Tips Mengatasi dan Mendidik Anak Manja
Semua orang tua pasti berkeinginan anaknya tumbuh menjadi anak yang mandiri. Karena anak yang mandiri akan membuat bangga dan tentunya tidak akan membuat orang tua repot. Anak yang mandiri cenderung akan banyak membantu dan meringankan pekerjaan orang tua.
Salah satu contoh hal yang bisa kita rasakan yaitu ketika anak memasuki bangku sekolah. Anak yang sudah memiliki kemandirian yang baik tentunya akan lebih mudah untuk ditinggal tanpa kita harus menemaninya di sekolah. Hal ini akan sangat berbeda ketika anak belum memiliki sikap mandiri. Anak yang belum mandiri pasti akan meminta orang tuanya untuk menemaninya di sekolah.
Cara yang paling mudah untuk melihat kemandirian anak yaitu dengan melihat tingkah laku anak, bentuk emosional anak dan sosialisasi anak. Salah satu contoh untuk mengetes kemandirian anak yaitu ketika anak memasuki bangku sekolah. Beberapa anak yang sudah memiliki jiwa kemandirian akan lebih siap untuk ditinggal tanpa ditemani oleh orang tuanya. Selain itu kemampuan anak bersosialisasi dengan cepat juga merupakan salah satu indikator kemandirian anak.
Beberapa hal yang kadang belum dipahami oleh para orang tua adalah tentang indikator-indikator anak mandiri sesuai dengan usianya. Pada hal ini sangat penting sebagai acuan untuk mengetahui perkembangan kemandirian anak. Dengan mengetahui acuan dasarnya ini maka kita akan bisa memperhatikan segala perubahan perilaku anak hingga ke hal yang sepele atau sederhana.
Menurut Berk (2005) anak yang mandiri bisa dilihat sejak anak usia 2 tahun hingga anak umur 6 tahun. Untuk anak usia 2 tahun sudah mulai bisa melepas dan memakai bajunya sendiri tanpa bantuan orang lain (Baju sederhana). Saat umur anak 3 tahun anak sudah mulai bisa buang air kecil sendiri ke toilet. Ketika anak memasuki usia 4-5 tahun anak sudah melepas dan berpakaian sendiri. Selain itu anak juga sudah bisa menggunakan sendoknya ketika makan. Dan masih banyak lagi indikator-indikator yang lain semestinya sudah dikuasai anak sesuai dengan usia anak.
Beberapa kesalahan yang biasanya dilakukan orang tua adalah sering melayani anak untuk menyelesaikan keperluannya. Metode melayani inilah yang nantinya akan membuat anak cenderung manja dan enggan mandiri dikarenakan terbiasa di suapi. Hal ini bisa terjadi dikarenakan orang tua cenderung merasa khawatir atau pencemas dengan anak. Entah itu tidak beres, berantakan, terlalu lama dan lain sebagainya, sehingga orang tua akan mengambil jalan pintas yaitu melayani anak biar semuanya cepat terselesaikan.
Nah berikut ini adalah tips untuk mengatasi anak yang sudah terlanjur manja dan tidak mau mandiri
1. Menjaga kekompakan
Kekompakan keluarga sangat penting dilakukan, terutama sang pengasuh anak. Karena bisa saja anak diasuh oleh tidak kita saja sebagai orang tua, bisa saja kakek nenek, saudara ataupun baby sitter. Kondisikan bahwa perlakuan kepada anak harus sama dimasing-masing pengasuh. Tidak boleh ada yang memanjakan anak secara berlebihan. Sebaiknya orang tua anak sebagai pusat kendali bagaimana metode yang akan digunakan dalam membangun kemandirian anak.
2. Menjaga kesabaran
Para orang tua sebaiknya mulai bersabar terutama ketika anak melakukan aktivitasnya dalam tempo yang lumayan lama. Tunggulah hingga anak bisa menyelesaikan masalahnya sendiri dan jangan memarahi anak ketika anak tidak mampu menyelesaikan masalahnya.
3. Berkomunikasi dengan anak
Sebaiknya orang tua harus bisa menjalin komunikasi dengan anak secara baik. Hal yang mesti bisa dilakukan orang tua yaitu memberikan motivasi dan arahan kepada anak. Gunakanlah bahasa-bahasa yang terkesan menyuruh dengan gaya bahasa lainnya namun bisa memotivasi anak. Sebagai contoh misalnya "Ayo siapa yang paling cepat memakai sepatu, Ayah atau Kakak?" Padahal tujuan kita adalah agar anak mau memakai sepatunya sendiri.
4. Harus istiqomah
Konsisten atau istiqomah harus ada dalam diri orang tua. Terutama ketika anak sudah merasa bosan, anak merasa tidak mampu, anak cepat putus asa, anak tidak mau melakukan dan lain sebagainya. Orang tua harus kreatif dan cerdas sehingga anak akhirnya mau melakukannya sendiri.
5. Memberikan penghargaan
Salah satu hal yang mesti dilakukan yaitu memberikan apresiasi kepada anak atas jerih payahnya. Salah satu contoh penghargaan sederhana yang bisa kita berikan yaitu ciuman ataupun pelukan. Hadiah-hadiah yang lain juga bisa kita berikan sesuai dengan prestasi anak.
Perlu digaris bawahi bahwa menyuruh anak melakukan sendiri yang menjadi kebutuhannya bukan berarti orang tua tidak sayang kepada anak. Akan tetapi hal tersebut merupakan bentuk kasih sayang orang tua yang sesungguhnya. Tapi perlu diingat juga bahwa tidak boleh ada kekerasan dan pemaksaan kepada anak.
