3 Tipe Pola Asuh Kepada Anak
Setiap orang tua pasti memiliki pola asuh yang berbeda-beda. Karena gaya pola asuh yang berbeda maka hasil dari pengasuhan juga akan tidak sama antara anak yang satu dengan anak yang lain. Setidaknya ada 3 macam gaya atau pola asuh orang tua dalam mendidik anaknya yaitu pola asuh otoriter, pola asuh permisif dan yang terakhir yaitu pola asuh otoritatif.
Secara mudahnya pola asuh bisa didefinisikan dengan pola interaksi antara orang tua dengan anak. Cara pengasuhan anak ini meliputi bagaimana sikap atau perilaku orang tua saat berhubungan dengan anak. Sebagai contoh misalnya: bagaimana para orang tua memberikan aturan dalam keluarganya, metode yang digunakan dalam mengajarkan nilai dan norma dan gaya orang tua dalam memberikan perhatian dan kasih sayang.
Akan tetapi kebanyakan para orang tua tidak memahami tentang dirinya bagaimana pola asuh yang ia terapkan dalam keluarganya, apakah termasuk pola asuh otoriter, permisif dan otoritatif yang ia gunakan. Ini sangat penting untuk diperhatikan agar keinginan untuk menjadikan anak sebagai investasi yang terbaik bisa dimaksimalkan dengan memberikan pola asuh yang benar.
Pengertian beberapa tipe pola asuh orang tua kepada anak
1. Pola asuh otoriter
Sesuai dengan namanya "otoriter", pola asuh otoriter biasanya menerapkan suatu aturan dalam keluarga yang dibuat secara sepihak tanpa kompromi termasuk kepada anak. Aturan yang dibuat biasanya lebih ketat dan cenderung sepihak.
Orang tua cenderung memiliki banyak tuntutan kepada anak dan anakpun harus patuh kepada orang tua. Hal yang menjadikan orang tua harus bersikap otoriter adalah anggapan orang tua yang harus bertanggung jawab penuh terhadap perilaku anak. Selain itu orang tua juga menganggap bahwa dengan memaksakan nilai, perilaku akan mampu mengubah anak. Kelemahan orang tua yang otoriter yaitu akan mematikan potensi yang dimiliki anak.
Beberapa dampak negatif orang tua otoriter
a. Anak tidak mempunyai pilihan dalam melakukan kegiatan yang ia inginkan, karena semua sudah ditentukan oleh orang tua
b. Anak yang dibesarkan dalam keluarga otoriter cenderung merasa tertekan, dan penurut
c. Anak cenderung tidak mampu mengendalikan diri
d. Anak akan kurang dapat berpikir
e. Anak menjadi kurang percaya diri
f. Anak tidak bisa mandiri
g. Anak menjadi kurang kreatif
h. Anak kurang dewasa dalam perkembangan moral
i. Rasa ingin tahu anak menjadi rendah.
j. Anak akan lebih mengalami depresi karena adanya tekanan dari orang tua
2. Pola asuh Permisif
Pola asuh permisif yaitu pola asuh dimana orang tua tidak mau terlibat dan tidak mau pusing memikirkan kehidupan anak. Sehingga orang tua yang permisif akan memberikan kebebasan penuh kepada anak tanpa memberikan pengontrolan secara baik.
Beberapa ciri orang tua permisif antara lain orang tua bersikap damai dan selalu menyerah pada anak, untuk menghindari konfrontasi. Orang tua kurang memberikan
bimbingan dan arahan kepada anak. Anak dibiarkan berbuat sesuka hatinya untuk melakukan apa saja yang mereka inginkan.
Beberapa dampak buruk orang tua yang permisif
a. Anak akan memiliki harga diri yang rendah
b. Anak cenderung tidak memiliki kontrol yang baik
c. Kemampuan sosial anak cenderung buruk
d. Anak akan merasa bukan bagian penting di dalam keluarga
Dampak-dampak negatif di atas bisa saja akan berkelanjutan hingga anak dewasa. Bisa saja pola asuh yang permisif ini akan ditularkan lagi kepada anak sehingga permasalahan tidak akan bisa diselesaikan dan terus berkelanjutan hingga anak cucu.
