Menghilangkan Kebiasaan Menonton Televisi Di rumah
Siapa yang tak suka menonton televisi? Semua kalangan pasti akan menyukai menonton tv, mulai dari anak-anak hingga orang tua. Dan seperti itulah televisi bisa menyihir setiap penontonnya dengan segala materi acara yang disajikan dengan menarik. Padahal kebiasaan menonton tv jika tidak dikelola dengan baik bisa berdampak buruk terutama untuk anak-anak.
Beberapa hal materi konten televisi yang harus kita perhatikan dengan baik antara lain
1. Iklan televisi
Mana ada televisi tanpa iklan, semua pasti ada iklannya, semakin tinggi rating suatu acara maka akan meninggikan iklan. Lantas apa yang harus kita waspadai dari iklan ini? Secara tidak langsung iklan yang muncul di dalam tv akan memberikan ajakan yang sama yaitu beli dan beli. Hal inilah yang membuat kita sedikit demi sedikit belajar konsumtif, bagaimana dengan anak-anak?
2. Program acara televisi
Karena acara televisi termasuk tayangan komersial, maka televisi juga akan lebih cenderung membuat acara-acara yang lebih disukai penonton. Maka tak sedikit acara di televisi yang lebih cenderung tidak bermutu dan tidak mendidik. Namun anehnya para penonton malah menikmati dan tenggelam dalam hiruk pikuk acara televisi yang penuh dengan gaya hidup hedonisme. Secara tidak langsung acara di tv lebih mengajarkan kepada kita seputar pergaulan bebas, berpikir pendek dan panjang angan-angan.
Agar keluarga tetap sehat dan lebih produktif maka sebaiknya kurangi atau bahkan hilangkan kebiasaan menonton televisi. Adapun tips dan cara yang bisa dilakukan untuk menghilangkan kebiasaan menonton tv
1. No TV di dalam rumah
Langkah pertama yang harus dilakukan agar di rumah tidak kecanduan tv yaitu membuang atau menyingkirkan perangkat ini. Banyak keluarga-keluarga yang mampu bertahan meskipun tidak ada televisi di rumah. Menyingkirkan TV ini bisa dilakukan apabila ingin mewujudkan NO TV di dalam keluarga
2. Memberikan pemahaman yang baik
Sebaiknya beri penjelasan dengan baik terhadap anak-anak dan keluarga akan bahaya televisi yang tidak memberikan manfaat positif untuk keluarga. Jika menginginkan NO TV dalam rumah komunikasikan dengan baik dengan anggota keluarga yang lain.
3. Meningkatkan jalinan kebersamaan dalam keluarga
Ketika sudah tidak ada tv di dalam rumah, maka intensitas kebersamaan terutama dengan anak-anak harus lebih ditingkatkan. Saat-saat masa transisi ini harus diatasi dengan baik agar anak-anak dan keluarga bisa menemukan kegiatan barunya tanpa tv
4. Menyediakan fasilitas pengganti TV
Agar waktu bisa diisi dengan baik maka sebagai pengganti TV kita bisa menyediakan buku-buku bacaan yang berkualitas. Selain buku, kita juga bisa menyiapkan majalah-majalah edukasi lainnya. Sedangkan untuk anak-anak maka kita bisa memberikan mainan edukatif agar bisa digunakan sebagai aktifitas hariannya.
5. Memanfaatkan internet
Untuk keluarga yang sudah terhubung dengan internet maka bisa memanfaatkan layanan ini sebagai pengganti tv. Youtube misalnya, ia bisa kita gunakan untuk mengakses tontonan yang mendidik dan tentunya youtube akan lebih minim iklan. Jika anak-anak sudah terhubung dengan internet maka pengawasan juga mesti dilakukan.
6. Membuat peraturan dalam keluarga
Agar ritme kehidupan keluarga bisa berjalan dengan baik maka kita bisa menerapkan peraturan dalam keluarga. Buatlah aturan yang tidak terkesan keras akan tetapi tegas.
7. Memantau perkembangan anak
Usahakan sebisa mungkin kita bisa membantu anak dalam menemukan hobi dan minatnya. Hal ini akan sangat membantu anak dalam menghilangkan kebiasaan menonton tv
Televisi memang seolah kebutuhan penting di dalam keluarga. Tidak ada tv seperti ada yang kurang, akan tetapi hal ini akan bisa hilang dengan sendirinya. Banyak cara lain yang bisa kita gunakan untuk mengakses perkembangan khususnya berita-berita penting. NO TV diadakan karena banyak sajian dari televisi yang tidak mendidik dan hanya merusak generasi muda terutama anak-anak kita. Oleh karena itu waspadalah dengan televisi dan jangan kecanduan menonton televisi.