Mengatasi Sifat dan Rasa Takut Pada Anak
Mengatasi rasa takut pada anak harus dilakukan sejak anak usia dini. Rasa takut merupakan hal yang wajar, namun ketika rasa takut itu menjadi berlebihan maka perlu penanganan agar tidak berkelanjutan. Solusi yang paling baik adalah mencari akar permasalahan dan penyebabnya yang memungkinkan menjadikan anak menjadi takut atau penakut. Dengan penganalisaan yang tepat maka pemecahan dari penyebab anak memiliki sifat takut bisa dilakukan dengan tepat sasaran.
Salah satu hal yang sangat penting dan mempengaruhi adalah pola pendidikan yang diberikan kepada anak. Ada beberapa cara yang bisa kita lakukan untuk mengobati penyakit takut pada anak. Yang dibutuhkan adalah konsisten dan kesabaran dalam membesarkan dan mendidik anak. Karena mendidik anak memang sangat menguji kesabaran dan ketelatenan kita sebagai orang tua.
Apa saja solusi dan cara untuk mengatasi anak yang penakut? Berikut tips sederhana yang bisa kita praktekkan
1. Memberikan pendidikan keagamaan yang baik kepada anak. Pendidikan keagamaan ini sangat penting karena akan bisa membangun rasa keyakinan akan adanya Allah Ta'ala. Dengan rasa yakin dan percaya adanya Allah maka akan mampu meningkatkan rasa percaya diri anak sehingga anak akan mampu untuk mengatasi masalah yang ada dalam dirinya. Ajarkan kepada anak cara ibadah yang baik dan bagaimana berdoa kepada Allah agar anak mampu untuk menghadapi situasi yang sulit dan agar anak tetap berserah diri hanya kepada Allah semata.
2. Melatih anak untuk mandiri baik itu dengan cara memberikan kebebasan kepada anak namun anak juga diajarkan untuk mempertanggungjawabkan segala keputusan yang telah diambil anak.
3. Jangan membiasakan kepada anak menakuti dengan setan, jin, binatang buas dan benda seram lainnya yang bertujuan untuk menenangkan anak. Pahamkan kepada anak tentang hakikat setan dan jin secara proporsional dan sesuai dengan syariat agama agar anak tidak memiliki pemahaman yang salah mengenai hal ini. Hindarkan anak untuk berhubungan dengan hal-hal yang berbau menyeramkan, misalnya film horor, mistik, perdukunan. Kenalkan hal tersebut manakala anak sudah mampu untuk berpikir secara dewasa.
4. Mengenalkan kisah-kisah heroik dan para pejuang yang shaleh agar terbentuk jiwa yang pemberani kepada anak. Hindari menceritakan suatu kisah fiktif tentang pahlawan ataupun cerita yang bersifat imajinasi dan tak mungkin ada contoh realitasnya dalam kehidupan nyata.
5. Bangun rasa sosial dan jiwa bersosialisasi pada anak dengan melatih anak untuk bergaul dan bergabung dengan teman-temannya. Tujuannya agar anak tidak merasa sendiri dan agar anak merasa bahwa dirinya juga dibutuhkan orang lain sehingga akan mengikis rasa minder anak. Anak yang minder akan cenderung memiliki rasa takut yang berlebih.
Dari kelima hal solusi sederhana tersebut bisa diaplikasikan dan sangat baik dilakukan sejak anak usia dini. Berikan pendidikan yang baik secara bertahap dan konsisten sampai anak hilang sifat penakutnya. Anak yang pemberani dalam hal yang positif tentunya akan lebih disukai banyak orang daripada anak yang penakut. Oleh karena itu bangun mentalitas dan jiwa pemberani anak dengan memberikan metode pendidikan yang tepat. Carilah lingkungan yang baik untuk anak agar anak memiliki komunitas yang positif sehingga anak tidak akan salah jalan.
Salah satu hal yang sangat penting dan mempengaruhi adalah pola pendidikan yang diberikan kepada anak. Ada beberapa cara yang bisa kita lakukan untuk mengobati penyakit takut pada anak. Yang dibutuhkan adalah konsisten dan kesabaran dalam membesarkan dan mendidik anak. Karena mendidik anak memang sangat menguji kesabaran dan ketelatenan kita sebagai orang tua.
Apa saja solusi dan cara untuk mengatasi anak yang penakut? Berikut tips sederhana yang bisa kita praktekkan
1. Memberikan pendidikan keagamaan yang baik kepada anak. Pendidikan keagamaan ini sangat penting karena akan bisa membangun rasa keyakinan akan adanya Allah Ta'ala. Dengan rasa yakin dan percaya adanya Allah maka akan mampu meningkatkan rasa percaya diri anak sehingga anak akan mampu untuk mengatasi masalah yang ada dalam dirinya. Ajarkan kepada anak cara ibadah yang baik dan bagaimana berdoa kepada Allah agar anak mampu untuk menghadapi situasi yang sulit dan agar anak tetap berserah diri hanya kepada Allah semata.
2. Melatih anak untuk mandiri baik itu dengan cara memberikan kebebasan kepada anak namun anak juga diajarkan untuk mempertanggungjawabkan segala keputusan yang telah diambil anak.
3. Jangan membiasakan kepada anak menakuti dengan setan, jin, binatang buas dan benda seram lainnya yang bertujuan untuk menenangkan anak. Pahamkan kepada anak tentang hakikat setan dan jin secara proporsional dan sesuai dengan syariat agama agar anak tidak memiliki pemahaman yang salah mengenai hal ini. Hindarkan anak untuk berhubungan dengan hal-hal yang berbau menyeramkan, misalnya film horor, mistik, perdukunan. Kenalkan hal tersebut manakala anak sudah mampu untuk berpikir secara dewasa.
4. Mengenalkan kisah-kisah heroik dan para pejuang yang shaleh agar terbentuk jiwa yang pemberani kepada anak. Hindari menceritakan suatu kisah fiktif tentang pahlawan ataupun cerita yang bersifat imajinasi dan tak mungkin ada contoh realitasnya dalam kehidupan nyata.
5. Bangun rasa sosial dan jiwa bersosialisasi pada anak dengan melatih anak untuk bergaul dan bergabung dengan teman-temannya. Tujuannya agar anak tidak merasa sendiri dan agar anak merasa bahwa dirinya juga dibutuhkan orang lain sehingga akan mengikis rasa minder anak. Anak yang minder akan cenderung memiliki rasa takut yang berlebih.
Dari kelima hal solusi sederhana tersebut bisa diaplikasikan dan sangat baik dilakukan sejak anak usia dini. Berikan pendidikan yang baik secara bertahap dan konsisten sampai anak hilang sifat penakutnya. Anak yang pemberani dalam hal yang positif tentunya akan lebih disukai banyak orang daripada anak yang penakut. Oleh karena itu bangun mentalitas dan jiwa pemberani anak dengan memberikan metode pendidikan yang tepat. Carilah lingkungan yang baik untuk anak agar anak memiliki komunitas yang positif sehingga anak tidak akan salah jalan.
0 Response to "Mengatasi Sifat dan Rasa Takut Pada Anak"
Post a Comment