Pendidikan Karakter Sesuai Usia Anak
Perkembangan anak usia dini memang sangat luar biasa. Perkembangan tersebut akan berbanding lurus dengan pola asuh dan stimulasi yang diberikan kepadanya. Anak usia 0 hingga 6 tahun merupakan usia yang sangat baik dalam rangka membangun dan membentuk karakter anak. Karakter anak baik atau buruk tergantung dari apa yang diberikan kepadanya. Karena anak hanya akan mengikuti apa yang diajarkan kepadanya.
Dalam membangun karakter anak setidaknya diperlukan tiga hubungan dasar yang wajib diketahui. Karena tiga hubungan dasar tersebut merupakan masa yang pasti akan dialami terutama anak-anak. Hubungan dasar atau yang biasa disebut dengan Triangle Relationship sangat mempengaruhi dalam membentuk karakter anak. Tiga hal penting tersebut yaitu hubungan dengan diri sendiri atau Intrapersonal, hubungan dengan lingkungan baik itu hubungan sosial dan hubungan alam sekitar, dan yang terakhir yaitu hubungan dengan Sang Pencipta yaitu Allah Ta'ala.
Dalam memberikan pendidikan karakter kepada anak hendaknya para orang tua memahami dengan baik setiap tahap perkembangan anak. Oleh sebab itu para orang tua hendaknya mengontrol dan mengevaluasi terhadap perkembangan anak berdasarkan indikator-indikator kemampuan anak sesuai dengan usianya. Dengan memahami kemampuan anak maka dengan mudah para orang tua akan bisa menjelaskan dan memberikan gambaran serta penjelasan sederhana tentang karakter-karakter yang bernilai positif. Ada ungkapan istimewa yang patut kita renungi maknanya yaitu
"Taburlah satu pikiran positif, maka akan menuai tindakan.
Taburlah satu tindakan, maka akan menuai kebiasaan.
Taburlah satu kebiasaan, maka akan menuai karakter.
Taburlah satu karakter, maka akan menuai nasib"
Lantas bagaimanakah cara membentuk karakter anak berdasarkan perkembangan usianya? Berikut adalah penjelasan mengenai pendidikan karakter anak di usia emas anak
1. Anak usia 0 hingga 18 bulan
Tahun pertama merupakan masa yang sangat menentukan dalam membangun karakter anak. Pengalaman anak di tahun pertama ini sangat menentukan anak dalam menghadapi tantangan hidup dan apakah anak akan mampu untuk menunjukkan semangat tinggi untuk belajar dan berhasil dalam pekerjaanya. Hal tersebut disampaikan oleh Brazelton seorang pakar Perkembangan dan Perilaku anak yang berasal dari negeri Paman Sam yaitu Amerika Serikat.
Hal yang hendaknya dilakukan orang tua dalam membangun dan mendidik karakter anak di usia ini yaitu dengan cara membangun kualitas hubungan yang baik antara anak dengan orang tua. Orang tua harus peka terhadap kebutuhan anak. Oleh karena itu kehadiran orang tua sangat diperlukan ketika anak sedang perlu kebutuhan. Misalnya ketika anak sedang menangis, maka orang tua harus segera untuk menghampirinya, ketika anak sedang lapar maka orang tua harus segera menyuapinya, ketika anak merasa takut maka orang tua harus bisa menenangkannya. Pada intinya bahwa anak membutuhkan rasa nyaman dalam hidupnya.
Dari hal tersebut maka anak akan belajar tentang tanggap dan peka terhadap keperluan orang lain. Rasa tanggap dan peka ini akan mampu melahirkan rasa kerpercayaan diri anak terhadap orang lain. Hal yang perlu digaris bawahi adalah jikalau orang tua tidak peka terhadap kebutuhan anak di tahun pertama maka anak tidak akan nyaman dan tentunya anak tidak akan tumbuh rasa peka dan tanggap serta rasa percaya kepada orang lain.
