Kesalahan Orang Tua Dalam Mendidik Anak Mandiri
Banyak hal yang menyebabkan anak tidak mandiri. Salah satunya adalah sikap orang tua yang sering memanjakan anak. Memanjakan ini terkadang dianggap sebagai wujud rasa sayang orang tua kepada anak. Namun sebenarnya memanjakan merupakan hal yang bisa mematikan kemandirian sang buah hati.
Oleh karena itu agar tidak salah dalam mendidik anak mandiri dibutuhkan pengetahuan bagi para bunda bagaimana cara mengasuh sang balita dengan cara yang benar. Banyak hal-hal sederhana yang mesti kita pahami, apakah tergolong memanjakan anak atau cenderung sangat baik untuk membangun jiwa mandirinya.
Contoh hal kecil yang biasa ada dalam keseharian kita yaitu terlalu seringnya membantu keperluan sang kecil. Misalnya ketika anak merasa lapar, hal yang biasa dilakukan orang tua yaitu menyuapi anak padahal anak sudah besar. Beberapa alasan yang sering terlintas adalah anak kan masih kecil, kalau tidak disuapi malah akan membuat nasi berantakan kemana-mana. Dan lintasan seperti inilah yang bisa muncul dalam aktivitas lainnya sehingga ada sesuatu yang mengharuskan orang tua ikut menyelesaikan persoalan anak, entah itu ketika anak meminta air minum, anak pipis, anak mandi dan hal-hal sederhana lainnya.
Campur tangan orang tua terhadap kebutuhan anak yang berlebihan malah akan membuat sang buah hati tidak bisa mandiri. Hal ini bisa terjadi karena anak tidak terbiasa untuk menghadapi masalah karena sudah diselesaikan orang tuanya.
Contoh lain kebiasaan dalam keluarga yang tidak mendidik jiwa mandiri anak yaitu mengabulkan segala permintaan putra-putri kita. Segala fasilitas yang dibutuhkan anak dengan mudah kita berikan kepadanya. Entah itu handphone, kendaraan bermotor, laptop/komputer dan lain sebagainya.
Keadaan seperti ini akan semakin mudah kita temui terhadap keluarga yang mana dua-duanya meniti karier di luar dengan alasan kebutuhan. Karena orang tua memahami bahwa kebutuhan sandang, pangan dan papan merupakan hal penting sehingga segala kebutuhan anak harus dipenuhi. Dengan mudahnya orang tua mengabulkan kemauan putra-putrinya. Orang tua beranggapan bahwa ia berkeinginan agar anaknya tidak merasakan susah seperti yang pernah dialami waktu dulu di masanya.
Sebenarnya ada banyak cara sederhana yang bisa kita terapkan dalam keluarga kita untuk melatih anak mandiri sejak usia dini.
Sebagai contoh untuk menghidupkan kemandirian balita sejak dini yaitu dengan memberikan sistim reward dalam aktivitas positifnya. Berilah poin ketika anak bisa melakukan kegiatannya sendiri. Ketika poin anak sudah banyak maka si anak bisa menukarkannya untuk mendapatkan hadiah sesuai dengan kesepakatan. Hal ini tentunya akan lebih membangun jiwa kemandiriannya daripada langsung memberikan segala kebutuhan yang diperlukannya.
Beberapa contoh di atas bisa dijadikan cerminan dalam kehidupan keluarga kita. Hal-hal sederhana seperti inilah yang mesti di cermati orang tua, apakah termasuk pola mendidik yang membangun atau tidak. Untuk penyebab anak tidak bisa mandiri lainnya maka bisa dilihat artikel sebelumnya tentang 5 Penyebab anak susah mandiri sejak kecil.
Ada sebuah pepatah bijak yang berbunyi, "Bisa karena terbiasa". Pepatah ini mengajarkan kepada kita bahwa kita bisa karena memang terbiasa, begitu juga dengan anak. Jika menginginkan anak bisa makan sendiri maka kita juga harus membiasakan anak untuk menyelesaikan kebutuhannya sendiri. Hal yang hendaknya dilakukan orang tua yaitu cukup mengawasi dan mengarahkannya ketika anak melakukan kesalahan. Berikan semangat agar anak tetap mau mencobanya kembali.
Sesungguhnya anak adalah hasil didikan kita. Ketika anak tidak berhasil sesuai harapan kita maka yang harus menjadi bahan evaluasi adalah metode pendidikan yang kita berikan kepada buah hati kita. Jadi bukan serta merta kesalahan anak. Karena buah hati kita hanyalah meniru apa yang ada di sekitarnya. Agar mendidik anak mandiri bisa berhasil dengan baik maka berikanlah kesempatan pada anak untuk melakukan kegiatannya sejak dini dan senantiasa tingkatkan pengetahuan kita bagaimana parenting yang benar.