Salah satu contoh hal yang bisa kita rasakan yaitu ketika anak memasuki bangku sekolah. Anak yang sudah memiliki kemandirian yang baik tentunya akan lebih mudah untuk ditinggal tanpa kita harus menemaninya di sekolah. Hal ini akan sangat berbeda ketika anak belum memiliki sikap mandiri. Anak yang belum mandiri pasti akan meminta orang tuanya untuk menemaninya di sekolah.
Cara yang paling mudah untuk melihat kemandirian anak yaitu dengan melihat tingkah laku anak, bentuk emosional anak dan sosialisasi anak. Salah satu contoh untuk mengetes kemandirian anak yaitu ketika anak memasuki bangku sekolah. Beberapa anak yang sudah memiliki jiwa kemandirian akan lebih siap untuk ditinggal tanpa ditemani oleh orang tuanya. Selain itu kemampuan anak bersosialisasi dengan cepat juga merupakan salah satu indikator kemandirian anak.
Beberapa hal yang kadang belum dipahami oleh para orang tua adalah tentang indikator-indikator anak mandiri sesuai dengan usianya. Pada hal ini sangat penting sebagai acuan untuk mengetahui perkembangan kemandirian anak. Dengan mengetahui acuan dasarnya ini maka kita akan bisa memperhatikan segala perubahan perilaku anak hingga ke hal yang sepele atau sederhana.
Menurut Berk (2005) anak yang mandiri bisa dilihat sejak anak usia 2 tahun hingga anak umur 6 tahun. Untuk anak usia 2 tahun sudah mulai bisa melepas dan memakai bajunya sendiri tanpa bantuan orang lain (Baju sederhana). Saat umur anak 3 tahun anak sudah mulai bisa buang air kecil sendiri ke toilet. Ketika anak memasuki usia 4-5 tahun anak sudah melepas dan berpakaian sendiri. Selain itu anak juga sudah bisa menggunakan sendoknya ketika makan. Dan masih banyak lagi indikator-indikator yang lain semestinya sudah dikuasai anak sesuai dengan usia anak.
Beberapa kesalahan yang biasanya dilakukan orang tua adalah sering melayani anak untuk menyelesaikan keperluannya. Metode melayani inilah yang nantinya akan membuat anak cenderung manja dan enggan mandiri dikarenakan terbiasa di suapi. Hal ini bisa terjadi dikarenakan orang tua cenderung merasa khawatir atau pencemas dengan anak. Entah itu tidak beres, berantakan, terlalu lama dan lain sebagainya, sehingga orang tua akan mengambil jalan pintas yaitu melayani anak biar semuanya cepat terselesaikan.
Nah berikut ini adalah tips untuk mengatasi anak yang sudah terlanjur manja dan tidak mau mandiri
1. Menjaga kekompakan
Kekompakan keluarga sangat penting dilakukan, terutama sang pengasuh anak. Karena bisa saja anak diasuh oleh tidak kita saja sebagai orang tua, bisa saja kakek nenek, saudara ataupun baby sitter. Kondisikan bahwa perlakuan kepada anak harus sama dimasing-masing pengasuh. Tidak boleh ada yang memanjakan anak secara berlebihan. Sebaiknya orang tua anak sebagai pusat kendali bagaimana metode yang akan digunakan dalam membangun kemandirian anak.
2. Menjaga kesabaran
Para orang tua sebaiknya mulai bersabar terutama ketika anak melakukan aktivitasnya dalam tempo yang lumayan lama. Tunggulah hingga anak bisa menyelesaikan masalahnya sendiri dan jangan memarahi anak ketika anak tidak mampu menyelesaikan masalahnya.
3. Berkomunikasi dengan anak
Sebaiknya orang tua harus bisa menjalin komunikasi dengan anak secara baik. Hal yang mesti bisa dilakukan orang tua yaitu memberikan motivasi dan arahan kepada anak. Gunakanlah bahasa-bahasa yang terkesan menyuruh dengan gaya bahasa lainnya namun bisa memotivasi anak. Sebagai contoh misalnya "Ayo siapa yang paling cepat memakai sepatu, Ayah atau Kakak?" Padahal tujuan kita adalah agar anak mau memakai sepatunya sendiri.
4. Harus istiqomah
Konsisten atau istiqomah harus ada dalam diri orang tua. Terutama ketika anak sudah merasa bosan, anak merasa tidak mampu, anak cepat putus asa, anak tidak mau melakukan dan lain sebagainya. Orang tua harus kreatif dan cerdas sehingga anak akhirnya mau melakukannya sendiri.
5. Memberikan penghargaan
Salah satu hal yang mesti dilakukan yaitu memberikan apresiasi kepada anak atas jerih payahnya. Salah satu contoh penghargaan sederhana yang bisa kita berikan yaitu ciuman ataupun pelukan. Hadiah-hadiah yang lain juga bisa kita berikan sesuai dengan prestasi anak.
Perlu digaris bawahi bahwa menyuruh anak melakukan sendiri yang menjadi kebutuhannya bukan berarti orang tua tidak sayang kepada anak. Akan tetapi hal tersebut merupakan bentuk kasih sayang orang tua yang sesungguhnya. Tapi perlu diingat juga bahwa tidak boleh ada kekerasan dan pemaksaan kepada anak.
0 Response to "Tips Mengatasi dan Mendidik Anak Manja"
Post a Comment