3. Pola asuh otoritatif
Orang tua otoritatif yaitu orang tua yang memberikan kebebasan kepada anak namun orang tua tetap memberikan bimbingan dan pengarahan kepada anak. Orang tua otoritatif akan lebih memberikan pengertian dan arahan terhadap apa yang dilakukan anak.
Beberapa ciri orang tua otoritatif
a. Orang tua bersikap objektif, perhatian dan memiliki kontrol yang baik kepada anak.
b. Orang tua lebih sering berdialog dengan anak termasuk dalam membuat kesepakatan keluarga.
c. Orang tua akan menjawab pertanyaan anak dengan bijak dan lebih terbuka.
d. Orangtua cenderung menganggap sederajat hak dan kewajiban anak dibanding dirinya
e. Orang tua akan lebih bersikap hangat dan penuh perhatian kepada anak.
Beberapa dampak orang tua otoritatif kepada anak
a. Anak akan lebih bahagia
b. Memiliki kepercayaan diri yang baik
c. Anak akan memiliki keinginan untuk berprestasi dan bisa berkomunikasi dengan baik
d. Anak tidak mudah rendah diri
e. Anak akan memiliki jiwa besar
f. Anak akan lebih mandiri dan kreatif
Orang tua otoritatif akan mampu melahirkan generasi yang tangguh dan kuat. Potensi anak akan bisa berkembang dengan baik dikarenakan pemberian pengarahan yang baik dari orang tua.
Dalam mendidik anak dan mengasuh anak, hendaknya para orang tua harus bersikap lebih arif dan bijaksana. Orang tua sebaiknya bisa mengkombinasikan ketiga pola asuh tersebut dengan baik. Kapan orang tua harus tegas dan kapan orang tua harus berlemah lembut kepada anak. Sebaiknya orang tua tidak terlalu ekstrim pada salah satu pola asuh tersebut.
Secara mudahnya pola asuh bisa didefinisikan dengan pola interaksi antara orang tua dengan anak. Cara pengasuhan anak ini meliputi bagaimana sikap atau perilaku orang tua saat berhubungan dengan anak. Sebagai contoh misalnya: bagaimana para orang tua memberikan aturan dalam keluarganya, metode yang digunakan dalam mengajarkan nilai dan norma dan gaya orang tua dalam memberikan perhatian dan kasih sayang.
Akan tetapi kebanyakan para orang tua tidak memahami tentang dirinya bagaimana pola asuh yang ia terapkan dalam keluarganya, apakah termasuk pola asuh otoriter, permisif dan otoritatif yang ia gunakan. Ini sangat penting untuk diperhatikan agar keinginan untuk menjadikan anak sebagai investasi yang terbaik bisa dimaksimalkan dengan memberikan pola asuh yang benar.
Pengertian beberapa tipe pola asuh orang tua kepada anak
1. Pola asuh otoriter
Sesuai dengan namanya "otoriter", pola asuh otoriter biasanya menerapkan suatu aturan dalam keluarga yang dibuat secara sepihak tanpa kompromi termasuk kepada anak. Aturan yang dibuat biasanya lebih ketat dan cenderung sepihak.
Orang tua cenderung memiliki banyak tuntutan kepada anak dan anakpun harus patuh kepada orang tua. Hal yang menjadikan orang tua harus bersikap otoriter adalah anggapan orang tua yang harus bertanggung jawab penuh terhadap perilaku anak. Selain itu orang tua juga menganggap bahwa dengan memaksakan nilai, perilaku akan mampu mengubah anak. Kelemahan orang tua yang otoriter yaitu akan mematikan potensi yang dimiliki anak.
