Bila Anak Telah Mengenal Pacaran
Pacaran memang sudah mewabah di dunia anak remaja. Untuk menghadapi hal tersebut, para orang tua harus mengawasi dengan benar putra-putrinya. Karena efek dari pacaran yang cenderung hanya banyak membawa mudharat bila dibandingkan dengan manfaat yang diterima. Maka tak heran untuk saat ini banyak kita dengar seorang remaja sekolah yang hamil di luar nikah dan banyak juga yang melakukan aborsi atau menggugurkan kandungan.
Fenomena remaja untuk berpacaran memang sangat sulit untuk dibendung. Banyak hal yang menyebabkan pacaran dikalangan remaja menjadi tren dan anggapan orang yang tidak pacaran adalah ndeso, tidak gaul dan ketinggalan jaman. Lingkungan sekolah merupakan lingkungan yang sangat rawan mengingat kebanyakan sekolah-sekolah masih memakai sistim bercampur baur antara remaja laki-laki dan remaja perempuan. Dan tentunya para guru juga tidak akan bisa untuk mengontrol kegiatan para siswa-siswi didiknya secara mendetail.
Faktor terbesar yang mempengaruhi maraknya fenomena pacaran ini adalah pengaruh media dan tayangan televisi yang sangat tidak mendidik dan banyak menyiarkan siaran mengenai pasangan para selebritis yang jauh dari nilai-nilai Islami. Hal ini diperparah dengan maraknya jejaring sosial maupun maraknya lagu-lagu yang berisi tentang tema percintaan.
Oleh karena itu diperlukan peran dari para orang tua agar fenomena pacaran dikalangan remaja tidak memperparah kondisi generasi muda Indonesia. Pola pendidikan dan pengawasan yang baik harus senantiasa diberikan agar anak memiliki pengertian dan pemahaman yang baik mengenai pacaran.
Berikut ini adalah beberapa tips dan cara dalam menghadapi anak yang sudah mengenal pacaran
1. Bangun komunikasi yang baik dengan anak
Komunikasi yang baik antara orang tua dan anak akan sangat mampu untuk membangun kepercayaan dan kedekatan dengan anak. Rasa kedekatan yang baik dengan anak akan sangat membantu anak untuk lebih terbuka sehingga anak akan bisa untuk mencurahkan perasaannya termasuk fenomena pacaran ini. Kita bisa memberikan penjelasan yang baik mengenai pacaran ini dan kita pun bisa memberikan gambaran pacaran yang tidak menyalahi aturan dan norma agama dan kapan saatnya anak untuk berpacaran.
2. Untung rugi anak berpacaran
Kebanyakan anak yang sudah berpacaran akan menganggap bahwa berpacaran itu akan menambah semangat, baik itu semangat belajar ataupun semangat hidup. Hal penting yang mesti kita pahamkan kepada anak bahwa ternyata berpacaran juga bisa membuat petaka dan bencana untuk anak. Ceritakan testimoni-testimoni tentang orang yang mengalami kegagalan dalam berpacaran. Banyak yang harus berakhir tragis ataupun akhirnya memperburuk semangat belajar baik itu di rumah maupun di sekolah.
3. Menjaga pergaulan
Pergaulan juga bisa merangsang anak untuk berpacaran. Lingkungan yang tidak baik akan bisa memperburuk keadaan anak karena anak biasanya terpengaruh oleh temannya. Agar hal ini tidak terjadi pada anak kita maka pilihkanlah komunitas yang baik untuk anak. Ajaklah anak untuk mengikuti kajian agar anak bisa menemukan komunitas yang baik. Awasi anak ketika anak ikut dengan kegiatan yang tidak jelas.
4. Perkuat doa
Agar anak tidak terjebak ke dalam pacaran maka hal yang mesti lakukan adalah dengan mendoakan anak. Mohonlah perlindungan kepada Allah agar anak kita terjaga dan terhindar dari fenomena pacaran.
5. Manfaatkan teknologi
Untuk membantu dalam pengawasan anak maka kita bisa memanfaatkan teknologi. Oleh karena itu hendaknya para orang tua tidak gaptek. Ketika anak memiliki akun dalam jejaring sosial maka kita ikut membuat akun dalam jejaring sosial tersebut dan berteman dengan akun anak kita. Kita bisa menyamar dengan nama orang lain, sehingga kita akan bisa mengetahui gerak-gerik anak.
