersama anak. Mulai dari makan dan aktifitas positif lainnya. Kegiatan positif yang dilakukan secara disiplin akan sangat mempengaruhi perkembangan kecerdasan emosional anak.
Perlu diingat kembali bahwa kecerdasan emosional memegang peranan penting dalam membantu anak agar anak sukses dunia dan akherat. Anak yang bersifat sabar, penyantun, sopan, lemah lembut akan menjadi pribadi yang disukai banyak orang daripada anak yang pandai namun bersikap sombong, meremehkan orang lain. Tentunya anak yang seperti ini akan dijauhi oleh teman-temannya. Siapa yang bisa membentuk anak seperti ini? Tentunya ya lingkungan di sekitarnya.
0 Response to "Pentingnya Kecerdasan Emosional untuk Keberhasilan Anak"
Post a Comment