Penyebab Anak Menjadi Penakut Tingkat Tinggi
Setiap anak pasti pernah merasakan rasa takut. Baik itu takut kepada binatang, orang yang baru dikenal, gambar seram, suara mirip hantu dan lain-lain. Akibat rasa takut ini menyebabkan beberapa anak malas untuk beraktifitas sendirian. Misalnya anak takut ke kamar mandi untuk buang air ataupun anak takut masuk ruangan sendirian. Akhirnya orang tuanya pun harus diajak untuk menemani. Penyebab dan faktor pemicu anak menjadi penakut sangat beragam.
Rasa takut merupakan hal wajar yang dimiliki setiap insan manusia. Baik itu orang dewasa maupun anak-anak juga bisa muncul rasa takut. Rasa takut akan menjadi masalah manakala sudah melampaui batas-batas kewajaran. Rasa takut yang berlebih merupakan ciri seseorang sedang mengalami masalah psikologis. Apabila rasa takut berlebih ini lebih dominan muncul maka hal tersebut harus diperhatikan dan diselesaikan agar tidak menjadi masalah yang lebih berat lagi.
Agar rasa takut pada anak tidak menjadi meninggi maka kita sebagai orang tua harus sangat berhati-hati dalam memberikan pendidikan kepada anak. Karena biasanya para orang tua tidak memahami bahwa pendidikan yang diberikan kepada anaknya bisa mempengaruhi psikologi anak terutama masalah "Takut". Karena hanya ingin memberikan larangan kepada anaknya ada beberapa orang tua yang menakut-nakuti anaknya dengan berbagai macam cara. Biasanya para orang tua akan menakuti anaknya dengan munculnya setan atau makhluk lainnya yang digambarkan dengan kesan seram.
Rasa takut anak usia 6 bulan biasanya dikarenakan anak bertemu dengan orang baru dan baru dikenalnya. Ekspresi yang bisa dilakukan adalah dengan menangis. Rasa takut pada anak usia 1 tahun akan bisa muncul manakala anak mendengar suara ribut-ribut, mendengar benda jatuh secara mendadak dan menimbulkan suara benturan keras dan lain sebagainya. Sedangkan rasa takut pada anak usia 3 tahun bisa diakibatkan karena anak melihat binatang yang tidak disukainya, benda-benda yang terlihat menyeramkan seperti boneka, badut dan lain-lain.
Biasanya rasa takut anak perempuan lebih tinggi bila dibandingkan dengan rasa takut pada anak laki-laki. Salah satu yang bisa memperkuat rasa takut tersebut adalah daya imajinasi anak. Semakin baik daya imajinasi anak maka tingkat ketakutan anak juga bisa semakin meningkat. Karena anak akan bisa membayangkan benda yang menakutkan tersebut dan muncul dalam benaknya.
Berikut ini adalah beberapa kebiasaan kita yang bisa meningkatkan rasa takut pada anak.
1. Kebiasaan orang tua menakuti anaknya dengan setan, jin ataupun bentuk benda lainnya yang menyeramkan. Biasanya para orang tua melakukan ini dikarenakan anak tidak mau menuruti kemauan orang tuanya.
2. Pola pendidikan yang salah kepada anak yaitu sering mendikte anak dan memanjakan anak. Akibatnya anak akan memiliki sikap ketergantungan yang tinggi kepada orang tuanya. Anak tidak akan memiliki kepercayaan diri dan anak akan takut untuk mengambil keputusan sendiri. Ini dikarenakan anak terbiasa didikte oleh orang tuanya.
3. Kebiasaan orang tua menceritakan kisah dan cerita fiktif mengenai hantu dan setan. Para orang tua terlalu berlebihan dalam penggambaran setan dan jin sehingga anak akan berimajinasi bahwa setan memang sangat menyeramkan dan menakutkan.
4. Kebiasaan anak menonton film ataupun sinetron horor.
5. Pengalaman pribadi anak yang menyeramkan. Misalnya anak pernah merasakan dicakar kucing, diserang induk ayam, digigit serangga dan lain sebagainya. Kejadian yang menakutkan ini akan direkam dan diingat anak sehingga anak akan merasa takut apabila menemui benda/binatang yang pernah mencelakainya.
