Memahami Gaya Belajar Anak Dalam Menyerap Pelajaran
Anak-anak memang memiliki keunikan tersendiri. Meskipun di sisi lain anak juga mempunyai kekurangan yang harus dimaklumi oleh para orang tua maupun guru. Dalam pembelajaran tiap anak memiliki gaya belajar masing-masing. Uniknya tiap anak memiliki kepekaan dan daya tangkap yang berbeda-beda ketika anak sedang belajar. Ada yang mudah menyerap materi yang disampaikan ada pula anak yang sulit untuk menangkap materi pelajaran.
Ada anak ketika diterangkan hanya dengan melihat gambar si anak sudah mampu untuk mengingatnya. Namun ada juga anak ketika hanya diperlihatkan materi dalam bentuk gambar saja si anak tidak mampu untuk mengingat pelajaran yang disampaikan. Ada pula anak yang hanya mendengarkan suara pengajar namun si anak sangat mudah mencerna materi belajar, begitu pula sebaliknya. Dalam beberapa pembelajaran model percobaan ada juga anak yang dengan cepat mengingat materi belajar tersebut.
Ternyata dari beberapa contoh di atas dapat kita pahami bahwa anak memiliki cara tersendiri dalam menangkap dan menyerap materi belajar. Makanya tak heran ketika anak sedang belajar di rumah, mereka akan memiliki gaya-gaya tersendiri. Ada yang sambil mendengarkan musik, ada yang mencari tempat tenang, ada pula anak yang belajar dengan melihat pemandangan-pemandangan yang menarik di sekitarnya.
Oleh karena itu kita sebagai orang tua maupun sebagai pendidik harus memahami dengan benar gaya belajar anak. Tujuannya adalah agar anak dapat menyerap materi pembelajaran yang disampaikan. Kalau kita sebagai orang tua anak maka kita hanya bisa menyediakan fasilitas dan memberikan dukungan agar anak bisa belajar lebih optimal sesuai dengan seleranya.
Setidaknya ada tiga macam gaya belajar anak yang perlu kita ketahui. Apa saja jenis gaya belajar anak? Berikut ini adalah gaya belajar anak:
1. Gaya belajar Auditory
Ada anak yang memiliki gaya belajar tipe ini. Gaya belajar anak auditory lebih senang dengan cara mendengarkan materi pembelajaran. Anak lebih mudah dan cepat memahami pelajaran dengan cara mendengarkan. Ciri anak ini adalah anak akan sangat suka dengan pembelajaran dengan metode ceramah, diskusi, seminar dan pembacaan buku dengan suara yang keras. Maka tak heran kalau anak tipe auditory akan sangat cepat hafal lirik lagu dan jingle-jingle iklan baik itu yang didengarkan melalui media radio maupun Tv.
2. Gaya belajar Visual
Sesuai dengan namanya Visual, anak dengan gaya belajar tipe ini akan sangat mengandalkan penglihatannya. Anak akan sangat mudah mencerna dan mengingat pelajaran yang disertai dengan model gambar-gambar. Hanya dengan melihat secara visual maka anak akan sangat mudah untuk menghapal pelajaran. Sebagai contoh anak akan mudah memahami pelajaran hanya dengan melihat peta, tabel, infocus, video serta pembelajaran langsung lainnya. Ciri lain anak tipe visual yaitu anak akan mudah memahami bacaan, suka memperhatikan ekspresi serta mimik gurunya dan anak akan cepat mengalihkan perhatian manakala si anak melihat sesuatu yang lebih menarik.
3. Gaya belajar Kinestetik
Anak dengan tipe kinestetik akan lebih senang dengan pembelajaran yang bersifat gerak langsung dan akan lebih tertarik dengan pembelajaran yang mengandalkan tangan dan kemampuan motorik. Ketika pembelajaran menggunakan metode visual maupun pendengaran anak akan sangat sulit untuk memahami materi pembelajaran. Ciri anak tipe kinestetik adalah anak tidak akan betah berdiam diri, lebih menyukai pembelajaran dengan metode praktek langsung dan anak akan lebih aktif bereksplorasi. Selain itu anak tipe kinestetik akan senang menggerak-gerakan salah satu anggota badannya ketika sedang belajar. Entah itu kakinya maupun tangannya.
Salah satu cara sederhana untuk mengetahui ciri anak termasuk anak dengan gaya belajar apa maka kita bisa melakukan ujicoba dengan memberikan anak sebuah handphone misalnya ataupun peralatannya lainnya yang belum dikenal anak. Kita perhatikan dengan baik apa yang akan dilakukan anak untuk menguasai dan memahami perangkat tersebut. Apakah anak lebih tertarik dengan mempelajari buku manualnya? Kalau iya berarti anak termasuk tipe visual. Jika anak mencari tahu dengan bertanya kepada temannya berarti anak termasuk tipe dengan gaya belajar auditory (Karena mengandalkan pendengaran). Namun jika anak lebih senang untuk mengeksplorasi sendiri atau mengutak-atik sendiri berarti tipe anak tersebut termasuk tipe anak kinestetik.
Memahami keadaan dan kondisi anak akan memungkinkan dalam pengoptimalan pembelajaran. Setiap orang tua maupun para guru pasti menginginkan materi yang disampaikannya cepat ditangkap dan diserap anak. Agar hal tersebut dapat terealisasi maka para pendidik harus mengetahui dengan baik gaya belajar peserta didiknya. Mengkombinasikan tiga macam gaya belajar anak akan lebih memaksimalkan penyampaian materi pelajaran dan tentunya setiap anak akan bisa menyerap materi sesuai dengan gaya belajarnya masing-masing.