Pacaran bukanlah hal yang aneh dalam dunia remaja anak kita. Pengawasan dan pendidikan yang baik akan mampu untuk menyelamatkan anak dan terhindar dari buruknya berpacaran.
Fenomena remaja untuk berpacaran memang sangat sulit untuk dibendung. Banyak hal yang menyebabkan pacaran dikalangan remaja menjadi tren dan anggapan orang yang tidak pacaran adalah ndeso, tidak gaul dan ketinggalan jaman. Lingkungan sekolah merupakan lingkungan yang sangat rawan mengingat kebanyakan sekolah-sekolah masih memakai sistim bercampur baur antara remaja laki-laki dan remaja perempuan. Dan tentunya para guru juga tidak akan bisa untuk mengontrol kegiatan para siswa-siswi didiknya secara mendetail.
Faktor terbesar yang mempengaruhi maraknya fenomena pacaran ini adalah pengaruh media dan tayangan televisi yang sangat tidak mendidik dan banyak menyiarkan siaran mengenai pasangan para selebritis yang jauh dari nilai-nilai Islami. Hal ini diperparah dengan maraknya jejaring sosial maupun maraknya lagu-lagu yang berisi tentang tema percintaan.
Oleh karena itu diperlukan peran dari para orang tua agar fenomena pacaran dikalangan remaja tidak memperparah kondisi generasi muda Indonesia. Pola pendidikan dan pengawasan yang baik harus senantiasa diberikan agar anak memiliki pengertian dan pemahaman yang baik mengenai pacaran.
Berikut ini adalah beberapa tips dan cara dalam menghadapi anak yang sudah mengenal pacaran
1. Bangun komunikasi yang baik dengan anak
Komunikasi yang baik antara orang tua dan anak akan sangat mampu untuk membangun kepercayaan dan kedekatan dengan anak. Rasa kedekatan yang baik dengan anak akan sangat membantu anak untuk lebih terbuka sehingga anak akan bisa untuk mencurahkan perasaannya termasuk fenomena pacaran ini. Kita bisa memberikan penjelasan yang baik mengenai pacaran ini dan kita pun bisa memberikan gambaran pacaran yang tidak menyalahi aturan dan norma agama dan kapan saatnya anak untuk berpacaran.
2. Untung rugi anak berpacaran
Kebanyakan anak yang sudah berpacaran akan menganggap bahwa berpacaran itu akan menambah semangat, baik itu semangat belajar ataupun semangat hidup. Hal penting yang mesti kita pahamkan kepada anak bahwa ternyata berpacaran juga bisa membuat petaka dan bencana untuk anak. Ceritakan testimoni-testimoni tentang orang yang mengalami kegagalan dalam berpacaran. Banyak yang harus berakhir tragis ataupun akhirnya memperburuk semangat belajar baik itu di rumah maupun di sekolah.
3. Menjaga pergaulan
Pergaulan juga bisa merangsang anak untuk berpacaran. Lingkungan yang tidak baik akan bisa memperburuk keadaan anak karena anak biasanya terpengaruh oleh temannya. Agar hal ini tidak terjadi pada anak kita maka pilihkanlah komunitas yang baik untuk anak. Ajaklah anak untuk mengikuti kajian agar anak bisa menemukan komunitas yang baik. Awasi anak ketika anak ikut dengan kegiatan yang tidak jelas.
4. Perkuat doa
Agar anak tidak terjebak ke dalam pacaran maka hal yang mesti lakukan adalah dengan mendoakan anak. Mohonlah perlindungan kepada Allah agar anak kita terjaga dan terhindar dari fenomena pacaran.
5. Manfaatkan teknologi
Untuk membantu dalam pengawasan anak maka kita bisa memanfaatkan teknologi. Oleh karena itu hendaknya para orang tua tidak gaptek. Ketika anak memiliki akun dalam jejaring sosial maka kita ikut membuat akun dalam jejaring sosial tersebut dan berteman dengan akun anak kita. Kita bisa menyamar dengan nama orang lain, sehingga kita akan bisa mengetahui gerak-gerik anak.
Pacaran bukanlah hal yang aneh dalam dunia remaja anak kita. Pengawasan dan pendidikan yang baik akan mampu untuk menyelamatkan anak dan terhindar dari buruknya berpacaran.
0 Response to "Bila Anak Telah Mengenal Pacaran"
Post a Comment