2. Anak usia 18 bulan hingga 3 tahun
Ciri khas anak usia ini adalah bahwa anak belum bisa memahami dengan baik antara hal yang baik dan hal yang salah. Oleh karena itu orang tua hendaknya menjelaskan dengan baik mengenai perilaku yang baik dan perilaku yang tidak baik. Sebagai contoh misalnya anak belum memahami jikalau memukul anak lain itu perbuatan salah. Contoh yang lain adalah anak suka menendang kaki orang lain. Hal ini dilakukan anak karena anak belum memahami tentang baik dan buruk. Kita bisa menjelaskan fungsi tangan untuk membelai, mengusap dan lain-lain, begitu juga dengan fungsi kaki untuk digunakan dalam hal positif.
Maka dari itu para orang tua harus menjelaskan dengan baik ketika anak melakukan perbuatan buruk tersebut. Beri pembelajaran secara bertahap mengenai konsekuensi. Ketika anak suka melakukan perbuatan buruk maka kita mengubah perilaku buruk anak yang sudah dijabarkan dalam artikel Cara merubah Perilaku Buruk Anak.
3. Anak usia 3 tahun hingga 6 tahun
Dalam masa ini anak sudah mulai mengenal tentang nilai-nilai yang sudah diajarkan orang tuanya ataupun lingkungannya. Anak juga akan mulai belajar tentang sebab akibat. Sebagai contoh misalnya anak akan mulai memahami ketika ia menggunakannya tangannya untuk memukul maka akibat dari pukulannya bisa membuat orang lain menangis. Kepahaman yang baik ini harus senantiasa orang tua jelaskan agar anak bisa mengerti apa yang mesti dilakukannya terutama ketika berhubungan dengan orang lain.
Membentuk karakter anak di usia emas merupakan tanggung jawab orang tua. Usia emas ini tidak boleh disia-siakan karena anak sedang belajar dalam masa yang sangat efektif. Orang tua tidak boleh menyepelekan meskipun dalam hal-hal yang sangat kecil. Kebutuhan akan kasih sayang mesti diberikan secara optimal sehingga anak akan tumbuh dalam lingkungan yang nyaman sehingga pembentukan dan pendidikan karakter anak bisa tercapai. Gagal atau tidaknya pendidikan karakter anak merupakan hasil kerja keras dan pengorbanan orang tua. Semakin baik kualitas pengorbanan yang diberikan maka keberhasilan dalam membentuk karakter positif anak dapat terwujud. Jadi untuk membentuk karakter anak yang baik tidak hanya tugas dari pihak sekolah akan tetapi sangat dipengaruhi dari peran orang tua dalam mendidik anak.
Dalam membangun karakter anak setidaknya diperlukan tiga hubungan dasar yang wajib diketahui. Karena tiga hubungan dasar tersebut merupakan masa yang pasti akan dialami terutama anak-anak. Hubungan dasar atau yang biasa disebut dengan Triangle Relationship sangat mempengaruhi dalam membentuk karakter anak. Tiga hal penting tersebut yaitu hubungan dengan diri sendiri atau Intrapersonal, hubungan dengan lingkungan baik itu hubungan sosial dan hubungan alam sekitar, dan yang terakhir yaitu hubungan dengan Sang Pencipta yaitu Allah Ta'ala.
Dalam memberikan pendidikan karakter kepada anak hendaknya para orang tua memahami dengan baik setiap tahap perkembangan anak. Oleh sebab itu para orang tua hendaknya mengontrol dan mengevaluasi terhadap perkembangan anak berdasarkan indikator-indikator kemampuan anak sesuai dengan usianya. Dengan memahami kemampuan anak maka dengan mudah para orang tua akan bisa menjelaskan dan memberikan gambaran serta penjelasan sederhana tentang karakter-karakter yang bernilai positif. Ada ungkapan istimewa yang patut kita renungi maknanya yaitu
"Taburlah satu pikiran positif, maka akan menuai tindakan.
Taburlah satu tindakan, maka akan menuai kebiasaan.
Taburlah satu kebiasaan, maka akan menuai karakter.
Taburlah satu karakter, maka akan menuai nasib"
Lantas bagaimanakah cara membentuk karakter anak berdasarkan perkembangan usianya? Berikut adalah penjelasan mengenai pendidikan karakter anak di usia emas anak
1. Anak usia 0 hingga 18 bulan
Tahun pertama merupakan masa yang sangat menentukan dalam membangun karakter anak. Pengalaman anak di tahun pertama ini sangat menentukan anak dalam menghadapi tantangan hidup dan apakah anak akan mampu untuk menunjukkan semangat tinggi untuk belajar dan berhasil dalam pekerjaanya. Hal tersebut disampaikan oleh Brazelton seorang pakar Perkembangan dan Perilaku anak yang berasal dari negeri Paman Sam yaitu Amerika Serikat.
