Waspadai Teknologi dan Anak Berkacamata
Kemajuan teknologi memang sangat membantu untuk menyelesaikan kebutuhan dan keperluan manusia. Pekerjaan yang awalnya harus dikerjakan secara manual, dengan bantuan teknologi maka pekerjaan yang manual tersebut bisa diselesaikan lebih cepat daripada biasanya. Sehingga di era kemajuan teknologi akan membuat waktu terasa sangat berharga.
Namun juga perlu digaris bawahi ternyata kemajuan teknologi juga bisa menimbulkan efek negatif. Salah satu efek negatif yang bisa muncul yaitu meningkatnya anak-anak berkacamata. Di Indonesia sendiri, anak-anak yang berkacamata semakin bertambah. Peningkatannyapun lumayan signifikan berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesda) pada tahun 2013.
Berkacamata bagi sebagian orang merupakan gaya tersendiri, akan tetapi bagi anak-anak, berkacamata merupakan hal yang sangat mengganggu dan bisa menghambat perkembangannya. Karena ketika bermain anak maka hal yang sangat diperlukannya adalah gerakan fisik yang lincah tanpa ada gangguan dari kacamatanya.
Banyak hal yang menyebabkan anak normal bisa menjadi berkaca mata. Salah satu penyebabnya adalah gaya hidup yang salah. Sudah diuraikan di atas bahwa teknologi bisa membawa kebaikan, akan tetapi teknologi juga bisa mengganggu kesehatan anak. Salah satunya yaitu mata minus atau Myopia.
Komputer, gadget, Handphone dan televisi merupakan salah satu media yang bisa mempercepat terjadinya gangguan penglihatan. Pemakaian teknologi yang salah bisa menyebabkan timbulnya anak berkaca mata. Hal ini disebabkan karena anak-anak bisa bertahan lama dalam menatap layar handphone ataupun layar komputer dan menonton televisi. Anak yang suka dengan game online via komputer akan sangat rentan terkena gangguan mata. Hal tersebut bisa dirasakan setelah anak tumbuh dewasa.
Jarak dan konsentrasi mata yang terlalu lama akan memicu adanya gangguan refraksi mata. Selain itu layar tersebut bisa menimbulkan radiasi. Sehingga fokus mata dalam menangkap bayangan akan mengalami gangguan. Sehingga pandangan mata akan menjadi kabur ataupun tidak jelas. Agar pandangan mata ini menjadi jelas maka mata memerlukan bantuan yaitu kacamata.
Perlu diingat bahwa Allah Ta'ala menciptakan mata manusia di desain untuk melihat secara trimantra atau 3 dimensi. Sedangkan layar gadget/teknologi merupakan layar yang menghasilkan bentuk bayangan dalam ukuran 2 dimensi. Sehingga ketika mata terlalu lama dan sering melihat 2 dimensi dengan jarak pandang yang salah ini akan membuat mata mengalami gangguan, diantaranya adalah gangguan refraksi mata.
Kita sebagai orangtua harus pandai-pandai dalam mengawasi dan mengasuh anak. Salah satu hal yang mesti diperhatikan yaitu ketika anak-anak betah bermain di depan komputer. Anak-anak harus diajarkan cara yang baik ketika berada di depan layar monitor. Salah satunya yaitu agar anak merefreshkan pandangan matanya dengan melihat objek yang jauh minimal setiap 2 jam setelah di depan monitor. Selain itu asupan nutrisinya juga perlu diperhatikan agar fisik anak tetap kuat dan sehat. Agar anak tidak terkena ancaman dari teknologi maka kita harus ekstra dalam mendidik anak dan mengawasi anak.
Namun juga perlu digaris bawahi ternyata kemajuan teknologi juga bisa menimbulkan efek negatif. Salah satu efek negatif yang bisa muncul yaitu meningkatnya anak-anak berkacamata. Di Indonesia sendiri, anak-anak yang berkacamata semakin bertambah. Peningkatannyapun lumayan signifikan berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesda) pada tahun 2013.
Berkacamata bagi sebagian orang merupakan gaya tersendiri, akan tetapi bagi anak-anak, berkacamata merupakan hal yang sangat mengganggu dan bisa menghambat perkembangannya. Karena ketika bermain anak maka hal yang sangat diperlukannya adalah gerakan fisik yang lincah tanpa ada gangguan dari kacamatanya.
Banyak hal yang menyebabkan anak normal bisa menjadi berkaca mata. Salah satu penyebabnya adalah gaya hidup yang salah. Sudah diuraikan di atas bahwa teknologi bisa membawa kebaikan, akan tetapi teknologi juga bisa mengganggu kesehatan anak. Salah satunya yaitu mata minus atau Myopia.
Komputer, gadget, Handphone dan televisi merupakan salah satu media yang bisa mempercepat terjadinya gangguan penglihatan. Pemakaian teknologi yang salah bisa menyebabkan timbulnya anak berkaca mata. Hal ini disebabkan karena anak-anak bisa bertahan lama dalam menatap layar handphone ataupun layar komputer dan menonton televisi. Anak yang suka dengan game online via komputer akan sangat rentan terkena gangguan mata. Hal tersebut bisa dirasakan setelah anak tumbuh dewasa.
Jarak dan konsentrasi mata yang terlalu lama akan memicu adanya gangguan refraksi mata. Selain itu layar tersebut bisa menimbulkan radiasi. Sehingga fokus mata dalam menangkap bayangan akan mengalami gangguan. Sehingga pandangan mata akan menjadi kabur ataupun tidak jelas. Agar pandangan mata ini menjadi jelas maka mata memerlukan bantuan yaitu kacamata.
Perlu diingat bahwa Allah Ta'ala menciptakan mata manusia di desain untuk melihat secara trimantra atau 3 dimensi. Sedangkan layar gadget/teknologi merupakan layar yang menghasilkan bentuk bayangan dalam ukuran 2 dimensi. Sehingga ketika mata terlalu lama dan sering melihat 2 dimensi dengan jarak pandang yang salah ini akan membuat mata mengalami gangguan, diantaranya adalah gangguan refraksi mata.
Kita sebagai orangtua harus pandai-pandai dalam mengawasi dan mengasuh anak. Salah satu hal yang mesti diperhatikan yaitu ketika anak-anak betah bermain di depan komputer. Anak-anak harus diajarkan cara yang baik ketika berada di depan layar monitor. Salah satunya yaitu agar anak merefreshkan pandangan matanya dengan melihat objek yang jauh minimal setiap 2 jam setelah di depan monitor. Selain itu asupan nutrisinya juga perlu diperhatikan agar fisik anak tetap kuat dan sehat. Agar anak tidak terkena ancaman dari teknologi maka kita harus ekstra dalam mendidik anak dan mengawasi anak.
0 Response to "Waspadai Teknologi dan Anak Berkacamata"
Post a Comment