Pendidikan Anak Usia Dini Dalam Islam
Pendidikan anak usia dini dalam Islam menjadi hal yang sangat penting dan menjadi perhatian utama. Karena pentingnya pendidikan maka para orang tua akan dimintai pertanggung jawaban bagaimana ia mendidik putra-putrinya. Hal ini juga akan berlaku juga untuk para pengajar, guru ataupun pengasuh. Maka dari itu berilah pendidikan yang terbaik untuk anak-anak kita sesuai dengan kaidah dan syariat Islam agar menjadi anak yang shaleh dan shalehah.
Dalam mendidik dan mengajari anak tentunya diperlukan proses dan waktu yang panjang. Keistiqomahan dalam memberikan nilai-nilai positif kebaikan kepada anak dan keluarga harus dilakukan secara sabar dan telaten. Kesiapan materi juga harus dipersiapkan untuk mewujudkan pemberian kualitas pendidikan yang maksimal dan memadai untuk anak. Kewajiban memberikan pendidikan untuk anak dan keluarga merupakan implementasi dari perintah Allah Swt yang tercantum dalam Surah At Tahrim ayat 6
“Hai orang-orang yang beriman, jagalah diri dan keluarga kalian dari api neraka."(Alquran Surah At-Tahrim ayat 6)
Tentunya dalam menjaga diri dan keluarga bisa diawali dengan memberikan pola pendidikan dan pola asuh yang benar. Dengan benarnya Pendidikan maka akan berimbas terhadap kualitas amal kebaikan yang dilakukan. Pemahaman yang mendalam harus diawali dari ayah sebagai kepala keluarga sekaligus penanggungjawab utama dalam keluarga yang kemudian ia tularkan kepada anak-anak dan istrinya.
Ada beberapa tahapan dalam memberikan pendidikan untuk anak usia dini yang harus dilakukan sesuai koridor Islami yaitu
1. Memilih dan menyiapkan ibu untuk anak
Tugas pertama yang harus dilakukan yaitu memilih ibu yang shalehah. Ibu memiliki kedudukan penting agar pola pendidikan untuk anak-anak bisa benar dan baik. Ibu merupakan tempat anak-anak mendapatkan ilmu dan belajar secara langsung. Pemilihan ibu yang shalehah ini sesuai dengan anjuran dan perintah Rasulullah dalam Sabdanya yang berbunyi
“Wanita dinikahi karena 4 hal yaitu kekayaanya, kedudukanya, kecantikannya, dan agamanya. Pilihlah wanita yang memiliki agama, niscaya kamu akan beruntung”(Hadits Riwayat Bukhori dan Muslim).
Beban seorang kepala keluarga akan menjadi lebih ringan apabila ibu/istri yang dipilihnya paham akan ilmu agama. Karena dalam ilmu agama banyak diajarkan tentang bagaimana beramal dan berbuat yang baik dan benar. Tentunya pengetahuan pendidikan inilah yang nantinya akan ibu tularkan untuk anak-anaknya.
2. Melatih anak beribadah dan berbuat kebaikan
Mengajari kebaikan dan ibadah sejak anak usia dini akan membuat anak terbiasa sehingga kelak ketika anak sudah dewasa maka anakpun akan terbiasa dengan hal tersebut. Selain itu saat anak-anak masih usia dini akan lebih mudah kita bentuk dan diarahkan daripada anak sudah dewasa.
Perintah melatih beribadah saat anak usia dini yaitu berkesesuaian dengan hadits Nabi yang berbunyi
“Ajarkanlah sholat pada anak anak disaat berumur 7 tahun” (Hadits Riwayat At-Tirmidzi)
Sedangkan dalam perintah Alquran yaitu
“Perintahkanlah keluargamu untuk mengerjakan sholat dan bersabar atasnya” (Alquran Surah Thoha ayat 132).
Tentunya dalam menjalankan dan mengajari anak beribadah harus sabar dan istiqomah. Berikanlah pemahaman yang memadai agar anak bersemangat dalam menjalankan ibadah dan berbuat kebaikan.