Ada anak ketika diterangkan hanya dengan melihat gambar si anak sudah mampu untuk mengingatnya. Namun ada juga anak ketika hanya diperlihatkan materi dalam bentuk gambar saja si anak tidak mampu untuk mengingat pelajaran yang disampaikan. Ada pula anak yang hanya mendengarkan suara pengajar namun si anak sangat mudah mencerna materi belajar, begitu pula sebaliknya. Dalam beberapa pembelajaran model percobaan ada juga anak yang dengan cepat mengingat materi belajar tersebut.
Ternyata dari beberapa contoh di atas dapat kita pahami bahwa anak memiliki cara tersendiri dalam menangkap dan menyerap materi belajar. Makanya tak heran ketika anak sedang belajar di rumah, mereka akan memiliki gaya-gaya tersendiri. Ada yang sambil mendengarkan musik, ada yang mencari tempat tenang, ada pula anak yang belajar dengan melihat pemandangan-pemandangan yang menarik di sekitarnya.
Oleh karena itu kita sebagai orang tua maupun sebagai pendidik harus memahami dengan benar gaya belajar anak. Tujuannya adalah agar anak dapat menyerap materi pembelajaran yang disampaikan. Kalau kita sebagai orang tua anak maka kita hanya bisa menyediakan fasilitas dan memberikan dukungan agar anak bisa belajar lebih optimal sesuai dengan seleranya.
Setidaknya ada tiga macam gaya belajar anak yang perlu kita ketahui. Apa saja jenis gaya belajar anak? Berikut ini adalah gaya belajar anak:
1. Gaya belajar Auditory
Ada anak yang memiliki gaya belajar tipe ini. Gaya belajar anak auditory lebih senang dengan cara mendengarkan materi pembelajaran. Anak lebih mudah dan cepat memahami pelajaran dengan cara mendengarkan. Ciri anak ini adalah anak akan sangat suka dengan pembelajaran dengan metode ceramah, diskusi, seminar dan pembacaan buku dengan suara yang keras. Maka tak heran kalau anak tipe auditory akan sangat cepat hafal lirik lagu dan jingle-jingle iklan baik itu yang didengarkan melalui media radio maupun Tv.
2. Gaya belajar Visual
Sesuai dengan namanya Visual, anak dengan gaya belajar tipe ini akan sangat mengandalkan penglihatannya. Anak akan sangat mudah mencerna dan mengingat pelajaran yang disertai dengan model gambar-gambar. Hanya dengan melihat secara visual maka anak akan sangat mudah untuk menghapal pelajaran. Sebagai contoh anak akan mudah memahami pelajaran hanya dengan melihat peta, tabel, infocus, video serta pembelajaran langsung lainnya. Ciri lain anak tipe visual yaitu anak akan mudah memahami bacaan, suka memperhatikan ekspresi serta mimik gurunya dan anak akan cepat mengalihkan perhatian manakala si anak melihat sesuatu yang lebih menarik.
3. Gaya belajar Kinestetik
Anak dengan tipe kinestetik akan lebih senang dengan pembelajaran yang bersifat gerak langsung dan akan lebih tertarik dengan pembelajaran yang mengandalkan tangan dan kemampuan motorik. Ketika pembelajaran menggunakan metode visual maupun pendengaran anak akan sangat sulit untuk memahami materi pembelajaran. Ciri anak tipe kinestetik adalah anak tidak akan betah berdiam diri, lebih menyukai pembelajaran dengan metode praktek langsung dan anak akan lebih aktif bereksplorasi. Selain itu anak tipe kinestetik akan senang menggerak-gerakan salah satu anggota badannya ketika sedang belajar. Entah itu kakinya maupun tangannya.
Salah satu cara sederhana untuk mengetahui ciri anak termasuk anak dengan gaya belajar apa maka kita bisa melakukan ujicoba dengan memberikan anak sebuah handphone misalnya ataupun peralatannya lainnya yang belum dikenal anak. Kita perhatikan dengan baik apa yang akan dilakukan anak untuk menguasai dan memahami perangkat tersebut. Apakah anak lebih tertarik dengan mempelajari buku manualnya? Kalau iya berarti anak termasuk tipe visual. Jika anak mencari tahu dengan bertanya kepada temannya berarti anak termasuk tipe dengan gaya belajar auditory (Karena mengandalkan pendengaran). Namun jika anak lebih senang untuk mengeksplorasi sendiri atau mengutak-atik sendiri berarti tipe anak tersebut termasuk tipe anak kinestetik.
Memahami keadaan dan kondisi anak akan memungkinkan dalam pengoptimalan pembelajaran. Setiap orang tua maupun para guru pasti menginginkan materi yang disampaikannya cepat ditangkap dan diserap anak. Agar hal tersebut dapat terealisasi maka para pendidik harus mengetahui dengan baik gaya belajar peserta didiknya. Mengkombinasikan tiga macam gaya belajar anak akan lebih memaksimalkan penyampaian materi pelajaran dan tentunya setiap anak akan bisa menyerap materi sesuai dengan gaya belajarnya masing-masing.
0 Response to "Memahami Gaya Belajar Anak Dalam Menyerap Pelajaran"
Post a Comment