7 Cara Aman Online Media Sosial untuk Anak
Media sosial saat ini berkembang pesat baik itu mulai instagram, facebook, twitter. Semua media sosial ini bisa diakses oleh orang dewasa ataupun anak-anak. Perangkat gawai atau gadget yang semakin canggih semakin menjadikan media sosial sebagai sarana yang diperlukan untuk mengetahui segala informasi. Namun tahukah kita bahwa sebagian media sosial ternyata memiliki dampak yang kurang bagus terutama untuk anak-anak jika kita tidak membekalinya dengan cukup pengetahuan?
Salah satu media sosial yang cukup booming di Indonesia yaitu facebook yang menawarkan banyak kemudahan, salah satunya adalah facebook messenger kids. Tapi tahukah bahwa bug facebook messenger kids juga memiliki ancaman terhadap keamanan anak-anak?
Seperti dilansir dari Ubergizmo.com para pengguna facebook messenger kids ternyata dapat menerima kontak dari orang yang tidak dikenal tanpa sepengetahuan dan tanpa ijin orangtua.
Facebook messenger kids merupakan aplikasi yang dapat mencegah anak-anak untuk chat atau mengobrol dengan orang yang tidak dikenal. Dengan adanya aplikasi ini maka para orangtua dapat dengan mudah mengawasi anak-anak ketika sedang chating dengan orang lain, karena harus mendapatkan ijin dari orangtua terhadap akun yang baru dikenal.
Namun ternyata facebook messenger kids masih terdapat bug yang bisa menambahkan anak ke grup tanpa ijin dari orangtua dan inilah yang kemudian menjadikan kekhawatiran para orangtua akan jaminan keamanan online anak.
Ada pesan yang muncul ketika menggunakan layanan ini yaitu
“Kami menemukan kesalahan teknis yang memungkinkan anak untuk membuat obrolan grup dengan anak lain atau lebih dari orangtua yang disetujui,
“Kami ingin Anda tahu bahwa kami telah mematikan obrolan grup ini dan memastikan bahwa obrolan grup seperti ini tidak akan diizinkan di masa mendatang,” tambah Facebook.
Facebook messenger kids sendiri merupakan aplikasi yang ditujukan untuk anak-anak usia antara 6 hingga 12 tahun. Dengan aplikasi ini para orangtua dengan mudah mengontrol anak-anak karena orangtua memiliki peran memberikan ijin siapa saja yang boleh berteman dengan anak-anak. Hal ini bertujuan agar anak-anak tidak melakukan chating dengan orang lain yang tidak dikenal sehingga bisa meminimalkan tindakan cybercrime kepada anak-anak.
Jaminan keamanan online tidak hanya hak para orangtua, akan tetapi jaminan keamanan privasi juga merupakan hak oleh para anak-anak.
Para orangtua hendaknya memberikan perhatian yang ekstra ketika anak sudah menggunakan media sosial terutama facebook. Berikut adalah cara yang bisa dilakukan untuk menjaga keamanan online anak ketika sedang menggunakan media sosial atau internet
1. Memperkenalkan dasar-dasar privasi
Para orangtua tentunya tidak bisa mengawasi anak secara fulltime apa saja konten yang diakses anak-anak. Hal yang bisa kita lakukan yaitu memberikan pondasi agar anak bisa memilah dan memilih mana yang baik dan mana yang buruk. Jelaskan dengan baik tentang privasi ketika sedang bermain media sosial.
2. Memegang kontrol penuh
Anak-anak jaman sekarang memiliki rasa keingin tahuan yang sangat tinggi dan itu merupakan sifat alami anak-anak. Ketika anak sudah memegang gawai atau gadget maka para orangtua hendaknya memasang atau menginstall aplikasi parental control pada gawai. Tujuannya adalah agar konten-konten yang negatif bisa diblokir sehingga anak-anak tidak bisa melihatnya.
Selain parental control ada lagi aplikasi yang hendaknya dipasang yaitu fitur pemblokir konten. Fungsi ini juga untuk memblokir konten-konten negatif.
3. Diberi batasan waktu dan selalu mengingatkan
Ketika anak sudah memegang gawai atau gadget maka langkah selanjutnya adalah memberikan batasan waktu dan selalu mengingatkan anak ketika sedang menggunakan gawai untuk mengakses internet. Hal ini bertujuan agar anak tidak marah ketika kita ambil gawainya dan akan memberikan pembelajaran kepada anak untuk disiplin waktu.
4. Positif thinking
Internet merupakan dua mata pisau yang bisa berbahaya namun juga bisa memberikan manfaat. Oleh karena itu melarang anak untuk sama sekali tidak boleh mengakses internet juga kurang bagus ataupun memberikan kebebasan penuh juga tidak baik untuk psikologi anak.
Yang tepat adalah memberikan penjelasan positif dan berdiskusi kepada anak tentang apa yang sudah diaksesnya. Jika anak tidak mengetahui seluk beluk tentang internet ini juga akan berdampak bahaya kepada anak. Tindakan yang paling bagus yaitu memberikan batasan-batasan yang boleh diakses dan yang tidak boleh diakses sehingga anak akan belajar mandiri.
5. Membuat kesepakatan terlebih dahulu
Kesepakatan merupakan hal yang penting dalam rangka mendidik anak-anak untuk berselancar di dunia maya. Sebutkan secara terperinci kesepakatan yang kita buat dengan anak. Jika anak melakukan pelanggaran maka anak tahu akan konsekuensinya.
Para orangtua juga hendaknya jangan mengalah terutama ketika anak sudah marah. Kembalikan kepada perjanjian dan kesepakatan yang telah dibuat. Dengan hal ini kita akan lebih mudah mengatur anak-anak.
6. Tegas dan konsisten
Segala peraturan yang telah kita buat bersama anak harus bisa dijalankan secara konsisten. Para orangtua tidak boleh terlalu lembek dan mengalah karena hal ini untuk kebaikan anak sendiri.
Segala peraturan yang telah kita buat juga merupakan salah satu upaya untuk menjaga keamanan online anak dan untuk mengasah kemandirian anak terutama ketika anak tidak ada perhatian dan pengawasan dari orangtua.
7. Cek histori gawai
Para orangtua hendaknya selalu mengecek histori gawai agar tahu apa saja yang diakses anak. Karena dengan adanya histori mereka tidak akan bisa mengelak jika telah mengakses konten negatif. Berikanlah hukuman jika anak melanggarnya. Namun jika anak bisa berperilaku positif berilah apresiasi.
Perubahan tingkah laku anak juga bisa jadikan acuan apakah anak berperilaku positif atau tidak ketika sedang berinternet. Jika anak mengalami perubahan-perubahan perilaku yang mencolok maka para orangtua hendaknya curiga.
Itulah beberapa cara yang bisa kita terapkan di rumah untuk menjaga keamanan online anak. Para orangtua hendaknya memberikan perhatian lebih jika anak-anak sudah mengenal gawai dan internet. Awasi anak juga ketika sudah memiliki akun media sosial seperti facebook, instagram, twitter dengan cara kita membuat akun media sosial dan berteman dengan anak. Kemajuan jaman tak dapat dihindari, yang harus ditingkatkan adalah pengawasan dan pola asuh kepada anak di era internet dan media sosial.
0 Response to "7 Cara Aman Online Media Sosial untuk Anak"
Post a Comment