7 Pilar Cara Mendidik dan Mengasuh Anak yang Benar
Anak merupakan titipan Tuhan yang harus kita jaga dengan baik. Pola pengasuhan dan pola mendidik anak secara baik harus diterapkan agar anak bisa tumbuh menjadi pribadi yang mandiri, cerdas, shaleh dan berbakti kepada kedua orang tua. Oleh karena itu ilmu tentang mendidik anak harus digali terus baik itu dengan mengikuti pelatihan, seminar, bergabung dengan komunitas anak dan orangtua, sering membaca mengenai parenting dan lain sebagainya.
Mendidik anak tidak akan menjadi efektif dan berhasil apabila kapasitas keilmuan dari orangtua sangat minim. Apalagi fenomena jaman yang terus berkembang dan peralihan teknologi yang terus berubah. Perubahan jaman yang serba cepat ini tentunya bak pisau bermata dua. Jika tidak pandai dalam memanfaatkan akan berakibat buruk terhadap perkembangan dan pertumbuhan anak.
Era sosial media yang semakin menjamur di masyarakat dan game-game online yang bertebaran menjadi perhatian khusus para orangtua. Akses internet yang begitu mudah dengan fasilitas gawai atau gadget yang bisa didapatkan dengan murah tentunya menjadi tantangan tersendiri dalam mengasuh dan mendidik anak. Orangtua harus lebih cerdas dan kreatif agar tujuan dari pengasuhan dan pendidikan anak bisa tersampaikan dengan baik.
Agar anak bisa tumbuh mandiri dan cerdas berikut adalah 7 pilar dalam mendidik anak di era digital dan era internet yang harus diterapkan oleh ayah dan ibu
1. Kehadiran Orangtua
Orangtua merupakan pengayom anak-anak. Oleh karena itu kehadiran mereka sangat diharapkan oleh anak-anak. Keduanya yaitu ayah dan ibu memegang peranan penting dalam mendidik dan mengasuh anak. Kasih sayang ayah dan ibu harus seimbang diberikan kepada anak agar perkembangan anak tumbuh secara seimbang pula.
Sudah banyak sekali penelitian-penelitian tentang manfaat kasih sayang seorang ayah ataupun kasih sayang seorang ibu kepada anak. Jika seorang anak kekurangan kasih sayang dari ayahnya maka kemungkinan besar yang terjadi adalah anak akan tumbuh dengan emosi yang tidak stabil, cenderung bersikap kasar dan nakal, terjerat narkoba, mudah depresi. Tentu saja hal ini berlaku untuk anak laki-laki ataupun perempuan.
Oleh karena itu kehadiran orangtua dalam kehidupan anak Harus dilakukan. Sesibuk-sibuknya para orangtua harus memberikan waktu kepada anak-anak. Hadirlah dalam momen-momen bahagia mereka karena masa kecil mereka tidak akan terulang dua kali. Sebaiknya para orangtua harus ada untuk anak.
2. Kedekatan antara orangtua dan anak
Dalam mendidik dan mengasuh anak, pola selanjutnya yaitu membangun kedekatan dengan anak. Hal ini sangat penting untuk perkembangan anak. Kedekatan dengan anak harus sampai pada tingkat emosi atau jiwa anak. Jadi tidak hanya sekedar kedekatan secara fisik saja.
Membangun kedekatan ini jangan hanya sekedar hadir saja, tapi harus bisa membangun ikatan batin antara anak dan orangtua. Hal yang paling baik adalah ketika anak mau curhat atau cerita apa saja tentang kehidupannya. Baik itu permasalahannya, kesukaannya dan lain sebagainya.
Hal yang sangat tidak diperbolehkan adalah ketika ikatan jiwa antara orangtua dan anak sangat lemah. Hal ini bisa berbahaya yaitu jika anak lebih suka bercerita kepada orang lain dibandingkan dengan orangtuanya sendiri. Jika hal ini belum terjalin maka bangunlah keterikatan ini agar anak lebih percaya kepada orangtua. Anak bisa lengket kepada orangtuanya itu lebih baik di era modern ini.
3. Memiliki Tujuan yang jelas dalam mendidik anak
Tujuan yang jelas atau goal yang terarah merupakan visi yang harus diterapkan agar misi-misi dalam mendidik anak bisa dilakukan secara baik. Tapi kebanyakan para orangtua tidak memiliki tujuan yang jelas dalam mendidik anak.
