Mengatasi Anak Marah Secara Bijak
Anak pemarah harus dihadapi dengan cara bijak. Ada beberapa tips dan cara yang harus kita lakukan untuk menenangkan anak yang sedang marah dan agresif. Penyebab anak marah ataupun agresif banyak faktor dan pemicunya. Oleh karena itu anak pemarah harus disikapi secara baik dan tidak boleh disikapi dengan sikap kasar pula.
Perilaku sikap marah ini mulai muncul pada saat anak memasuki umur 4 tahun. Sikap agresif ataupun marah ini terkadang dilakukan kepada anak-anak yang lain yang mana biasanya usianya lebih sedikit tua sekitar 1 atau 2 tahun. Jika hal ini terjadi pada anak kita maka hal tersebut masih dianggap wajar.
Memasuki usia 5 hingga 6 tahun, sisi sosial dan moral anak masih dalam tingkat minim. Sisi egoisme mereka lebih dominan dan anak belum begitu mampu untuk menguasai sisi emosional. Sehingga sikap anak cenderung agresif tanpa mereka sadari sepenuhnya. Oleh karena saat anak dalam usia 5-6 tahun dibutuhkan kesabaran yang lebih untuk mendidiknya.
Namun jika anak sudah memasuki usia sekitar 10 tahunan maka anak seharusnya sudah mulai bisa membedakan mana yang buruk dan mana yang baik. Hal ini dikarenakan sikap sosial dan daya nalar mereka sudah mulai terbentuk. Hal yang perlu diperhatikan adalah jika sikap anak masih saja tetap agresif atau tantrum dalam usia 10 tahun ini maka perlu menjadi perhatian khusus.
Sikap orang tua yang salah dalam mendidik anak sangat rentan memunculkan anak yang suka marah dan agresif/tantrum. Jika dalam pengasuhan masih diterapkan sikap membandingkan anak dengan anak yang lain, orang tua bersikap inkonsisten, kurang perhatian dan kurang peduli akan beresiko anak tumbuh pemarah/tantrum
Adapun sikap dan cara yang harus dilakukan ketika anak suka marah antara lain
1. Mencari penyebab anak marah
Kemarahan anak pastilah ada penyebabnya, oleh karena itu carilah penyebab utama mengapa anak marah. Dengan mengetahui penyebabnya maka kita akan bisa mencari solusi yang tepat sehingga anak akan bisa lebih tenang. Waspadalah jika anak marah tanpa sebab. Sebaiknya konsultasikan jika anak tantrum/marah namun tanpa ada penyebabnya.
2. Tidak diperkenankan mengumpat anak
Misalnya adalah dengan memberikan citra kepada anak yaitu anak nakal ataupun anak bandel. Hal seperti ini akan seperti mendoakan anak, dan biasanya anak akan bandel dan nakal betulan jika kita labeli dengan kata anak nakal atau bandel.
3. Hindari anak menonton tontonan kekerasan
Filter dengan baik jika anak menonton televisi ataupun tayangan yang lainnya. Selain itu games atau permainan yang disukai anak harus diawasi. Jangan sampai anak meniru kekerasan yang mereka lihat melalui televisi ataupun games yang sering mereka mainkan.
4. Beri teladan yang baik dalam keluarga
Tidak sepatutnya anak melihat pertengkaran orang tuanya di depan matanya. Oleh karena kondisikan suasana yang nyaman dan hindari sikap kekerasan di dalam keluarga agar anak tidak meniru seperti apa yang mereka lihat.
5. Memeluk anak
Memeluk merupakan cara yang efektif untuk menenangkan kemarahan anak. Selain itu dengan memeluk akan menghindarkan anak mengambil benda-benda yang ada di sekitarnya untuk meluapkan emosi dan marahnya.
6. Hindari kekerasan fisik
Memberikan hukuman fisik akan bisa membuat anak meniru kekerasan fisik tersebut. Ini akan bahaya jika anak mempraktekannya kepada teman-temannya.
Sangat tidak dianjurkan memberikan kekerasan untuk menenangkan anak yang sedang marah.
7. Memberikan penghargaan dan pujian
Berilah pujian ataupun penghargaan lainnya jika anak berbuat baik. Dengan penghargaan ini maka sisi emosional anak akan lebih terkendali dan anak akan merasa diperhatikan dan dihargai.
8. Memilih lingkungan yang nyaman
Lingkungan yang tidak baik bisa memicu anak menjadi pemarah. Lingkungan rumah dan lingkungan sekolah yang buruk sangat mempengaruhi sisi agresivitas anak dan anak juga bisa terpengaruh oleh perilaku teman-temannya.
Anak yang sedang marah tidak boleh kita perlakukan secara kasar dan keras pula. Ia harus dicari penyebabnya dan harus diselesaikan secara baik-baik dengan penuh kasih sayang. Jika hal-hal secara baik sudah kita lakukan namun anak masih tetap bersikap marah maka kita bisa berkonsultasi kepada ahlinya untuk mendapatkan solusi yang tepat. Perkembangan anak sangat cepat dan kompleks, oleh karena itu harus diimbangi dengan keilmuan yang mencukupi. Sikapi anak marah dengan cara dan tips yang tepat dan baik untuk kebaikan anak.
0 Response to "Mengatasi Anak Marah Secara Bijak"
Post a Comment