Deteksi Gangguan Pertumbuhan Balita
Gangguan pertumbuhan balita bisa saja dialami setiap anak. Maka dari itu setiap orang tua harus peka terhadap perkembangan dan pertumbuhan balitanya. Banyak cara dan tips mudah untuk mendeteksi gangguan pertumbuhan pada putra-putri kita yang layak untuk diketahui para orang tua terutama Bunda.
Gangguan pertumbuhan bayi sangat berpeluang terjadi dikarenakan fenomena jaman sekarang yang semuanya serba instan terutama makanan. Makanan merupakan salah satu faktor penting yang mempengaruhi perkembangan dan pertumbuhan balita baik itu sejak bayi masih di dalam kandungan. Tidak berhati-hati dalam memilih makanan meningkatkan resiko kelainan pada balita kita.
Beberapa contoh bahan makanan yang berbahaya antara lain MSG atau biasa disebut dengan mecin, boraks, bahan pengawet sintetis, formalin, sakarin, siklamat dan lain sebagainya. Bahan-bahan di atas sangat rentan tercampur ke dalam makanan apalagi yang suka jajan sembarangan. Jika hal ini dikonsumsi terus menerus maka bisa merugikan kesehatan tubuh terutama sang balita.
Secara keseluruhan setiap perkembangan bayi tidak ada perbedaan indikator karena memang tolok ukur yang digunakan rata-rata sama. Berikut ini adalah beberapa cara untuk mendeteksi gangguan pertumbuhan bayi sejak dini yang bisa kita terapkan dalam keluarga kita
1. Pola tidur balita
Pola tidur balita yang tidak teratur merupakan salah satu pertanda bahwa balita mengalami gangguan pertumbuhan. Pada bayi di bulan awal akan tidur kurang lebih 13 hingga 16 jam dalam sehari dengan pola yang belum teratur. Namun ketika memasuki usia 4 hingga 6 bulan, si bayi harus sudah bisa menemukan pola tidur yang teratur dan bayi bisa tidur sepanjang malam.
Bagi bayi yang mengalami gangguan pertumbuhan akan mengalami inkonsistensi pola tidur dan tidak bisa tidur sendirian. Apabila pola tidur bayi tidak teratur maka bayi harus diawasi. Perhatikan apakah bayi mengalami Sleep Apnea atau tidak. Sleep Apnea yaitu napas terhenti. Selain itu perhatikan juga aktivitas si kecil ketika siang harinya. Karena biasanya hal ini akan berkaitan ketika malam harinya.
2. Pola makan balita
Gangguan pertumbuhan bisa jadi disebabkan karena pola makan yang tidak teratur. Pola makan yang tidak teratur akan mengakibatkan berat badan yang tidak ideal. Selain itu pola makan anak yang tidak teratur akan membuat asupan nutrisi ke tubuh menjadi berkurang sehingga akan mengakibatkan perkembangan organ-organ penting menjadi terhambat. Oleh karena itu waspadai ketika balita menjadi susah dan malas makan.
3. Balita sering rewel dan menangis
Hal yang bisa dilakukan bayi sebelum berbicara yaitu menangis. Menangis adalah salah satu bentuk komunikasi yang diberikan bayi. Bisa jadi bayi merasa lapar, pipis, mengantuk dan lain sebagainya. Namun apabila bayi lebih sering rewel dan menangis ketika sudah dipenuhi kebutuhannya maka perlu diwaspadai, karena bisa jadi si bayi mengalami gangguan.
4. Balita jarang bersuara
Hal yang perlu diwaspadai adalah ketika bayi sudah memasuki usia 6 bulan namun bayi tidak mengeluarkan suara atau bayi malah berhenti mengoceh. Periksa lebih lanjut karena bisa jadi si bayi mengalami gangguan pendengaran ataupun mengalami keterlambatan bahasa.
5. Balita tidak tertarik dengan mainan
Salah satu respon yang muncul ketika bayi melihat benda-benda di sekitarnya adalah menunjukkan ketertarikannya terhadap benda tersebut. Biasanya bayi akan mengeksplorasi lebih jauh benda di sekelilingnya. Namun apabila bayi tidak tertarik ketika kita beri mainan maka bayi perlu diwaspadai. Kurang lebih usia 2-4 bulan bayi sudah mulai bisa menunjukkan minatnya terhadap benda-benda atau mainan di sekitarnya.
6. Tidak ada kontak mata
Waspadai ketika bayi sudah berusia 3 bulan namun tidak memberikan kontak mata baik itu kepada ibunya. Karena bayi usia 6 hingga 8 minggu sudah mulai memberikan tatapan mata terutama kepada ibunya. Kontak mata anak memberikan tanda bahwa perkembangan otaknya berkembang dengan baik. Jikalau bayi usia 3 bulan belum bisa memberikan kontak mata maka perlu dicek karena bisa jadi bayi memiliki masalah dengan penglihatannya.
Gangguan pertumbuhan bisa saja menimpa siapa saja. Maka dari itu, berhati-hatilah dalam menjaga pola hidup kita terutama pola hidup dalam keluarga. Terapkan pola hidup sehat agar keluarga kita terjaga dari penyakit yang bisa menghambat pertumbuhan bayi. Konsumsilah makanan-makanan yang menyehatkan dan banyaklah berolah raga.