Agar rasa takut pada anak tidak menjadi berlebihan maka pola pendidikan harus diperhatikan dengan benar. Jangan biarkan rasa takut anak menjadikan anak untuk enggan dan mencoba hal-hal baru yang penting untuk perkembangannya. Hindari menakuti anak hanya sekedar agar anak mau mengikuti kemauan orang tua.
Rasa takut merupakan hal wajar yang dimiliki setiap insan manusia. Baik itu orang dewasa maupun anak-anak juga bisa muncul rasa takut. Rasa takut akan menjadi masalah manakala sudah melampaui batas-batas kewajaran. Rasa takut yang berlebih merupakan ciri seseorang sedang mengalami masalah psikologis. Apabila rasa takut berlebih ini lebih dominan muncul maka hal tersebut harus diperhatikan dan diselesaikan agar tidak menjadi masalah yang lebih berat lagi.
Agar rasa takut pada anak tidak menjadi meninggi maka kita sebagai orang tua harus sangat berhati-hati dalam memberikan pendidikan kepada anak. Karena biasanya para orang tua tidak memahami bahwa pendidikan yang diberikan kepada anaknya bisa mempengaruhi psikologi anak terutama masalah "Takut". Karena hanya ingin memberikan larangan kepada anaknya ada beberapa orang tua yang menakut-nakuti anaknya dengan berbagai macam cara. Biasanya para orang tua akan menakuti anaknya dengan munculnya setan atau makhluk lainnya yang digambarkan dengan kesan seram.
Rasa takut anak usia 6 bulan biasanya dikarenakan anak bertemu dengan orang baru dan baru dikenalnya. Ekspresi yang bisa dilakukan adalah dengan menangis. Rasa takut pada anak usia 1 tahun akan bisa muncul manakala anak mendengar suara ribut-ribut, mendengar benda jatuh secara mendadak dan menimbulkan suara benturan keras dan lain sebagainya. Sedangkan rasa takut pada anak usia 3 tahun bisa diakibatkan karena anak melihat binatang yang tidak disukainya, benda-benda yang terlihat menyeramkan seperti boneka, badut dan lain-lain.
Biasanya rasa takut anak perempuan lebih tinggi bila dibandingkan dengan rasa takut pada anak laki-laki. Salah satu yang bisa memperkuat rasa takut tersebut adalah daya imajinasi anak. Semakin baik daya imajinasi anak maka tingkat ketakutan anak juga bisa semakin meningkat. Karena anak akan bisa membayangkan benda yang menakutkan tersebut dan muncul dalam benaknya.
Berikut ini adalah beberapa kebiasaan kita yang bisa meningkatkan rasa takut pada anak.
1. Kebiasaan orang tua menakuti anaknya dengan setan, jin ataupun bentuk benda lainnya yang menyeramkan. Biasanya para orang tua melakukan ini dikarenakan anak tidak mau menuruti kemauan orang tuanya.
2. Pola pendidikan yang salah kepada anak yaitu sering mendikte anak dan memanjakan anak. Akibatnya anak akan memiliki sikap ketergantungan yang tinggi kepada orang tuanya. Anak tidak akan memiliki kepercayaan diri dan anak akan takut untuk mengambil keputusan sendiri. Ini dikarenakan anak terbiasa didikte oleh orang tuanya.
3. Kebiasaan orang tua menceritakan kisah dan cerita fiktif mengenai hantu dan setan. Para orang tua terlalu berlebihan dalam penggambaran setan dan jin sehingga anak akan berimajinasi bahwa setan memang sangat menyeramkan dan menakutkan.
4. Kebiasaan anak menonton film ataupun sinetron horor.
5. Pengalaman pribadi anak yang menyeramkan. Misalnya anak pernah merasakan dicakar kucing, diserang induk ayam, digigit serangga dan lain sebagainya. Kejadian yang menakutkan ini akan direkam dan diingat anak sehingga anak akan merasa takut apabila menemui benda/binatang yang pernah mencelakainya.
Agar rasa takut pada anak tidak menjadi berlebihan maka pola pendidikan harus diperhatikan dengan benar. Jangan biarkan rasa takut anak menjadikan anak untuk enggan dan mencoba hal-hal baru yang penting untuk perkembangannya. Hindari menakuti anak hanya sekedar agar anak mau mengikuti kemauan orang tua.
0 Response to "Penyebab Anak Menjadi Penakut Tingkat Tinggi"
Post a Comment