PR Matematika yang Menjadi Perbincangan Terbaru Sosial Media
Di dunia maya khususnya Sosial media yaitu Facebook sedang terjadi kehebohan yang luar biasa. Sejumlah komentar sempat masuk dalam akunnya yaitu Muhammad Erfas Maulana. Dalam akun tersebut sempat mengunggah PR matematika adiknya yang diberi nilai 20 oleh gurunya, padahal jawaban yang diberikan sesuai dengan pertanyaan yang diberikan oleh guru. Yang menjadi perdebatan seru adalah perbedaan konsep dalam menjawab PR matematika.
Semula adiknya Erfas meminta bantuan dirinya untuk menjawab PR matematika dari sekolahnya yang saat itu sedang duduk dibangku kelas 2 sekolah dasar. Salah satu pertanyaannya adalah 4+4+4+4+4+4=.....=....
untuk mahasiswa seukuran Erfas tentunya hal tersebut sangatlah mudah untuk dikerjakan dan pasti hasilnya benar.
Erfas tentunya mengajari adiknya dengan jawaban 4+4+4+4+4+4=4X6=24. Namun apa yang terjadi kemudian, sang guru ternyata memberikan nilai salah pada PR matematika anak tersebut. Hasil sama akan tetapi proses pengerjaan yang berbeda. Hal inilah yang kemudian membuat heboh dunia maya. Mana pengerjaan jawaban yang benar?
Dari beberapa komentar yang masuk dalam akunnya, ada yang pro dan kontra. Beberapa komentar antara lain
"Benar gurunya. Itu konsep. Maaf, hanya ingin meluruskan saja," balas Ghorizah Tyas.
"Wah benar fas...jadi kasihan adikmu fas, cuma gara-gara hal kecil toh sebenarnya itu sama lho, eh di salahin ik, ijin berbagi ya fas," respon Gilang Widya Permana.
Erfas pun merespon, "Bukankah sama saja Ghorizah Tyas? Konsep yang bagaimana? Soalnya saja kayak begini, bukankah harusnya bebas dimana meletakkan angka? Apakah siswa-siswi Indonesia tidak boleh kreatif mengerjakan suatu masalah? Misal, bila kita ingin ke pasar johar, anda mau naik mobil atau pun motor kan bebas yg penting sampai pasar johar. Terima kasih. Mohon maaf."
Namun ada juga yang berkomentar netral, tidak menilai jawaban siapa yang benar. "Kalau menurutku sih sakjane keduanya sama. Hanya saja bagi yg mengambil jurusan matematika lebih paham maksudnya fas dan mereka pasti hendak menanamkan sesuatu ke siswa. Tapi Kalau pendapatku harusnya kedua jawaban mesti dibenarkan toh masih kecil juga belum paham esensi mengapa harus 4x5 bukan 5x4," komentar Roqy Heydar
Dari kejadian di atas banyak sekali pelajaran yang bisa diambil hikmahnya, baik itu guru itu sendiri ataupun pihak siswa. Semoga hal ini akan menjadi perhatian Pemerintah dan tidak menjadikan kejadian yang berulang. Pasalnya siswa tersebut jangan sampai menjadi kebingungan dalam menerapkan konsep menjawab persoalan. Sang guru juga harus bisa menjelaskan dengan baik konsep matematika yang benar.
Pelajaran Matematika memang bagi sebagian siswa menjadi momok yang menakutkan bagi anak-anak. Maka dari itu pelajaran Matematika harus dibuat semenarik mungkin agar anak paham tentang konsep matematika yang benar. Tapi untuk anak-anak usia dini harus berhati-hati dalam mengajarkan Calistung. Untuk Bahaya calistung anak usia dini bisa dibaca Bahaya Mengajarkan Calistung untuk Anak usia Dini. Sedangkan pelajaran Matematika agar menarik bisa dibaca dalam artikel Agar Pelajaran Matematika Menjadi Menarik.
Semula adiknya Erfas meminta bantuan dirinya untuk menjawab PR matematika dari sekolahnya yang saat itu sedang duduk dibangku kelas 2 sekolah dasar. Salah satu pertanyaannya adalah 4+4+4+4+4+4=.....=....
untuk mahasiswa seukuran Erfas tentunya hal tersebut sangatlah mudah untuk dikerjakan dan pasti hasilnya benar.
Erfas tentunya mengajari adiknya dengan jawaban 4+4+4+4+4+4=4X6=24. Namun apa yang terjadi kemudian, sang guru ternyata memberikan nilai salah pada PR matematika anak tersebut. Hasil sama akan tetapi proses pengerjaan yang berbeda. Hal inilah yang kemudian membuat heboh dunia maya. Mana pengerjaan jawaban yang benar?
Dari beberapa komentar yang masuk dalam akunnya, ada yang pro dan kontra. Beberapa komentar antara lain
"Benar gurunya. Itu konsep. Maaf, hanya ingin meluruskan saja," balas Ghorizah Tyas.
"Wah benar fas...jadi kasihan adikmu fas, cuma gara-gara hal kecil toh sebenarnya itu sama lho, eh di salahin ik, ijin berbagi ya fas," respon Gilang Widya Permana.
Erfas pun merespon, "Bukankah sama saja Ghorizah Tyas? Konsep yang bagaimana? Soalnya saja kayak begini, bukankah harusnya bebas dimana meletakkan angka? Apakah siswa-siswi Indonesia tidak boleh kreatif mengerjakan suatu masalah? Misal, bila kita ingin ke pasar johar, anda mau naik mobil atau pun motor kan bebas yg penting sampai pasar johar. Terima kasih. Mohon maaf."
Namun ada juga yang berkomentar netral, tidak menilai jawaban siapa yang benar. "Kalau menurutku sih sakjane keduanya sama. Hanya saja bagi yg mengambil jurusan matematika lebih paham maksudnya fas dan mereka pasti hendak menanamkan sesuatu ke siswa. Tapi Kalau pendapatku harusnya kedua jawaban mesti dibenarkan toh masih kecil juga belum paham esensi mengapa harus 4x5 bukan 5x4," komentar Roqy Heydar
Dari kejadian di atas banyak sekali pelajaran yang bisa diambil hikmahnya, baik itu guru itu sendiri ataupun pihak siswa. Semoga hal ini akan menjadi perhatian Pemerintah dan tidak menjadikan kejadian yang berulang. Pasalnya siswa tersebut jangan sampai menjadi kebingungan dalam menerapkan konsep menjawab persoalan. Sang guru juga harus bisa menjelaskan dengan baik konsep matematika yang benar.
Pelajaran Matematika memang bagi sebagian siswa menjadi momok yang menakutkan bagi anak-anak. Maka dari itu pelajaran Matematika harus dibuat semenarik mungkin agar anak paham tentang konsep matematika yang benar. Tapi untuk anak-anak usia dini harus berhati-hati dalam mengajarkan Calistung. Untuk Bahaya calistung anak usia dini bisa dibaca Bahaya Mengajarkan Calistung untuk Anak usia Dini. Sedangkan pelajaran Matematika agar menarik bisa dibaca dalam artikel Agar Pelajaran Matematika Menjadi Menarik.
0 Response to "PR Matematika yang Menjadi Perbincangan Terbaru Sosial Media"
Post a Comment