Oleh karena itu agar tidak salah dalam mendidik anak mandiri dibutuhkan pengetahuan bagi para bunda bagaimana cara mengasuh sang balita dengan cara yang benar. Banyak hal-hal sederhana yang mesti kita pahami, apakah tergolong memanjakan anak atau cenderung sangat baik untuk membangun jiwa mandirinya.
Contoh hal kecil yang biasa ada dalam keseharian kita yaitu terlalu seringnya membantu keperluan sang kecil. Misalnya ketika anak merasa lapar, hal yang biasa dilakukan orang tua yaitu menyuapi anak padahal anak sudah besar. Beberapa alasan yang sering terlintas adalah anak kan masih kecil, kalau tidak disuapi malah akan membuat nasi berantakan kemana-mana. Dan lintasan seperti inilah yang bisa muncul dalam aktivitas lainnya sehingga ada sesuatu yang mengharuskan orang tua ikut menyelesaikan persoalan anak, entah itu ketika anak meminta air minum, anak pipis, anak mandi dan hal-hal sederhana lainnya.
Campur tangan orang tua terhadap kebutuhan anak yang berlebihan malah akan membuat sang buah hati tidak bisa mandiri. Hal ini bisa terjadi karena anak tidak terbiasa untuk menghadapi masalah karena sudah diselesaikan orang tuanya.
Contoh lain kebiasaan dalam keluarga yang tidak mendidik jiwa mandiri anak yaitu mengabulkan segala permintaan putra-putri kita. Segala fasilitas yang dibutuhkan anak dengan mudah kita berikan kepadanya. Entah itu handphone, kendaraan bermotor, laptop/komputer dan lain sebagainya.
Keadaan seperti ini akan semakin mudah kita temui terhadap keluarga yang mana dua-duanya meniti karier di luar dengan alasan kebutuhan. Karena orang tua memahami bahwa kebutuhan sandang, pangan dan papan merupakan hal penting sehingga segala kebutuhan anak harus dipenuhi. Dengan mudahnya orang tua mengabulkan kemauan putra-putrinya. Orang tua beranggapan bahwa ia berkeinginan agar anaknya tidak merasakan susah seperti yang pernah dialami waktu dulu di masanya.
Sebenarnya ada banyak cara sederhana yang bisa kita terapkan dalam keluarga kita untuk melatih anak mandiri sejak usia dini.
Sebagai contoh untuk menghidupkan kemandirian balita sejak dini yaitu dengan memberikan sistim reward dalam aktivitas positifnya. Berilah poin ketika anak bisa melakukan kegiatannya sendiri. Ketika poin anak sudah banyak maka si anak bisa menukarkannya untuk mendapatkan hadiah sesuai dengan kesepakatan. Hal ini tentunya akan lebih membangun jiwa kemandiriannya daripada langsung memberikan segala kebutuhan yang diperlukannya.
Beberapa contoh di atas bisa dijadikan cerminan dalam kehidupan keluarga kita. Hal-hal sederhana seperti inilah yang mesti di cermati orang tua, apakah termasuk pola mendidik yang membangun atau tidak. Untuk penyebab anak tidak bisa mandiri lainnya maka bisa dilihat artikel sebelumnya tentang 5 Penyebab anak susah mandiri sejak kecil.
Ada sebuah pepatah bijak yang berbunyi, "Bisa karena terbiasa". Pepatah ini mengajarkan kepada kita bahwa kita bisa karena memang terbiasa, begitu juga dengan anak. Jika menginginkan anak bisa makan sendiri maka kita juga harus membiasakan anak untuk menyelesaikan kebutuhannya sendiri. Hal yang hendaknya dilakukan orang tua yaitu cukup mengawasi dan mengarahkannya ketika anak melakukan kesalahan. Berikan semangat agar anak tetap mau mencobanya kembali.
Sesungguhnya anak adalah hasil didikan kita. Ketika anak tidak berhasil sesuai harapan kita maka yang harus menjadi bahan evaluasi adalah metode pendidikan yang kita berikan kepada buah hati kita. Jadi bukan serta merta kesalahan anak. Karena buah hati kita hanyalah meniru apa yang ada di sekitarnya. Agar mendidik anak mandiri bisa berhasil dengan baik maka berikanlah kesempatan pada anak untuk melakukan kegiatannya sejak dini dan senantiasa tingkatkan pengetahuan kita bagaimana parenting yang benar.
0 Response to "Kesalahan Orang Tua Dalam Mendidik Anak Mandiri"
Post a Comment