Beberapa dampak negatif orang tua otoriter
a. Anak tidak mempunyai pilihan dalam melakukan kegiatan yang ia inginkan, karena semua sudah ditentukan oleh orang tua
b. Anak yang dibesarkan dalam keluarga otoriter cenderung merasa tertekan, dan penurut
c. Anak cenderung tidak mampu mengendalikan diri
d. Anak akan kurang dapat berpikir
e. Anak menjadi kurang percaya diri
f. Anak tidak bisa mandiri
g. Anak menjadi kurang kreatif
h. Anak kurang dewasa dalam perkembangan moral
i. Rasa ingin tahu anak menjadi rendah.
j. Anak akan lebih mengalami depresi karena adanya tekanan dari orang tua
2. Pola asuh Permisif
Pola asuh permisif yaitu pola asuh dimana orang tua tidak mau terlibat dan tidak mau pusing memikirkan kehidupan anak. Sehingga orang tua yang permisif akan memberikan kebebasan penuh kepada anak tanpa memberikan pengontrolan secara baik.
Beberapa ciri orang tua permisif antara lain orang tua bersikap damai dan selalu menyerah pada anak, untuk menghindari konfrontasi. Orang tua kurang memberikan
bimbingan dan arahan kepada anak. Anak dibiarkan berbuat sesuka hatinya untuk melakukan apa saja yang mereka inginkan.
Beberapa dampak buruk orang tua yang permisif
a. Anak akan memiliki harga diri yang rendah
b. Anak cenderung tidak memiliki kontrol yang baik
c. Kemampuan sosial anak cenderung buruk
d. Anak akan merasa bukan bagian penting di dalam keluarga
Dampak-dampak negatif di atas bisa saja akan berkelanjutan hingga anak dewasa. Bisa saja pola asuh yang permisif ini akan ditularkan lagi kepada anak sehingga permasalahan tidak akan bisa diselesaikan dan terus berkelanjutan hingga anak cucu.
3. Pola asuh otoritatif
Orang tua otoritatif yaitu orang tua yang memberikan kebebasan kepada anak namun orang tua tetap memberikan bimbingan dan pengarahan kepada anak. Orang tua otoritatif akan lebih memberikan pengertian dan arahan terhadap apa yang dilakukan anak.
Beberapa ciri orang tua otoritatif
a. Orang tua bersikap objektif, perhatian dan memiliki kontrol yang baik kepada anak.
b. Orang tua lebih sering berdialog dengan anak termasuk dalam membuat kesepakatan keluarga.
c. Orang tua akan menjawab pertanyaan anak dengan bijak dan lebih terbuka.
d. Orangtua cenderung menganggap sederajat hak dan kewajiban anak dibanding dirinya
e. Orang tua akan lebih bersikap hangat dan penuh perhatian kepada anak.
Beberapa dampak orang tua otoritatif kepada anak
a. Anak akan lebih bahagia
b. Memiliki kepercayaan diri yang baik
c. Anak akan memiliki keinginan untuk berprestasi dan bisa berkomunikasi dengan baik
d. Anak tidak mudah rendah diri
e. Anak akan memiliki jiwa besar
f. Anak akan lebih mandiri dan kreatif
Orang tua otoritatif akan mampu melahirkan generasi yang tangguh dan kuat. Potensi anak akan bisa berkembang dengan baik dikarenakan pemberian pengarahan yang baik dari orang tua.
Dalam mendidik anak dan mengasuh anak, hendaknya para orang tua harus bersikap lebih arif dan bijaksana. Orang tua sebaiknya bisa mengkombinasikan ketiga pola asuh tersebut dengan baik. Kapan orang tua harus tegas dan kapan orang tua harus berlemah lembut kepada anak. Sebaiknya orang tua tidak terlalu ekstrim pada salah satu pola asuh tersebut.
0 Response to "3 Tipe Pola Asuh Kepada Anak"
Post a Comment