Gangguan pertumbuhan bayi sangat berpeluang terjadi dikarenakan fenomena jaman sekarang yang semuanya serba instan terutama makanan. Makanan merupakan salah satu faktor penting yang mempengaruhi perkembangan dan pertumbuhan balita baik itu sejak bayi masih di dalam kandungan. Tidak berhati-hati dalam memilih makanan meningkatkan resiko kelainan pada balita kita.
Beberapa contoh bahan makanan yang berbahaya antara lain MSG atau biasa disebut dengan mecin, boraks, bahan pengawet sintetis, formalin, sakarin, siklamat dan lain sebagainya. Bahan-bahan di atas sangat rentan tercampur ke dalam makanan apalagi yang suka jajan sembarangan. Jika hal ini dikonsumsi terus menerus maka bisa merugikan kesehatan tubuh terutama sang balita.
Secara keseluruhan setiap perkembangan bayi tidak ada perbedaan indikator karena memang tolok ukur yang digunakan rata-rata sama. Berikut ini adalah beberapa cara untuk mendeteksi gangguan pertumbuhan bayi sejak dini yang bisa kita terapkan dalam keluarga kita
1. Pola tidur balita
Pola tidur balita yang tidak teratur merupakan salah satu pertanda bahwa balita mengalami gangguan pertumbuhan. Pada bayi di bulan awal akan tidur kurang lebih 13 hingga 16 jam dalam sehari dengan pola yang belum teratur. Namun ketika memasuki usia 4 hingga 6 bulan, si bayi harus sudah bisa menemukan pola tidur yang teratur dan bayi bisa tidur sepanjang malam.
Bagi bayi yang mengalami gangguan pertumbuhan akan mengalami inkonsistensi pola tidur dan tidak bisa tidur sendirian. Apabila pola tidur bayi tidak teratur maka bayi harus diawasi. Perhatikan apakah bayi mengalami Sleep Apnea atau tidak. Sleep Apnea yaitu napas terhenti. Selain itu perhatikan juga aktivitas si kecil ketika siang harinya. Karena biasanya hal ini akan berkaitan ketika malam harinya.
2. Pola makan balita
Gangguan pertumbuhan bisa jadi disebabkan karena pola makan yang tidak teratur. Pola makan yang tidak teratur akan mengakibatkan berat badan yang tidak ideal. Selain itu pola makan anak yang tidak teratur akan membuat asupan nutrisi ke tubuh menjadi berkurang sehingga akan mengakibatkan perkembangan organ-organ penting menjadi terhambat. Oleh karena itu waspadai ketika balita menjadi susah dan malas makan.
3. Balita sering rewel dan menangis
Hal yang bisa dilakukan bayi sebelum berbicara yaitu menangis. Menangis adalah salah satu bentuk komunikasi yang diberikan bayi. Bisa jadi bayi merasa lapar, pipis, mengantuk dan lain sebagainya. Namun apabila bayi lebih sering rewel dan menangis ketika sudah dipenuhi kebutuhannya maka perlu diwaspadai, karena bisa jadi si bayi mengalami gangguan.
4. Balita jarang bersuara
Hal yang perlu diwaspadai adalah ketika bayi sudah memasuki usia 6 bulan namun bayi tidak mengeluarkan suara atau bayi malah berhenti mengoceh. Periksa lebih lanjut karena bisa jadi si bayi mengalami gangguan pendengaran ataupun mengalami keterlambatan bahasa.
5. Balita tidak tertarik dengan mainan
Salah satu respon yang muncul ketika bayi melihat benda-benda di sekitarnya adalah menunjukkan ketertarikannya terhadap benda tersebut. Biasanya bayi akan mengeksplorasi lebih jauh benda di sekelilingnya. Namun apabila bayi tidak tertarik ketika kita beri mainan maka bayi perlu diwaspadai. Kurang lebih usia 2-4 bulan bayi sudah mulai bisa menunjukkan minatnya terhadap benda-benda atau mainan di sekitarnya.
6. Tidak ada kontak mata
Waspadai ketika bayi sudah berusia 3 bulan namun tidak memberikan kontak mata baik itu kepada ibunya. Karena bayi usia 6 hingga 8 minggu sudah mulai memberikan tatapan mata terutama kepada ibunya. Kontak mata anak memberikan tanda bahwa perkembangan otaknya berkembang dengan baik. Jikalau bayi usia 3 bulan belum bisa memberikan kontak mata maka perlu dicek karena bisa jadi bayi memiliki masalah dengan penglihatannya.
Gangguan pertumbuhan bisa saja menimpa siapa saja. Maka dari itu, berhati-hatilah dalam menjaga pola hidup kita terutama pola hidup dalam keluarga. Terapkan pola hidup sehat agar keluarga kita terjaga dari penyakit yang bisa menghambat pertumbuhan bayi. Konsumsilah makanan-makanan yang menyehatkan dan banyaklah berolah raga.
0 Response to "Deteksi Gangguan Pertumbuhan Balita"
Post a Comment