Antara Ayah dan ibu tidak memiliki kesepakatan dalam mendidik anak sehingga hanya mengalir begitu saja. Cara ayah mendidik anak begini dan cara ibu mengasuh anak begini sehingga pola pengasuhan tidak bisa maksimal dan selaras. Jika pengasuhan tidak maksimal maka hasilnyapun juga tidak akan bisa maksimal.
Sebaiknya hal yang dilakukan antara ayah dan ibu dalam mendidik anak yaitu membuat kesepakatan terlebih dahulu. Kesamaan ini akan memudahkan dalam mendidik anak. Setelah visi sama maka hal yang selanjutnya bisa dilakukan yaitu melakukan evaluasi terhadap pengasuhan anak. Jika ada yang kurang diperbaiki sehingga mendidik anak akan terarah dan programnyapun akan jelas. Jadi tidak ada sikap saling menyalahkan antara ayah dan ibu.
4. Perhatikan cara komunikasi dan cara berbicara
Banyak orangtua yang melakukan kesalahan dalam tahap ini. Komunikasi dan gaya bicara kepada anak kurang tepat sehingga anakpun akan salah dalam menangkap pesan yang ingin disampaikan.
Para orangtua harus bisa berbicara dengan baik, tidak bohong, perkataan harus benar kepada anak. Selain itu tidak diperkenankan saling membandingkan kepada anak dengan anak yang lain karena kemampuan anak tentunya tidaklah sama. Para orangtua juga harus bisa mendengarkan anak, memperhatikan dengan baik ketika mereka sedang berbicara dan orangtua harus mengetahui kelebihan dan kekurangan anak agar potensinya bisa dikembangkan.
5. Memberikan ilmu agama
Ilmu agama merupakan hal penting yang harus diberikan kepada anak. Dengan ilmu agama akan menjadi benteng terhadap pengaruh-pengaruh negatif sehingga anak akan tetap kuat dan baik.
Memberikan ilmu agama ini merupakan kewajiban orangtua. Keberhasilan dalam mendidik anak dari segi agama yaitu bisa kita lihat dengan anak mau beribadah tanpa disuruh-suruh. Anak mau melakukan kegiatan keagamaan dengan keikhlasan dan memiliki pemahaman yang benar akan agamanya.
6. Waspada masa Puber anak
Masa puber akan dialami oleh setiap anak. Dalam masa ini merupakan masa yang rentan untuk anak. Apalagi era digital dan era internet seperti jaman sekarang. Kebutuhan informasi menjadi hal yang penting terlebih lagi dengan tugas-tugas sekolah yang berhungan dengan gadget, gawai dan internet.
Konten internet yang berbau pornografi sangat rentan diserap anak. Oleh karena itu perhatian orangtua harus lebih ekstra lagi. Orangtua harus lebih cerdas lagi mengenai teknologi agar tidak dikelabui oleh anak.
7. Menjaga mata dan pandangan
Mata merupakan tempat jalurnya informasi yang nantinya akan dikirimkan ke otak. Apa yang dilihat bisa jadi menentukan kehidupan anak. Ketika anak melihat konten-konten pornografi maka hal ini akan bisa memberikan kekacauan pada cara berpikir. Jika dibiarkan maka anak akan bisa terjerat seks bebas yang semula hanya berawal dari pandangan atau mata.
Pendidikan mengenai hal ini yaitu menahan pandangan harus mulai diajarkan anak sejak kecil agar setelah dewasa anak akan terbiasa. Lalai dalam menjaga pandangan maka akan bisa mendatangkan bencana untuk anak.
Mendidik dan mengasuh anak merupakan tanggung jawab para orangtua. Anak menjadi cerdas yang islami, anak mau menjadi yang mandiri, anak mau menjadi pribadi yang baik sangat tergantung dari pola pendidikan yang diterapkan dan lingkungan sekitar. Orangtua harus bisa menjadi contoh dan teladan sehingga anak tidak akan mencari contoh yang lain.
Kerja sama yang baik antara ayah dan ibu merupakan pilar-pilar penting dalam mendidik anak. Kesepakatan yang telah dibangun harus dijalankan secara bersama-sama dan hindari saling menyalahkan. Lakukan evaluasi secara bersama-sama terhadap program yang sudah berjalan. Itulah 7 pilar penting dalam mendidik anak.
0 Response to "7 Pilar Cara Mendidik dan Mengasuh Anak yang Benar"
Post a Comment