Hal yang hendaknya dilakukan orang tua dalam membangun dan mendidik karakter anak di usia ini yaitu dengan cara membangun kualitas hubungan yang baik antara anak dengan orang tua. Orang tua harus peka terhadap kebutuhan anak. Oleh karena itu kehadiran orang tua sangat diperlukan ketika anak sedang perlu kebutuhan. Misalnya ketika anak sedang menangis, maka orang tua harus segera untuk menghampirinya, ketika anak sedang lapar maka orang tua harus segera menyuapinya, ketika anak merasa takut maka orang tua harus bisa menenangkannya. Pada intinya bahwa anak membutuhkan rasa nyaman dalam hidupnya.
Dari hal tersebut maka anak akan belajar tentang tanggap dan peka terhadap keperluan orang lain. Rasa tanggap dan peka ini akan mampu melahirkan rasa kerpercayaan diri anak terhadap orang lain. Hal yang perlu digaris bawahi adalah jikalau orang tua tidak peka terhadap kebutuhan anak di tahun pertama maka anak tidak akan nyaman dan tentunya anak tidak akan tumbuh rasa peka dan tanggap serta rasa percaya kepada orang lain.
2. Anak usia 18 bulan hingga 3 tahun
Ciri khas anak usia ini adalah bahwa anak belum bisa memahami dengan baik antara hal yang baik dan hal yang salah. Oleh karena itu orang tua hendaknya menjelaskan dengan baik mengenai perilaku yang baik dan perilaku yang tidak baik. Sebagai contoh misalnya anak belum memahami jikalau memukul anak lain itu perbuatan salah. Contoh yang lain adalah anak suka menendang kaki orang lain. Hal ini dilakukan anak karena anak belum memahami tentang baik dan buruk. Kita bisa menjelaskan fungsi tangan untuk membelai, mengusap dan lain-lain, begitu juga dengan fungsi kaki untuk digunakan dalam hal positif.
Maka dari itu para orang tua harus menjelaskan dengan baik ketika anak melakukan perbuatan buruk tersebut. Beri pembelajaran secara bertahap mengenai konsekuensi. Ketika anak suka melakukan perbuatan buruk maka kita mengubah perilaku buruk anak yang sudah dijabarkan dalam artikel Cara merubah Perilaku Buruk Anak.
3. Anak usia 3 tahun hingga 6 tahun
Dalam masa ini anak sudah mulai mengenal tentang nilai-nilai yang sudah diajarkan orang tuanya ataupun lingkungannya. Anak juga akan mulai belajar tentang sebab akibat. Sebagai contoh misalnya anak akan mulai memahami ketika ia menggunakannya tangannya untuk memukul maka akibat dari pukulannya bisa membuat orang lain menangis. Kepahaman yang baik ini harus senantiasa orang tua jelaskan agar anak bisa mengerti apa yang mesti dilakukannya terutama ketika berhubungan dengan orang lain.
Membentuk karakter anak di usia emas merupakan tanggung jawab orang tua. Usia emas ini tidak boleh disia-siakan karena anak sedang belajar dalam masa yang sangat efektif. Orang tua tidak boleh menyepelekan meskipun dalam hal-hal yang sangat kecil. Kebutuhan akan kasih sayang mesti diberikan secara optimal sehingga anak akan tumbuh dalam lingkungan yang nyaman sehingga pembentukan dan pendidikan karakter anak bisa tercapai. Gagal atau tidaknya pendidikan karakter anak merupakan hasil kerja keras dan pengorbanan orang tua. Semakin baik kualitas pengorbanan yang diberikan maka keberhasilan dalam membentuk karakter positif anak dapat terwujud. Jadi untuk membentuk karakter anak yang baik tidak hanya tugas dari pihak sekolah akan tetapi sangat dipengaruhi dari peran orang tua dalam mendidik anak.
0 Response to "Pendidikan Karakter Sesuai Usia Anak"
Post a Comment