Mendidik Anak Hebat Kewajiban Orang Tua
Mendidik anak hebat merupakan impian setiap orang tua. Karena anak-anak yang hebat akan membuat bangga khususnya keluarga. Mendidik anak merupakan kewajiban orang tua dan menjadi tanggung jawab antara ayah dan ibu. Keberhasilan dalam mendidik anak hebat tergantung seberapa besar peran orang tua dalam memberikan pola asuh dan dukungan terhadap anak, terutama keadaan lingkungan anak.
Untuk mendidik anak hebat belum tentu harus menyekolahkan anak hingga ke level perguruan tinggi kemudian terus mendapatkan pekerjaan dengan gaji besar. Akan tetapi hal tersebut memang perlu tapi yang paling penting adalah bagaimana agar si anak mampu tumbuh dewasa dengan tetap memiliki sikap berbakti kepada orang tua. Karena gaji besar belum menjadi jaminan anak akan menjadi hebat, tetapi anak yang berbakti kepada orang tua akan lebih membuat hati orang tua menjadi bahagia.
Ada sebuah ilustrasi sederhana yang bisa kita ambil hikmahnya dalam membentuk anak hebat. Bermula dari sebuah pertengkaran kecil 2 anak yang sedang bermain. Anggap saja Eko dan Adi yang sedang berain bersama. Namun ditengah suasana bermain Eko berebutan mainan dengan Adi. Karena serunya perebutan akhirnya Eko mendorong Adi hingga terjatuh dan menangis. Mendengar ada yang menangis, Bunda menghampiri Adi dan melihat apa yang sebenarnya terjadi. Akhirnya Bunda membujuk Eko untuk meminta maaf kepada Adi. "Ayo Eko sholeh, yang ganteng minta maaf kepada Adi!" Akhirnya Eko dan Adi saling bermaafan dan kembali bermain bersama.
Cerita singkat di atas apabila kita sendiri yang menemui kejadian tersebut, apa yang akan kita lakukan? Beberapa kemungkinan yang akan kita lakukan adalah
1. Memarahi Eko karena bersikap kasar
2. Melarang Adi bermain bersama Eko yang galak
3. Bersikap acuh kepada Eko karena egois atau
4. Memahami permasalahan dan mencari jalan tengahnya dan mendamaikan keduanya agar tetap bermain bersama dan tetap bergembira.
Hal sepele seperti inilah yang ternyata akan memiliki dampak serius terhadap perkembangan anak ke depan. Tidak tepat dalam menyelesaikan problema anak-anak akan bisa menanamkan karakter tidak baik terhadap anak.
Dalam ilustrasi di atas maka pilihan yang terbaik yang harus dilakukan adalah langkah yang ke 4. Langkah ke 4 akan melatih anak untuk bertanggung jawab, pemaaf dan mau mengakui kesalahannya, hebat bukan?
Pada dasarnya anak semuanya terlahir menjadi anak yang hebat-hebat. Akan tetapi orang tuanyalah yang nantinya akan membentuk seperti apa kelebihan atau kehebatan yang dimiliki anak.
Kita sebagai orang tua atau pendidik harus memberikan contah yang baik dalam kehidupan keluarga. Anak-anak hanyalah mengkopi dari apa yang dilihat dan didengarnya. Maka jangan salahkan anak jikalau anak tumbuh tidak sesuai dengan harapan kita.
Inti dari anak hebat adalah anak yang shaleh dan shaleha. Karena merupakan aset berharga bagi orang tua terutama ketika orang tua sudah tiada. Anak-anak shaleh dan shaleha lah yang akan bisa menolong dan mendoakan orang tua yang sudah tiada. Mari kita perbanyak pengetahuan dalam mendidik anak terutama ibu, dan tugas ayah adalah menfasilitasi segala kebutuhan yang diperlukan. Untuk contoh kegiatan sederhana dalam mendidik anak bisa membaca tautan berikut 5 Kegiatan sederhana mendidik anak mandiri
Untuk mendidik anak hebat belum tentu harus menyekolahkan anak hingga ke level perguruan tinggi kemudian terus mendapatkan pekerjaan dengan gaji besar. Akan tetapi hal tersebut memang perlu tapi yang paling penting adalah bagaimana agar si anak mampu tumbuh dewasa dengan tetap memiliki sikap berbakti kepada orang tua. Karena gaji besar belum menjadi jaminan anak akan menjadi hebat, tetapi anak yang berbakti kepada orang tua akan lebih membuat hati orang tua menjadi bahagia.
Ada sebuah ilustrasi sederhana yang bisa kita ambil hikmahnya dalam membentuk anak hebat. Bermula dari sebuah pertengkaran kecil 2 anak yang sedang bermain. Anggap saja Eko dan Adi yang sedang berain bersama. Namun ditengah suasana bermain Eko berebutan mainan dengan Adi. Karena serunya perebutan akhirnya Eko mendorong Adi hingga terjatuh dan menangis. Mendengar ada yang menangis, Bunda menghampiri Adi dan melihat apa yang sebenarnya terjadi. Akhirnya Bunda membujuk Eko untuk meminta maaf kepada Adi. "Ayo Eko sholeh, yang ganteng minta maaf kepada Adi!" Akhirnya Eko dan Adi saling bermaafan dan kembali bermain bersama.
Cerita singkat di atas apabila kita sendiri yang menemui kejadian tersebut, apa yang akan kita lakukan? Beberapa kemungkinan yang akan kita lakukan adalah
1. Memarahi Eko karena bersikap kasar
2. Melarang Adi bermain bersama Eko yang galak
3. Bersikap acuh kepada Eko karena egois atau
4. Memahami permasalahan dan mencari jalan tengahnya dan mendamaikan keduanya agar tetap bermain bersama dan tetap bergembira.
Hal sepele seperti inilah yang ternyata akan memiliki dampak serius terhadap perkembangan anak ke depan. Tidak tepat dalam menyelesaikan problema anak-anak akan bisa menanamkan karakter tidak baik terhadap anak.
Dalam ilustrasi di atas maka pilihan yang terbaik yang harus dilakukan adalah langkah yang ke 4. Langkah ke 4 akan melatih anak untuk bertanggung jawab, pemaaf dan mau mengakui kesalahannya, hebat bukan?
Pada dasarnya anak semuanya terlahir menjadi anak yang hebat-hebat. Akan tetapi orang tuanyalah yang nantinya akan membentuk seperti apa kelebihan atau kehebatan yang dimiliki anak.
Kita sebagai orang tua atau pendidik harus memberikan contah yang baik dalam kehidupan keluarga. Anak-anak hanyalah mengkopi dari apa yang dilihat dan didengarnya. Maka jangan salahkan anak jikalau anak tumbuh tidak sesuai dengan harapan kita.
Inti dari anak hebat adalah anak yang shaleh dan shaleha. Karena merupakan aset berharga bagi orang tua terutama ketika orang tua sudah tiada. Anak-anak shaleh dan shaleha lah yang akan bisa menolong dan mendoakan orang tua yang sudah tiada. Mari kita perbanyak pengetahuan dalam mendidik anak terutama ibu, dan tugas ayah adalah menfasilitasi segala kebutuhan yang diperlukan. Untuk contoh kegiatan sederhana dalam mendidik anak bisa membaca tautan berikut 5 Kegiatan sederhana mendidik anak mandiri
0 Response to "Mendidik Anak Hebat Kewajiban Orang Tua"
Post a Comment