3. Keteladanan dalam keluarga
Keteladanan merupakan kunci utama dalam membangun keberhasilan pemberian pendidikan untuk anak dan keluarga. Karakter dan sifat anak-anak yang masih meniru orang lain maka dibutuhkan sosok teladan yang patut ia contoh. Jika dalam lingkungan keluarga tidak ada keteladanan maka yang terjadi adalah kosongnya nilai ruhiyah sehingga anak-anakpun akan tumbuh menjadi pribadi yang tidak baik. Oleh karena itu para orang tua harus bisa konsisten antara perkataan dan perbuatan agar anak bisa mencontoh.
”Hai orang-orang yang beriman, mengapa kalian mengatakan apa yang tidak kalian kerjakan. Amat besar kemurkaan disisi Allah Ta’ala jika kalian mengatakan apa yang tidak kalian kerjakan” (Alquran Surah Ash Shof ayat 2-3)
4. Memberikan lingkungan yang baik
Orang tua harus bisa memberikan lingkungan yang baik untuk anak. Lingkungan akan memiliki pengaruh yang besar terhadap perkembangan anak. Jika lingkungan baik maka anak-anak kemungkinan besar akan tumbuh dengan baik pula, begitu juga sebaliknya. Oleh karena itu untuk mengetahui seperti apa keadaan anak kita maka kita bisa mengeceknya dengan keadaan teman-temannya. Karena perilaku teman-teman dekat anak kita tidak akan begitu jauh dengan sikap anak kita.
4. Membentengi keluarga dan anak
Majunya perkembangan zaman yang semakin canggih harus diwaspadai dengan baik. Efek negatif perkembangan jaman bisa menimpa keluarga kita jika tidak disikapi secara bijak. Televisi, handphone, gadget, internet, komputer merupakan sarana kebaikan namun disisi lain ia juga membawa keburukan. Berilah pemahaman yang baik bagaimana cara menggunakan teknologi sesuai dengan kaidah Islam. Bangun aqidah yang kuat agar anak mampu menangkis keburukan dari kemajuan teknologi ini.
5. Berlaku adil terhadap anak-anak
Orang tua harus bisa berlaku adil terhadap anak-anaknya. Perlakuan yang berbeda kepada tiap-tiap anak bisa menyebabkan kebencian dan permusuhan dalam keluarga. Agar hal tersebut tidak terjadi maka pemberian kasih sayang, materi, perhatian, hadiah tidak boleh berbeda-beda dikarenakan anak-anak ada yang memiliki kelebihan ataupun kekurangan. Anak yang memiliki kekurangan tidak boleh dikesampingkan dan anak-anak yang memiliki kelebihan juga tidak boleh diperlakukan secara berlebih. Orang tua harus bisa bersikap adil kepada anak-anaknya.
“Bertaqwalah kalian kepada Alloh, dan berlaku adillah terhadap anak-anak kalian” (Hadits Riwayat Muslim)
6. Mendoakan kebaikan untuk anak
Orang tua harus terus mendoakan keluarga dan anak-anak dalam kebaikan. Tidak boleh meminta doa keburukan untuk anak-anak. Sikap mencaci dan mencela kepada anak juga harus dihindari agar anak-anak bisa tumbuh menjadi pribadi yang menyejukan mata. Bersabarlah dalam memanjatkan doa kebaikan untuk keluarga dan anak-anak. Salah satu contoh doa yang bisa kita panjatkan yaitu
"Ya Tuhan kami, berikanlah kami penyejuk hati dari istri-istri dan anak-anak kami, dan jadikanlah kami pemimpin bagi orang-orang yang bertaqwa.” (Alquran Surah Al-Furqon ayat 74).
Pendidikan anak usia dini dalam Islam harus kita lakukan agar anak-anak bisa tumbuh menjadi anak-anak yang shaleh dan shalehah. Kebiasaan-kebiasan kebaikan harus diajarkan sejak anak usia dini agar nantinya anak sudah terbiasa ketika sudah memasuki usia baligh ataupun dewasa. Contoh yang konkrit dalam lingkungan keluarga merupakan contoh penerapan pendidikan yang tepat dan benar. Anak-anak merupakan amanah yang dititipkan kepada kita. Oleh karena itu berilah pendidikan yang terbaik sesuai dengan syariat dan aturan dalam Islam.
0 Response to "Pendidikan Anak Usia Dini Dalam Islam"
Post a Comment